Setibanya di Terminal Internasional Bandara Bali, 210 orang pelancong yang berangkat dari Shenzhen, China, itu pribadi disambut dengan pengalungan bunga, tarian tradisional Bali, dan kesenian Barongsai.
Penerbangan carter tersebut menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sesudah Pemerintahan Xi Jinping mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri sehabis karantina Covid-19 dibuka pada 8 Januari lalu.
“Makara ini yang pertama secara secara resmi. Ini merupakan saat-saat yang baik untuk mengembalikan pelancong Tiongkok ke Bali,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini di Bandara Ngurah Rai mirip dikutip dari Antara.
Ni Made Ayu Marthini mengatakan pihaknya berharap sehabis kedatangan penerbangan perdana itu akan ada lebih banyak lagi turis-pelancong dari China yang datang di Pulau Dewata.
“Target yang ditetapkan pemerintah 255.300 orang pelancong Tiongkok. Itu target, tapi kami berharap dan berusaha untuk melebihi sasaran tersebut bahkan bila mampu mirip tahun 2019,” kata dia.
Ia menambahkan berdasarkan informasi yang diterima, Pemerintah China mulai 6 Februari mendatang juga akan mulai melepas grup-grup pelancong ke sejumlah negara di dunia tergolong Indonesia.
“Mereka juga telah menyatakan bahwa Indonesia yaitu salah satu negara yang dituju. Dan seluruh penerbangan yang dahulu mampu izin itu juga mampu dibuka juga. Kaprikornus saya rasa sesudah Imlek ini akan lebih banyak lagi pesawat yang mau tiba secara pribadi ke Bali,”kata Ni Made Ayu.
Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan kembali datangnya turis dari China itu diperlukan dapat menghidupkan kembali geliat pariwisata di Pulau Dewata tersebut.
“Kami berharap pariwisata bangun kembali seperti situasi normal yakni 6,3 juta orang pelancong setahun. Kami berharap paling tidak tahun ini 4,5 juta,” kata Koster dikala menyambut para pelancong asal China itu.
Sementara itu, Konsul Jenderal (Konjen) China di Denpasar, Zhu Xinglong, menjelaskan pada 2019–sebelum pandemi global Covid-19–tercatat ada sekitar 1,3 juta warga dari Negara Tirai Bambu itu yang berwisata ke Bali.
Menurutnya sesudah penerbangan perdana ini, dalam waktu dekat juga akan ada sejumlah penerbangan eksklusif dari China yang datang di Bali.
“Kami juga akan mendorong kota-kota di China mirip Beijing dan Shanghai membuat lebih banyak penerbangan pribadi ke Bali. Dan pada bulan Februari nanti akan lebih banyak pesawat asal China ke Bali,” kata Zhu Xinglong.