“Kami telah melakukan studi sains untuk mengakhiri perdebatan ini semua,” kata James Cameron, seperti diberitakan Toronto Sun beberapa waktu kemudian.
Pernyataan itu disampaikan saat James Cameron mengiklankan film terbarunya, Avatar: The Way of Water. Ia menyadari begitu banyak perdebatan perihal akhir nasib Jack sejak Titanic tayang 25 tahun lalu.
Banyak penonton berpendapat Jack masih bisa hidup apabila Rose (Kate Winslet) bergeser dan menunjukkan ruang untuk Jack di atas potongan pintu yang terapung.
Namun, pikiran itu disanggah James Cameron melalui uji sains. Menurutnya, hal tersebut bisa disaksikan penggemar melalui dokumenter modern yang tayang pada 2023.
“Kami telah melakukan analisis forensik menyeluruh dengan mahir hipotermia dengan menciptakan ulang rakit dalam film dan kami akan melakukan sesuatu yang Istimewa dan akan rilis pada Februari,” tutur James Cameron.
“Kami mengambil dua pemain film pengganti yang mempunyai massa badan sama mirip Leo dan Kate. Kami menempatkan sensor di seluruh tubuh dan bagian dalam mereka, dan kami memasukkan keduanya ke air es untuk menguji keduanya bisa selamat atau tidak dengan berbagai cara.”
James Cameron lalu menyatakan sains membuktikan memang hanya satu orang yang mampu bertahan hidup di antara kedua orang tersebut, sama mirip ending film Titanic.
“Jawabannya ialah mustahil mereka berdua bisa selamat. Hanya satu yang mampu bertahan hidup,” James Cameron memastikan.
“Tidak (menyesal), beliau harus meninggal, seperti Romeo dan Juliet. Titanic ialah film tentang cinta, pengorbanan, dan keabadian. Cinta ditakar dengan pengorbanan,” tuturnya.
Pernyataan itu menjadi pembelaan yang kesekian disampaikan James Cameron terhadap ending Titanic. Pada 2017, sang sutradara pernah menyanggah persepsi Jamie Hyneman dan Adam Savage, pembawa acara Mythbusters terkait ajal Jack.