Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku tidak pernah menggubris komentar bawel yang beredar di media sosial. Hal itu ia sampaikan terhadap awak media di Balai Kota Solo, Rabu (18/1).
“Ketoke wis minta maaf, yowis to. (Sepertinya sudah minta maaf, ya telah),” kata Gibran saat ditanya soal Cak Nun yang menyebut Jokowi selaku Firaun.
Gibran menentukan keluarganya tidak pernah tersinggung dengan serangan-serangan tersebut. Selama ini keluarga Presiden Jokowi selalu memaafkan semua pihak yang mengolok-olok.
“(Keluarga) Enggak (tersinggung). Santai aja. Semua dimaafin, wis rasah sitik-sitik lapor (tidak perlu sedik-sedikit lapor) lah ya. Koyo randue gawean ae (Kayak nggak ada kerjaan aja),” katanya.
Gibran sendiri mengaku tidak pernah membahas komentar nyiyir warganet dengan bapaknya. Menurutnya lebih banyak hal lain yang lebih penting untuk dibahas dengan Presiden Jokowi.
“Enggak pernah. Ngobrole sing luwih penting (Ngobrol yang lebih penting), misale 2024,” katanya.
Potongan video ceramah Cak Nun viral di media umum. Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan selaku Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.
“Hasil pemilu merefleksikan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki,” kata Cak Nun dalam penggalan video tersebut.
“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” ucapnya.
“Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya telah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun,” kata Cak Nun dalam penggalan video tersebut.
Video itu pun jadinya menuai beragam reaksi dari Ali Mochtar Ngabalin, Guntur Romli, Jubir Luhut, dan tak ketinggalan tentunya netizen.
Usai video itu trend, Cak Nun memberikan ajakan maaf karena telah ‘mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan’.
Permintaan maaf itu Cak Nun sampaikan melalui sebuah video berjudul ‘Mbah Nun Kesambet’ yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa (17/1) malam. CNNIndonesia.com sudah mendapat izin untuk mengutip isi dari video tersebut.
“Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak lezat atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan aku itu,” kata Cak Nun.
(syd/ain)