Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp14.958 per dolar AS pada jual beli hari ini.
Mayoritas mata uang di daerah Asia terpantau bergerak di zona merah. Tercatat yuan China melemah 0,25 persen, won Korea Selatan minus 0,08 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, peso Filipina minus 0,37 persen, dan yen Jepang minus 0,18 persen.
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,39 persen, rupee India menguat 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,46 persen.
Senada, dominan mata uang negara maju juga melemah. Euro Eropa melemah 0,01 persen, Franc Swiss minus 0,13 persen, dolar Kanada minus 0,04 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,09 persen. Adapun dolar Australia menguat 0,79 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah tertekan oleh short-term profit taking dan technical pullback. Sebab, investor mengambil untung menyusul penguatan tajam pada rupiah beberapa waktu kemudian.
“Selain itu, penanam modal juga menyingkir dari risiko menjelang rilis data penting ekonomi AS dan FOMC (Pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal) pekan depan,” tutur Lukman terhadap CNNIndonesia.com.
Adapun indeks dolar AS sendiri cuma menguat tipis hari ini.
(mrh/dzu)