AS-Jerman Mau Kirim Tank, Rusia Murka Gempur Ukraina dengan 30 Rudal

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan Rusia meluncurkan 30 rudal lebih ke sejumlah wilayah, Kamis , 26 Januari 2023 pagi ini.

Jakarta — Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan Rusia meluncurkan 30 rudal lebih ke sejumlah wilayah, Kamis , 26 Januari 2023 pagi ini.

Rudal itu ditembakkan dari pesawat pengebom strategis yang lepas landas dari wilayah Murmansk Rusia, sempurna setelah Amerika Serikat dan Jerman bersepakat mengantartank ke Ukraina.

“Kami mengira lebih dari 30 rudal, telah muncul di banyak sekali kota,” kata Ihnat seperti dikutip dari CNN.

Rudal itu salah satunya ditembakkan ke daerah Vinnytsia. Gubernur Vinnytsia, Serhiy Borzov, mengatakan beberapa misil telah menggempur daerah barat kota itu.

Kepala manajemen militer kota Kyiv, Serhii Popko, juga mengatakan lebih dari 15 rudal telah meluncur “ke arah Kyiv” namun semuanya sudah ditembak jatuh.

Serangan di Kyiv itu pun menewaskan satu orang dan dua yang lain luka-luka.

“Ada info tentang satu orang meninggal dunia dan dua orang terluka balasan serangan rudal yang menyasar distrik Holosiyivskyi,” kata Walikota Kyiv, Vitaliy Klitschko.

Peringatan soal serangan udara ini sendiri telah dinyalakan di seluruh negeri semenjak Kamis pagi.

Komando Angkatan Udara Ukraina sempat melaporkan pihaknya telah menembak jatuh 24 rudal Rusia dalam semalam.

Serangan puluhan rudal ini datang setelah Jerman dan Amerika Serikat gres-gres ini menyetujui pengiriman tank canggih ke Ukraina.

AS disebut bakal mengantar31 tank M1 Abrams ke Kyiv, sementara Jerman berjanji mengirim 14 tank Leopard 2.

Di samping itu, Jerman juga mengijinkan negara-negara lain kalau ingin mengantarkan tank Leopard 2 untuk Ukraina. Berdasarkan undang-undang Jerman, negara yang ingin mengekspor ulang senjata buatan Berlin itu memang membutuhkan izin dari pemerintah Jerman.

Soal pengantaran tank ini, Rusia sudah menyatakan bahwa planning tersebut menunjukan negara-negara Barat telah “terlibat langsung” dalam perang negaranya dengan Ukraina.

Dengan demikian, perang antara Rusia dan Ukraina bakal dianggap bukan perang dua negara, melainkan perang antara Rusia dan sejumlah negara yang mendukung Ukraina.

“Eropa dan Washington terus-terusan menyatakan bahwa pengiriman aneka macam jenis senjata, tergolong tank, sama sekali bukan memiliki arti bahwa mereka terlibat dalam konflik. Kami sungguh tidak baiklah dengan ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mirip dikutip AFP, Kamis , 26 Januari 2023.

“Di Moskow, (pengiriman tank semacam) ini dianggap selaku keterlibatan langsung dalam pertentangan dan kami melihat bahwa ini terus meningkat ,” tutur ia.

(blq/bac)