Sejak Mohammed bin Salman (MbS) menjadi putra mahkota, Saudi disebut tengah menuju ke arah yang lebih moderat. Ia merombak aturan-aturan konservatif.
Warga di Saudi tiga tahun belakangan bahkan bisa merayakan Natal secara terbuka. Mereka tak perlu lagi membeli pohon Natal secara diam-diam.
Lalu, bagaimana warga Saudi merayakan Natal?
Umat Katolik di seluruh dunia termasuk Saudi, merayakan Natal sejak Sabtu, 24 Desember 2022 malam. Perayaan Natal di Saudi bisa dijalankan dengan mematuhi kebijakan kerajaan, demikian dikutip dari Life in Saudi Arabia.
Pada Natal tahun ini, beberapa sentra perbelanjaan dan kafe memasang pohon cemara berhias lampu-lampu serta ornamen unik. Selain itu, ada pula manusia salju di Jeddah hingga Sinterklas di Al-Khobar.
Seorang penjualan yang melakukan pekerjaan di Napco National Jeddah, Wejdan Al-Khattabi, mengatakan barang-barang Natal laris manis tahun ini. Di kawasan ia bekerja, 70 persen karyawan beragama Kristen.
“Beberapa dari mereka merayakan di negara asal, yang lain merayakan di sini [Arab Saudi]. Mereka sering mengeluh tak bisa merayakan di sini gara-gara tak ada produk yang mendukung peringatan Natal,” kata beliau seperti dikutip Arab News, Sabtu, 24 Desember 2022.
Ia lalu berujar, “Namun, hari ini mereka mampu merayakan dengan produk [perayaan Natal] dengan set trend dingin yang lengkap.”
Salah satu ciri khas perayaan Natal di Saudi yaitu tak ada libur bagi umat Katolik. Di pagi hari, mereka tetap melakukan pekerjaan di kantor.
Di Saudi, ketika malam Natal juga tak ada ucapan secara resmi. Namun, beberapa warga mendekorasi rumah dengan lampu kelap-kelip dan pohon Natal untuk mengisyaratkan mereka merayakan hari besar itu.
Usai mendekorasi rumah, sesama umat Nasrani akan bertemu dan berkumpul di sebuah daerah dan doa bareng .
Bagi seseorang yang menjadi tuan rumah untuk makan siang, makan malam, atau peringatan Natal, dia mesti mempunyai pohon Natal. Biasanya, pohon itu berhias lampu, pernak-pernik bintang kecil, dan bel.
Setelah Malam Natal akhir, di pagi hari, mereka tak pergi ke gereja. Saudi hingga kini belum memiliki kawasan ibadah itu secara resmi.
Selama peringatan Natal, warga di Saudi melakukan acara yang sederhana dalam dua hingga tiga hari.
Di hari pertama mereka akan menjadi tuan rumah untuk makan siang atau makan malam bersama. Kemudian, di hari kedua, beberapa umat Nasrani akan berekreasi di pantai, dan di hari ketiga mereka akan nonton film bareng.