Radio Free Europe melaporkan bahwa Rusia menembak tentara berjulukan Dmitry Perov itu ketika mereka sedang berusaha menangkap pria itu di Kota Lipetsk.
“Dmitry Perov, yang dicari alasannya meninggalkan unit militer tanpa izin, ditemukan, dan nyawanya dihilangkan,” demikian pernyataan mereka yang dikutip AFP, Rabu (18/1).
Pernyataan tersebut kemudian berlanjut, “Situasinya di bawah kendali. Tak ada ancaman ke penduduk. Investigasi sedang berlangsung.”
Namun pemerintah Lipetsk tak menyebutkan lebih rinci bagaimana Perov tewas.
Media televisi pemerintah Rusia, VGTRK, menyebutkan laki-laki berusia 31 tahun itu kabur dari zona perang di Ukraina.
“[Dia] kabur dari zona operasi militer khusus [di Ukraina],” demikian laporan VGRTK.
Perov dilaporkan kabur dari Ukraina pada 13 Januari. Ia diduga menenteng senapan dan granat saat menuju ke desa asalnya.
Ini bukan kali pertama serdadu Rusia kabur dari tanggung jawabnya. Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat sejumlah perkara pembelotan prajurit Rusia yang berperang di Ukraina.
Surat kabar Kommersant melaporkan total delapan tentara yang menolak bertempur di Ukraina dituduh melaksanakan desersi atau pembelotan.
Berdasarkan laporan itu, banyak prajurit Rusia di timur Ukraina kabur pada selesai Desember kemudian. Mereka kembali ke Negeri Beruang Merah memakai taksi.
Tentara Rusia yang berperang di Ukraina sendiri bahwasanya tak hanya dari kelompok militer profesional.
Pada September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan 300 ribu prajurit cadangan dari kalangan sipil untuk bertempur di Ukraina.
Banyak dari prajurit cadangan itu dilaporkan tak mendapat persiapan yang matang sebelum diterjunkan ke medan perang.
(isa/has)