NIAGA  

Kadin Minta Pemerintah Tak Persulit Impor di Tengah Pemulihan Ekonomi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap kebijakan pemerintah tidak mempersulit acara impor pelaku perjuangan di tengah pemulihan ekonomi nasional. (Detikcom/Agung Pambudhy).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap kebijakan pemerintah tidak mempersulit acara impor pelaku perjuangan di tengah pemulihan ekonomi nasional. (Detikcom/Agung Pambudhy).

DETAIL.ID, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap kebijakan pemerintah tidak mempersulit acara impor pelaku usaha di tengah pemulihan ekonomi nasional.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyampaikan pemulihan ekonomi di dalam negeri ketika ini salah satunya dipengaruhi oleh ekspor dan impor. Jika impor terusik, maka kegiatan ekspor akan ikut terdampak.

“Makanya impor hati-hati, ini kita jaga. Kita mesti memutuskan bagaimana impor itu berjalan dengan terperinci,” ungkapnya di Menara Kadin, Selasa , 29 November 2022.

Menurutnya, meski dari segi kebijakan tidak dipersulit, gangguan impor masih bisa terjadi pada ketika implementasinya di lapangan. Sehingga, ke depannya pemerintah diperlukan bisa menertibkan kegiatan impor dengan baik.

“Bukan hanya kebijakan, alasannya kadang kebijakan ada pelaksanaan nya juga penting. Ini yang mesti dijaga, sebab keadaannya lagi begini,” tuturnya.

Arsjad melihat jika kegiatan impor bisa dikelola dengan baik, maka Indonesia bisa menjadi raja di market sendiri. Tidak seperti sekarang, di mana masih banyak impor ilegal yang lolos di pasaran dan mengganggu industri dalam negeri.

“Impor perlu dijaga dan jangan sampe adanya ilegal. Kalau kita dibanjiri impor ini mengusik market domestik. Saya concern kepada ini. Kalau kita bisa melihat kembali impor ini, mungkin bisa saja penyebab konteks industri tak berlangsung alasannya adalah ada gangguan impor,” ucapnya.

Ia berharap bila kegiatan impor mampu dijaga dengan baik dan gangguan dihilangkan, maka proses pemulihan ekonomi mampu terus berjalan kian berpengaruh. Bahkan, pemutusan relasi kerja (PHK) yang dikala ini menjadi kegalauan mampu dimitigasi.

“Kaprikornus itu yang harus kita kuatkan ialah domestik market. Saya tadi bilang 55 persen penopang pertumbuhan ekonomi itu domestik market, makanya impor harus hati-hati dan kita jaga, biar UMKM kita jalan,” ujarnya.

Untuk tahun ini, Kadin memproyeksi perkembangan ekonomi masih bisa tercapai di atas 5 persen. Sedangkan pertumbuhan di 2023 akan diputuskan oleh kebijakan pemerintah dan kondisi global ke depannya.