Hal ini dikarenakan donasi lembaga keuangan untuk menawarkan santunan ke UMKM masih rendah yaitu cuma sekitar 20 persen. Beda jauh dengan Korea Selatan yang meraih hampir 80 persen.
Padahal, UMKM sungguh penting sebab perkembangannya menggambarkan denyut nadi perekonomian Indonesia. Bagaimana tidak, UMKM didominasi sektor perdagangan yang menjadi penopang selama pandemi.
“Kita lihat, ada 18 juta (UMKM) yang belum mendapatkan pembiayaan, 5 juta masih (unggulkan) rentenir, very high cost. Hanya sedikit yang enjoy lending yang dibiayai pemerintah,” ujarnya dalam BRI Microfinance Outlook 2023, Kamis, 26 Januari 2023.
Oleh akhirnya, beliau berharap ke depannya makin banyak UMKM yang digandeng oleh sektor forum keuangan. Sebab, menggandeng UMKM dan menunjukkan pembiayaan tidak bisa dikerjakan pemerintah sendiri.
Peran perbankan menjadi sungguh penting, khususnya menyalurkan KUR yang anggarannya diberikan pemerintah. KUR ini diperlukan bisa membantu UMKM mendapatkan tunjangan modal dengan bunga rendah.
Tahun ini, budget KUR yang diberikan bahkan sangat besar, yaitu Rp40,8 triliun. Anggaran ini lebih tinggi dibandingkan 2022 yang sebesar Rp 30,8 triliun.
Ia berharap Bank BRI sebagai salah satu perbankan negara yang fokus ke UMKM bisa menolong UMKM, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Makara saya minta nggak hanya membiayai, tetapi juga memberdayakan bukan memperdayakan (UMKM). Memberdayakan means harus diisi dengan banyak hal, tentu menjadi kesanggupan BRI mempertaruhkan perkembangan Indonesia,” ujarnya.