Kwong memulai usahanya dengan membeli perusahaan tambang watu bara pertamanya, yaitu PT Gunung Bayan Pratama Coal pada November 1997, yang dia ubah namanya menjadi Bayan Resources.
Bayan menguasai konsesi watu bara seluas 100 ribu hektare di Mantan dan Lebak Cilong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Perusahaan ini masuk dalam jajaran produsen watu bara terbesar di Indonesia.
Kekayaan Kwong kian berlipat ketika beliau menjual sebagian saham Bayan ke publik pada 2008.
Di tengah harga saham dan harga kerikil bara yang anjlok, Kwong malah memborong saham emiten miliknya sendiri, adalah BYAN. Tujuannya, untuk investasi dengan status kepemilikan eksklusif.
Ia memang dikenal getol mengakumulasi saham. Sepanjang tahun lalu, Kwong tekun membeli saham perusahaan besutannya. Menariknya, semua transaksinya beli tanpa jual sekalipun.
Insting serok bawahnya terbukti cuan. Perang Rusia-Ukraina mengakibatkan krisis energi dan melambungkan harga watu bara. Kinerja Bayan Resources pun gemilang dengan pendapatan yang naik dua kali lipat dari tahun lalu. BYAN membukukan pemasukan US$3,3 miliar, sedangkan tahun kemudian cuma US$1,74 miliar.
Tak hanya main di bisnis kerikil bara, Kwong juga merambah bisnis energi terbarukan (EBT). Saat ini, dia mengendalikan perusahaan EBT Singapura Metis Energy, yang sebelumnya dikenal sebagai Manhattan Resources.
Ia kemudian merambah bisnis di negara lain. Di Australia, Kwong mengakuisisi Kangaroo Resaurces Limited. Ini merupakan operator tambang yang mempunyai konsesi batu bara di Indonesia.
Di Singapura, Bayan merupakan pemegang saham uatama Manhattan Resources. Ia juga memiliki saham di salah satu perusahaan industri kesehatan paling besar di Singapura, Singapore Health Partner.
Kwong juga menggeluti di bisnis jaringan internet. Saat ini Kwong mengerahkan dukungannya pada SEAX Global, yang tengah membangun sistem kabel bawah maritim untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Kwong awalnya berkewarganegaraan Singapura. Ia lahir dan tumbuh di Singapura pada 17 April 1948. Ketika usianya 24 tahun, beliau hijrah ke Indonesia.
Ternyata, usahanya moncer di tanah air. Dua puluh tahun kemudian, beliau mengganti kewarganegaraannya menjadi WNI pada 1992.
Kwong sekarang menjadi orang terkaya di Indonesia setelah jumlah kekayaannya melampaui R Budi Hartono dan Michael Hartono (Hartono bersaudara).
Berdasarkan data real time Forbes pada Senin, 26 Desember 2022, Kwong menjadi orang kaya nomor satu di Indonesia dengan nilai kekayaan meraih US$25,2 miliar atau Rp 378 triliun (perkiraan kurs Rp 15 ribu per dolar AS).