Sementara, kurs pola Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp14.930 per dolar AS pada jual beli hari ini.
Mata duit di kawasan Asia terpantau bergerak bermacam-macam. Tercatat dolar Singapura melemah 0,02 persen, yuan China minus 0,25 persen, rupee India minus 0,16 persen, dan won Korea Selatan minus 0,15 persen.
Sedangkan, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen, ringgit Malaysia menguat 0,52 persen, dan yen Jepang menguat 0,56 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju kompak bergerak di zona hijau. Euro Eropa menguat 0,18 persen, Franc Swiss menguat 0,23 persen, poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, dolar Australia menguat 0,03 persen, dan dolar Kanada menguat 0,04 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong menyampaikan rupiah menguat tajam di tengah pelemahan dolar AS.
Namun, penguatan mata duit Garuda lebih banyak alasannya membaiknya sentimen penanam modal dengan mengejar obligasi rupiah.
“Pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih akan relatif kuat tahun ini dan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) akan terus mendukung penguatan rupiah sepanjang tahun ini,” tuturnya kepada CNNIndonesia.com.