DETAIL.ID, Jakarta – Harga emas menguat dari level tertinggi tiga bulan yang ditetapkan di sesi sebelumnya pada hari Rabu karena dolar AS naik karena pasar menunggu kejelasan lebih lanjut tentang laporan bahwa rudal buatan Rusia menewaskan dua orang di Polandia.
Harga emas spot turun 0,24% menjadi $1.774,70 per ons pada pukul 13.02 WIB setelah mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus pada sesi sebelumnya di Bengaluru, kata Reuters pada Rabu, 16 November 2022.
Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,01% menjadi $1.776,70 per ons.
Indeks safe-haven yang kompetitif, Indeks Dolar (Indeks DXY), naik 0,2% terhadap sekeranjang rekan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Emas sebagian besar masih dipatok ke Fed…Emas telah meningkat terus sejak reli minggu lalu tetapi belum benar-benar melihat terobosan besar,” kata analis DailyFX Ilya Spivak.
“Tentu saja mungkin ada faktor wildcard seperti eskalasi yang lebih agresif dan cepat di Ukraina, dan kita bisa melihat emas menjadi reaktif.” kata Presiden AS Joe Biden, menunjukkan bahwa rudal yang diluncurkan oleh Rusia mungkin bukan penyebabnya. Rusia menyangkal tanggung jawab.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan kenaikan Indeks Harga Produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan Oktober, menunjukkan bahwa inflasi mulai melambat.
Data setelah kenaikan CPI Oktober yang lebih lemah dari perkiraan telah meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga di masa depan.
Emas digunakan sebagai aset safe haven di saat ketidakpastian politik dan keuangan, namun tanpa imbal hasil, kenaikan suku bunga dapat membuat logam kuning kurang menarik.
Di antara logam mulia lainnya, perak spot turun 0,5% menjadi $21,42 per ons. Platinum turun 0,5% menjadi $1.009,66 dan paladium turun 0,9% menjadi $2.078,13.
Discussion about this post