DETAIL.ID, Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp 5 triliun pada kuartal III – 2022. Angka ini naik sebesar 22,5 persen secara tahunan atau year on year dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 154,13.
Sementara itu dari sisi total konsolidasi aset per 30 September 2022 adalah sebesar Rp 307,0 triliun dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) serta loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 21 persen dan 86,9 persen per 30 September 2022.
“Kami telah mencapai hasil positif sampai dengan September 2022,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 Oktober 2022.
Lani mengatakan, jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga hingga kuartal III – 2022 sebesar Rp 194,7 triliun. Berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang tumbuh 12,8 persen secara tahunan dan consumer banking 14,7 persen. KPR bertumbuh sebesar 8,6 persen, sementara KPM meningkat 52,4 persen.
“Adapun untuk total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 221,9 triliun dengan rasio dana murah atau CASA meningkat menjadi 67,7 persen,” ujarnya.
Lani menekankan, CIMB akan menjaga pertumbuhan kinerja positif ini hingga akhir tahun terutama pada pertumbuhan di segmen-segmen utama Bank yaitu pada Kredit Pemilikan Mobil (KPM), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Emerging Business Banking (EBB)/Usaha Kecil Menengah (UKM), dan korporasi.
Sementara itu, di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 45,2 triliun dan DPK sebesar Rp 34,6 triliun per 30 September 2022.
Discussion about this post