Sokongan dana dari APBN 2022 itu untuk memperkuat upaya maskapai BUMN tersebut dalam mengakselerasikan pemulihan kinerja perjuangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan dana Rp7,5 triliun tersebut akan digunakan untuk mempercepat pemulihan kinerja perusahaan, utamanya pada lini operasional penerbangan. Salah satunya untuk merestorasi armada.
“Kami optimistis realisasi PMN ini akan kian memperkuat langkah Garuda untuk terus mengakselerasikan proses restrukturisasi, yang kami proyeksikan mampu selsai pada final tahun ini,” kata Irfan dalam informasi persnya.
Selain merestorasi armada, dana PMN juga digunakan untuk pemeliharaan spare part pesawat dan aneka macam unsur pesawat lainnya, tergolong penyehatan arus kas perusahaan guna mendukung kelancaran operasional Garuda.
Ia menuturkan dana PMN tersebut menjadi batu loncatan tersendiri bagi Garuda Indonesia sebagai national flag carrier, di tengah saat-saat pemulihan ekonomi nasional, utamanya sektor pariwisata.
“Tentunya, kontribusi tersebut diselaraskan dengan janji Garuda untuk terus memperkuat fondasi keberlangsungan usaha yang berorientasi pada fokus profitabilitas dan optimalisasi good corporate governance di seluruh lini usahanya,” ujar Irvan.
Pemerintah resmi menambah PMN kepada Garuda senilai Rp1 triliun sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia Tbk.
PP ini diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diundangkan pada 12 Desember 2022. Totalnya, pemerintah menggelontorkan dana Rp7,5 triliun terhadap BUMN penerbangan ini pada 2022.
PMN tersebut ditujukan untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan. Modal ini disuntikkan setelah perusahaan menang dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).