General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, menyampaikan lima penerbangan terdampak itu terdiri dari tiga pesawat rute Cengkareng (CGK), satu penerbangan dari Hanoi, dan satu lagi dari Surabaya.
“Satu penerbangan kembali ke bandara asal, dua penerbangan dialihkan ke bandara lain, dan dua penerbangan bersifat holding di ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” ujar Handy lewat keterangan pada Senin.
“Yang RTB (Return to Base) dari Surabaya, divert (dialihkan) dari Hanoi dan Cengkareng ke Lombok Praya, dan dua lagi cuma holding,” katanya menyertakan.
Meski begitu, Handy menentukan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih beroperasi wajar . Namun, menurut pantauannya, beberapa penerbangan masih menanti cuaca membaik.
“Iya itu untuk menjamin keselamatan penerbangan,” kata Handy.
Selain acara penerbangan terusik, cuaca jelek juga menimbulkan sejumlah plafon atap Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai lepas.
“Atas kejadian angin ribut tersebut selain penerbangan juga terjadi kerusakan, khususnya beberapa plafon lepas. Angin sangat kencang hingga 38 knots,” kata Handy.
“Saat ini area-area tersebut sudah dilakukan pembersihan. Tidak ada korban atas peristiwa ini,” ujar eks Corporate Secretary AP I itu menambahkan.
Sementara itu, merujuk pada perayaan dini cuaca tempat Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai, diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat dan angin puting-beliung pada Senin.