Diikuti oleh komunitas kreatif dan content creator dari Jepara, Semarang, Magelang, Solo, Yogyakarta, Sleman, hingga Bantul, KAK BOB sendiri merupakan acara yang berkelanjutan.
“Kami menyambut baik dan mendukung penuh acara ini sebagai salah satu upaya penciptaan lapangan kerja dan kebangkitan ekonomi,” ujar Sandiaga.
Setiap bulan, akan ada tema tertentu. Untuk bulan pertama, tema yang diusung yaitu local pendekar zona otorita BOB. Dengan konten berbentukfoto dan video yang nantinya akan diunggah di media umum BOB, para penerima workshop dan diskusi menerima pelatihan pembuatan konten publikasi tentang BOB oleh dua narasumber, yaitu Abdul Manaf dan Agni Tirta.
Adapun konten tersebut diunggah di akun Instagram peserta. Kemudian, diseleksi satu konten dengan like paling banyak untuk diunggah di akun Instagram BOB.
Saat memberi sambutan, Direktur Keuangan dan Komunikasi Publik BOB Ramlan Kamarullah menjelaskan, BOB tidak bertugas mengelola Candi Borobudur.
“BOB adalah tubuh yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tugasnya menyiapkan, membangun, berbagi destinasi pariwisata maupun ekonomi kreatif yang berada di DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur,” kata Ramlan.
Melalui kegiatan ini, dibutuhkan masyarakat mampu terlibat secara aktif dan berkesinambungan dalam pengadaan konten BOB sehingga mampu meningkatkan mutu dan kuantitas konten di media sosial BOB. Dengan demikian, akan tercipta masyarakat dan komunitas sadar wisata BOB.
Informasi lebih lanjut perihal BOB mampu ditemukan lewat akun Instagram @boborobudur, YouTube @BOBorobudur, twitter @BOBorobudur, dan kunjungi www.bob.kemenparekraf.go.id.
“Kami tidak bisa berlangsung sendiri, kami harus berkolaborasi dengan pengelola kawasan wisata dan komunitas untuk bersama-sama membangun pariwisata,” ujar Ramlan.