Jumlah Imigran Rohingya itu berisikan 69 pria, 75 perempuan, dan 40 belum dewasa.
“Hasil penghitungan bersama yang disaksikan pihak UNHCR, IOM, Tentara Nasional Indonesia, dan instansi terkait yang lain, jumlah mereka yang terdampar adalah 184 orang,” kata Kabid Humas Polda Aceh Komisaris Besar Pol Joko Krisdiyanto kepada wartawan.
Joko menuturkan saat ini petugas masih berupaya mengevakuasi para imigran Rohingya ke pengungsian UPTD Dinas Sosial di Ladong.
Nantinya akan dilanjutkan penanganan oleh BPBD, Imigrasi, dan Dinsos, serta instansi terkait lainnya.
“Para imigran Rohingya masih dalam proses evakuasi ke UPTD Dinsos di Ladong,” ucapnya.
Sementara itu, beberapa hari kemudian, nelayan lokal sempat melihat tiga kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya di perbatasan perairan Indonesia, tepatnya tiga mil dari Pulau Rondo.
“Informasi awal dari Panglima Laot Ie Meulee, bahwa telah didapatkan pengungsi Rohingya oleh nelayan yang berada Selatan Pulau Rondo yang berjarak kurang lebih 3 Mil dari Pulau Rondo,” kata Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, Sabtu, 7 Januari 2023.
Kementerian Luar Negeri RI bahkan menduga sejumlah pihak abnormal sengaja mengarahkan pengungsi Rohingya ke Aceh selaku daerah persinggahan sementara.
Berdasarkan analisis Kemenlu, imigran Rohingya itu awalnya terfokus di kamp pengungsian di Bangladesh.
Namun, lokasi itu ketika ini telah kelebihan kapasitas. Banyak pengungsi kemudian berusaha mencari suaka ke Malaysia melalui golongan-kalangan kecil atau sindikat jual beli insan.
Pengungsi Rohingya itu rela mengeluarkan uang sejumlah duit untuk bisa melaksanakan perjalanan melalui laut dengan tujuan utama ke Malaysia.
Di atas kapal, mereka dibekali alat GPS yang langsung terkoneksi ke sejumlah forum internasional, baik itu LSM maupun kedutaan besar.
“Mereka punya koneksi dan jaringan di Aceh. Mereka dipandu dengan GPS. Indonesia ini jadi lokasi mereka sementara. Mereka melakukan drop out lalu mereka diselundupkan ke Malaysia oleh golongan-kalangan kecil,” kata Direktur Hak Asasi Manusia (HAM) Kemlu RI, Achsanul Habib, saat rapat dengan dewan perwakilan rakyat Aceh, Rabu,4 Januari 2023.