Hal itu diutarakan Barnea pada Sabtu, 24 Desember 2022. Ia juga membeberkan Iran berusaha memperluas pasokan senjata ke Rusia dan membuatkan acara nuklir mereka ke level yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Kami memperingatkan terkait niat masa depan Iran yang mereka menjajal merahasiakan, untuk memperluas pasokan senjata canggih ke Rusia, memperluas proyek pengayaan nuklir, dan untuk mengintensifkan serangan mereka terhadap negara-negara Muslim di daerah itu,” kata Barnea, seperti dikutip Arab News, Sabtu, 24 Desember 2022.
Pentolan badan intelijen Israel itu juga menggambarkan rezim Iran kian kurang bimbing. Barnea mengklaim Iran kerap berparas dua dengan terlihat mengantardiplomat ke Wina untuk bernegosiasi dengan Barat. Padahal, di saat serempak, Iran juga melancarkan serangan dan membunuh orang-orang tak berdosa.
Iran ialah lawan turun-temurun Israel dan Arab Saudi. Tel Aviv kerap khawatir dengan acara pengayaan nuklir Iran yang hingga sekarang dilaporkan telah meraih 60 persen.
Pada November lalu, Mayor Jenderal Israel, Aharon Haliva, menyampaikan cobaan paling besar bagi komunitas internasional yakni saat pengayaan uranium Iran mencapai 90 persen. Jumlah itu disebut cukup untuk menciptakan empat bom nuklir.
Ancaman Iran bahkan disebut menjadi prioritas PM Israel Benjamin Netanyahu yang gres kembali ke pucuk pemerintahan sesudah memenangkan lagi pemilu bulan lalu. Netanyahu bahkan disebut membisu-diam berkomunikasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), untuk meminta perlindungan Riyadh lantaran negaranya tengah mempersiapkan perang dengan Iran.
Israel dan Arab Saudi sendiri tidak mempunyai hubungan diplomatik lantaran selama ini berkompetisi di daerah dan terjegal pertentangan Palestina. Saudi memutus kekerabatan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina.
Namun, bertahun-tahun terakhir, Saudi dilaporkan kian gencar mengupayakan normalisasi hubungan dengan Israel. Salah satu alasannya adalah alasannya bahaya Iran makin besar di kawasan.
Seperti Israel, Saudi sendiri menganggap Iran sebagai lawan.
Riyadh menyalahkan Teheran atas serangan besar terhadap infrastruktur minyak di timur Saudi pada 2019 lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Saudi juga beberapa kali diserang menggunakan drone, rudal, mortir, dari milisi Houthi di Yaman. Kelompok ini disokong oleh Iran.
Sementara itu, Iran dilaporkan makin ‘mesra’ dengan Rusia semenjak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina. Kedua negara disebut terlibat bekerja sama terkait helikopter, jet tempur, dan drone.
Iran juga disebut memasok senjata mirip drone ke Rusia yang dipakai untuk membantu Moskow menggempur habis-habisan Ukraina. Sebagai timbal balik, Rusia disebut bermaksud memasok puluhan jet tempur Sukhoi Su-35.
Meski begitu, Iran kerap membantah memasok senjata dan drone bagi Rusia yang terus diisolasi hukuman internasional akibat invasinya ke Ukraina.