Mengutip dari Reuters, militer China menyatakan latihan itu sebagai respons atas provokasi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu yang ada di Taipei.
Selama ini China mengklaim Taiwan selaku wilayah terirorialnya, namun Taipei menyatakan diri mereka sebagai negara yang merdeka. Taiwan memastikan hanya 23 juta masyarakatpulau itu yang dapat menetapkan periode depan mereka
Taipei menuding latihan militer yang dipertontonkan Beijing itu sudah merusak perdamaian di tempat, dan mencoba untuk menakut-takuti rakyat Taiwan.
Baru-gres ini, China berang dengan UU Pertahanan gres AS yang memungkinkan pertolongan militer Negara Paman Sam itu ke Taiwan. China menuding undang-undang AS itu sebagai bentuk provokasi politik terkait Taiwan.
Tanpa menerangkan lokasi spesifik latihan, komando timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menytakan latihan militer itu sebagai, “Tanggapan yang dihasilkan atas eskalasi kolusi dan provokasi ketika ini dari Amerika Serikat dan Taiwan.”
PLA pun memastikan akan memakai segenap kekuatan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China.
Merespons latihan militer China itu, Kemenhan Taiwan menyampaikan justru itu memberikan mental provokasi yang mampu menghancurkan perdamaian dan stablitas regional.
Kali terakhir China menggelar latihan miilter di sekitar kepulauan Taiwan adalah pada Agustus kemudian ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taipei.
“Tindakan ‘intimidasi militer’ Komunis China terang ditujukan untuk menakuti rakyat kita, dan tidak kondusif bagi gambaran internasional [China],” ujar pernyataan resmi Kemenhan Taiwan.
Amerika Serikat ialah pendukung dan pemasok senjata internasional paling penting Taiwan, meskipun tidak ada korelasi diplomatik formal. Penjualan senjata AS ke Taiwan senantiasa mengganggu hubungan Beijing dengan Washington.