DETAIL.ID, Medan – Berinvestasi saham tidak serumit dan seseram yang dibayangkan selama ini. Polanya sama atau mirip kok dengan kita menabung di bank.
“Menaruh uang atau berinvestasi di saham adalah salah satu jalan untuk membuat uang kita enggak termakan oleh inflasi,” kata Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sumatra Utara.
Hal itu ia katakan kepada para wartawan di sela-sela acara “Bulan Inklusi Keuangan (BIK)” yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional V Sumatra bagian Utara.
Kegiatan yang dihadiri banyak stakeholder keuangan itu diselenggarakan di Atrium Selatan Plaza Medan Fair Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat sore, 28 Oktober 2022.
Kata Pintor, mendaftar untuk menjadi investor saham boleh dikatakan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.
Hal ini terjadi karena proses digitalisasi membuat investasi saham di pasar modal digandrungi para investor milenial yang memiliki tingkat keakraban yang tinggi akan teknologi.
Ia bilang, kemudahan bagi masyarakat untuk menjadi investor saham ini membuat jumlah investor saham terus mengalami peningkatan.
Lalu secara teknis bagaimana caranya menjadi investor di pasar modal Indonesia?
“Langkah pertama, cari perusahaan sekuritas yang menjadi perantara pedagang efek di pasar modal,” kata Pintor.
Cara ini sama seperti membuka rekening di bank, seorang calon investor saham harus memiliki rekening di perusahaan sekuritas atau perusahaan efek.
Ia bilang, layaknya membuka rekening di bank, calon investor akan diminta mengisi formulir dan menyerahkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan saat mendaftar.
“Seperti fotokopi Kartu Tanda Pengenal (KTP), NPWP. Namun jika tidak punya dapat menyertakan surat pernyataan tidak memiliki NPWP. Kemudian data rekening bank pembayar,” ujar Pintor.
Setelah itu, kata dia, calon investor wajib menyetorkan sejumlah deposit dana untuk memulai transaksi saham. Ia katakan besarnya deposit transaksi berbeda-beda, tergantung kebijakan tiap perusahaan sekuritas.
“Namun, dana tersebut tidak perlu disetorkan ke rekening perusahaan sekuritas, melainkan tetap di dalam rekening atas nama nasabah yang ditempatkan di bank pembayar,” ucap Pintor.
Di pasar modal Indonesia, Pintor mengatakan terdapat sejumlah bank yang bekerja sama menjadi bank pembayar, investor hanya perlu memilih salah satunya.
Lalu, setelah menyelesaikan proses administrasi tersebut, maka calon investor akan mendapatkan nomor kepesertaan sebagai nasabah perusahaan sekuritas.
Untuk selanjutnya akan didaftarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia.
Kemudian, calon investor akan menerima kartu AKSes dalam bentuk digital dari KSEI yang di dalamnya terdapat nomor SID (Single Investor Identification).
Kartu itulah, ujar Pintor, yang menandakan seorang calon investor menjadi investor. Dengan adanya layanan AKSes dalam satu akun ID, Pintor bilang maka setiap investor bisa memantau kepemilikan asetnya.
“Terutama dalam bentuk saham atau efek investasi lain termasuk reksa dana yang ada di rekening investor yang ada di beberapa perusahaan sekuritas,” ujar Pintor.
“Jadi, meskipun investor memiliki banyak rekening di beberapa perusahaan sekuritas, cukup memantaunya di sistem AKSes,” tutur Pintor lagi.
Ia mengingatkan kalau setiap investor hanya perlu menyimpan user ID dan password untuk mengakses layanan ini, agar tidak bisa diakses pihak lain.
Fasilitas AKSes KSEI ini dapat digunakan untuk memonitor posisi dan mutasi efek milik investor yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di KSEI, yang dicatat oleh perusahaan sekuritas.
“Setiap investor berhak untuk memperoleh akses atas fasilitas ini melalui perusahaan sekuritas yang menjadi pemegang rekening KSEI,” kata Muhamad Pintor Nasution.
Berikutnya, Pintor menyebutkan para investor akan mendapatkan fasilitas transaksi berupa sistem perdagangan daring atau online trading.
Hal itu diberikan jika investor ingin melakukan transaksi sendiri secara langsung, dengan menggunakan kode perdagangan perusahaan efek tempatnya membuka rekening efek.
“Online trading berbasis web bisa diakses melalui gadget menggunakan jaringan internet dan bisa dibuka dari mana saja selama jam perdagangan saham,” kata dia.
Ia mengatakan, sebelum menggunakan online trading system, investor akan mendapatkan tutorial cara bertransaksi. Lalu, bagaimana jika investor tidak mau melakukan aktivitas transaksi sendiri?
“Kalau demikian, maka sang investor bisa meminta bantuan jasa dealer saham yang ada di perusahaan sekuritas,” ucap Muhamad Pintor Nasution.
Reporter: Heno
Discussion about this post