Ia bersama rombongan dikala itu hendak meninjau Pendapa Kepatihan Mangkunegaran yang dibongkar pemiliknya.
Sukronedi berangkat dari kantornya di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. Ia datang di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB bareng beberapa personel BPCB Jateng.
“Kedatangan saya hari ini pertama untuk memutuskan keadaan Kepatihan Mangkunegaran, kedua memastikan bahwa pekerjaan di sini telah berhenti,” katanya.
Sayangnya, dia dan rombongan tidak bisa melihat dari dekat keadaan Pendapa yang sudah rata dengan tanah itu. Pintu gerbang menuju daerah Kepatihan Mangkunegaran digembok dari dalam. Menurut berita yang dihimpun, petugas yang menjinjing kunci dikala itu tidak ada di daerah.
“Hanya mengintip saja, kira-kira kondisinya seperti ini,” katanya.
Sukronedi mengakui pihaknya belum berkoordinasi dengan pemilik aset maupun pemkot (Pemkot) Solo terkait kunjungannya tersebut. Menurutnya, BPCB Jawa Tengah dikala ini masih menggali gosip terkait status kepemilikan Kepatihan Mangkunegaran.
“Saya kan belum tahu ini siapa pemiliknya apakah dari dinas atau Mangkunegaran. Jadi ini cuma menyaksikan saja. Belum ada kerjasama,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebut dibongkarnya Pendapa Kepatihan Mangkunegaran akan meminimalkan nilai sejarah bangunan tersebut. Karena itu, ia menyarankan agar Pendapa Kepatihan Mangkunegaran secepatnya dikembalikan ke bentuk semula.
“Ya pasti (meminimalisir nilai sejarah) sebab itu kan sudah mengalami kerusakan ya. Nilai arkeologisnya pasti berkurang,” kata Sukronedi.
“Tapi yang pasti akan kita sarankan dikembalikan ke bentuk semula,” tuturnya.
Hanya saja, untuk merekonstruksi bangunan bersejarah mesti dipastikan material orisinil masih dalam kondisi yang baik. Selain itu, diperlukan data-data penunjang yang mencukupi. Terutama data teknis perihal fisik bangunan.
“Data-data mulanya ada enggak? Bentuknya, tingginya, mesti ada datanya baru mampu direkonstruksi. Selama nggak ada datanya kan agak sukar. Bahan-bahannya apakah telah dibawa atau masih di sini? Kita kan nggak tahu,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak banyak komentar mengenai kunjungan BPCB ke Kepatihan Mangkunegaran.
“Nanti tak kabari, tunggu dahulu ya,” katanya.
(syd/ain)