Pentagon Sebut Balon Pengintai Kedua China Terbang di Amerika Latin

Pentagon mendeteksi adanya balon pengintai alias mata-mata kedua milik China terbang di Amerika Latin.

JakartaPentagon melaporkan melihat penampakan balon pengintai milik China kedua terbang di wilayah udara Amerika Latin.

“Kami mendapat laporan sebuah balon melintas di Amerika Latin. Kami memeriksa bahwa itu adalah balon pengintai milik China yang lain,” kata Juru Bicara Pentagon, Pat Ryder seperti dikutip Guardian.

Ini adalah balon pengintai kedua milik China yang melintas di wilayah udara di dekat Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, sebuah balon pengintai China malah tampak melintas di wilayah udara AS yang menyulut amarah Negeri Paman Sam.

Presiden AS, Joe Biden sampai melarang para pejabat AS berkunjung ke China. Padahal, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken telah dijadwalkan mengunjungi Negeri Tirai Bambu.

Pentagon sendiri tidak merinci lokasi spesifik balon kedua tersebut. Namun pejabat AS mengatakan kepada CNN, balon itu tampaknya tidak terbang mengarah ke AS.

Pada Jumat , 3 Februari 2023 waktu setempat, Blinken mengatakan telah berbicara dengan diplomat China, Wang Yi dan “menegaskan bahwa kehadiran balon pengintai di wilayah udara AS jelas melanggar kedaulatan AS dan hukum internasional”.

Kendati demikian, Blinken mengatakan kepada Wang “Amerika Serikat tetap berkomitmen menjalin hubungan diplomatik dengan Cina dan merencanakan kunjungan jika kondisi telah memungkinkan”.

Di sisi lain, Ryder mengatakan, balon di Amerika Latin tidak mengancam aktivitas militer negara atu kegiatan masyarakat di darat.

Itulah sebabnya pihak militer memutuskan untuk tidak menembak jatuh balon tersebut.

“Adalah rekomendasi kuat dari para pejabat terkait untuk tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di lapangan dari kemungkinan kejatuhan puing-puing,” kata pejabat itu, mengutip CNN.

Sementara itu, pihak China mengklaim balon pengintai pertama terbang di atas wilayah udara AS karena “force majeure”.

Kementerian Luar Negeri China mengklaim balon udara itu terbang keluar jalur yang seharusnya. Benda itu dikatakan memiliki kemampuan kemudi yang terbatas sehingga mampu menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan karena hembusan angin.

“Pemerintah China menyesalkan masuknya balon udara yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure,” kata juru bicara Kemlu China dalam pernyataannya.