Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 2.508 perkara sehingga total menjadi 6.508.515 orang. Sementara akhir hayat akibat Covid-19 bertambah 24 orang. Dengan demikian total meninggal menjadi 160.311 orang.
Kasus aktif Covid-19 menjadi 35.442 orang atau turun 396 kasus dari kemarin. Sedangkan perkara suspek Covid sebanyak 3.867 orang dan spesimen yang diperiksa 54.817 sampel.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi momen libur natal dan tahun baru (Nataru) 2023 mendatang tidak akan menjadikan terjadinya peningkatan masalah virus corona di Indonesia.
Budi menegaskan faktor yang paling menghipnotis peningkatan kasus atau gelombang Covid-19 adalah temuan varian gres dan bukan mobilitas warga.
“Dengan Nataru, nanti sih Insha Allah harusnya jikalau aku lihat, karena variannya sudah mulai turun harusnya [kasus Covid-19] akan turun,” kata Budi di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Desember 2022.
Budi melanjutkan, Indonesia sudah melampaui puncak masalah Covid-19 yang disebabkan oleh mutasi SARS-CoV-2 Omicron subvarian XBB, XBB.1, dan BQ.1. Sementara subvarian BN. 1 yang gres-gres ini diidentifikasi masih belum dimengerti tingkat keparahannya.
“Varian gres yang ada, XBB dan BQ.1 itu kini sudah hingga puncaknya. Yang BN.1 sendiri itu di mancanegara, di dunia, belum ada yang menandakan mereka bisa besar lengan berkuasa,” ujarnya.
Kementerian Kesehatan sebelumnya melaporkan subvarian Omicron BN.1 telah terdeteksi di Indonesia dengan total 20 masalah yang dilaporkan. Subvarian yang ke-16 ini telah ditambahkan CDC dalam daftar variant under monitoring (VuM) alias varian yang tengah dipantau.