DETAIL.ID, Jakarta – Sebuah batu luar angkasa jatuh melintasi langit Inggris pada 28 Februari 2021, meninggalkan pecahan meteorit di dekat kota Winchcombe di Gloucestershire. Meteorit tersebut adalah meteorit pertama yang mendarat di Inggris dalam 30 tahun.
IFLSscience melaporkan pada Sabtu, 19 November 2022 bahwa penelitian terhadap meteorit ini sedang berlangsung. Ilmuwan menemukan pecahan meteorit ini dengan sangat cepat dan segera menghilangkannya dari kontaminasi bumi.
Mereka menganalisis bahwa meteorit itu tergolong salah satu jenis yang paling langka. Meteorit itu diidentifikasi sebagai CM chondrite berkarbon, sejenis meteorit berbatu komposisi tinggi yang lebih tua dari tata surya.
Dalam publikasi baru, tim dari Museum Sejarah Alam dan Universitas Glasgow melakukan analisis laboratorium pertama terhadap meteorit tersebut dan menemukan bahwa batuan luar angkasa tersebut mengandung sekitar 10% berat air dan sangat mirip dengan air di Bumi.
“Carbonaceous chondrite sangat reaktif dan cepat meluruh di atmosfer Bumi, mengubah mineralogi dan komposisi aslinya, tetapi Winchomb memiliki sedikit waktu untuk bereaksi dengan lingkungan Bumi,” kata penulis studi Dr. Luke Daly dari Universitas Glasgow.
Ekstrak dari fragmen juga menemukan bukti molekul berbasis karbon dan nitrogen yang penting, seperti asam amino luar angkasa dan bahan organik lainnya, menjadikannya bukti terkuat bahwa air dan bahan organik yang disuplai ke planet ini berasal dari asteroid yang jatuh di Winchombe
Menurut Dr. Daly, meteorit Winchombe ini adalah bukti terbaik sejauh ini karena kemungkinan besar CM ini adalah sumber utama air di Bumi. Dia mengira meteorit Winchomb adalah penemuan yang beruntung.
Meskipun demikian, pemulihan objek luar biasa ini berlangsung cepat, berkat British Fireball Alliance, 16 kamera, dan banyak laporan publik, yang memungkinkan peneliti melacak objek tersebut dengan cepat.
“Pengambilan sampel yang aman dan cepat menjadikan meteorit Winchombe salah satu meteorit terbersih yang tersedia untuk dianalisis dan memberikan wawasan tentang komposisi murni tata surya 4,6 miliar tahun lalu,” kata rekan penulis Dr. Ashley King dari Museum Sejarah Alam.
Makalah penelitian meteorit ini adalah yang pertama dari banyak publikasi dalam karya. Hal ini mendorong para peneliti untuk menggali lebih dalam, dan tentunya butuh waktu bertahun-tahun untuk mengungkap misteri yang tersimpan di dalam batu khusus ini.
Discussion about this post