NASIONAL
Saksi Mata Ungkap Detik-detik Mahasiswa UI Tertabrak Pensiunan Polisi

Aprian bekerja di sebuah rental PS yang berada di depan tempat kejadian perkara (TKP). Ia bercerita peristiwa terjadi pada 6 Oktober 2022, sekitar pukul 21.00 WIB. Kala itu, rental PS sepi tanpa pelanggan.
Suara knalpot motor Hasya telah terdengar dari jauh oleh Aprian. Arahnya dari Depok menuju Lenteng Agung. Tak lama berselang, ia mendengar suara motor jatuh. Aprian pun berjalan keluar hingga teras depan rental PS.
“Posisi jatuhnya dekat saluran air, jatuh di situ. Karena kan sempat ada orang (menggunakan motor) yang mau belok ke ruko bakso,” tutur Aprian kepada CNNIndonesia.com, Jumat , 3 Februari 2023.
Sekira 1-2 detik, jelas Aprian, mobil Pajero yang dikendarai Eko dari arah sebaliknya datang dengan kecepatan yang menurutnya lumayan kencang.
“Lumayan sih kalau Pajero, lumayan (kencang) juga. 40 50 (km/jam) ke atas, lumayan,” kata Aprian.
Aprian tak mengetahui apakah Hasya terlindas atau tidak sebab posisinya yang terhalang oleh Pajero Eko. Kendati demikian, ia menyaksikan kondisi Hasya yang tergeletak di jalan. Pajero Eko disebut telah melewati Hasya.
Setelah tergeletak, Hasya disebut diangkat ke sisi jalan, tepatnya di depan rental PS. Aprian mengatakan Eko lalu menepikan kendaraannya dan parkir di depan konter hp yang berjarak beberapa meter dari rental PS.
Aprian juga melihat Eko keluar dari mobil sendirian. Ia menerangkan jaraknya dengan Eko di TKP tak terlalu dekat.
“Dia (Eko) keluar dari mobil. Melihat si korban…Posisi saya sama pelaku itu enggak terlalu dekat, lumayan jauh,” jelas dia.
Aprian juga menyaksikan sejumlah relawan yang datang di TKP, salah satunya driver ojek online (ojol) bernama Agus yang menelpon ambulans.
Ia mengaku tak ikut membantu korban. Aprian merasa panik, jantungnya pun berdebar-debar. Itu pertama kalinya Aprian menyaksikan kecelakaan secara langsung.
Aprian menyebut sempat ingin merekam kondisi di TKP untuk dijadikan bukti. Namun, dia dilarang oleh relawan yang juga berada di lokasi.
Relawan itu, jelas dia, adalah seorang laki-laki berusia 40 tahunan yang datang dari arah Lenteng Agung. Aprian tidak mengenal orang itu.
Kata Aprian, orang itu melarang dengan dalih menjaga nama baik keluarga korban. “Saya sempat mau merekam untuk dijadikan bukti. Ada relawan bilang ‘Jangan direkam, jangan direkam. Untuk menjaga nama baik si keluarga korban,’,”
Aprian mengamini Hasya tergeletak selama 45 menit sebelum akhirnya dibawa ambulans ke Rumah Sakit Andhika, Jakarta Selatan.
“Dia (Eko) sempat mengangkat korban ke ambulans,” sebut Aprian.
Lebar jalan dinilai sempit
Pantauan CNNIndonesia.com, jalanan yang menjadi TKP perkara ini tidak memiliki marka pembatas.
Lebih lanjut, Aprian mengonfirmasi bahwa jalanan tersebut adalah jalur dua arah. Adapun ia menilai lebar jalan tersebut sempit.
Ia pun menduga Pajero milik Eko mengambil bagian jalan lebih dari setengah lantaran dimensinya yang lebar.
Adapun dia mengatakan Hasya mulanya berkendara sesuai pada jalurnya. Namun, Hasya jatuh dan masuk ke jalan di arah sebaliknya.
“Jalannya sempit…Mobil Pajero itu kan gede ya, lebar. Mungkin agak ngambil jalan (lebih dari setengah) juga. (Hasya) jatuh ke kanan dan di tengah (masuk ke jalan Eko). (Awalnya Hasya) sudah jalan di pinggir kiri,” kata Aprian.
Aprian menyebut dapat undangan rekonstruksi ulang dari pihak kepolisian. Ia hadir sebagai saksi pada rekonstruksi ulang yang digelar pada Kamis , 2 Februari 2023 itu.
“Kemarin rekonstruksi ulang saya yang jadi saksi. Saya datang pada saat rekonstruksi itu. Posisi saya emang ya, saya membenarkan posisi-posisi kejadian motornya, kejadian si korban menghadap mananya,” ujar Aprian.
Menurut dia, hasil rekonstruksi tersebut telah sesuai dengan yang dirinya saksikan.
“Sudah sesuai apa yang saya lihat dengan apa yang saya tahu,” tutur dia.
Polda Metro Jaya menyatakan bakal mendalami laporan yang dilayangkan oleh keluarga Hasya. Laporan itu dilayangkan melalui pihak kuasa hukum terhadap purnawirawan Polri, AKBP Eko Setio Budi Wahono (ESBW) terkait dugaan lalai memberi pertolongan.
“Tentu kita akan melakukan proses pendalaman terkait dengan laporan ibunda dan ayahanda Hasya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat , 3 Februari 2023.
Menurut Trunoyudo, Hasil rekonstruksi ulang yang digelar pada Kamis , 2 Februari 2023 kemarin juga akan menjadi bahan rujukan dalam proses pendalaman laporan tersebut.

NASIONAL
Kompolnas Sesalkan Polisi Halangi Wartawan Liput Kunjungan Komisi III DPR di Polda Jambi

DETAIL.ID, Jambi – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyayangkan tindakan anggota polisi yang melarang wartawan mewawancarai Komisi III DPR saat kunjungan ke Polda Jambi pada Jumat kemarin, 12 September 2025.
Komisioner Kompolnas Choirul Anam menegaskan kerja kepolisian harus terbuka dan tidak boleh menghalangi kerja-kerja jurnalis.
“Saya pikir itu tidak bisa dibenarkan ya, kerja-kerja kepolisian itu ya harus terbuka. Ada spirit keterbukaan dan sebagainya,” kata Choirul lewat WhatsApp pada Sabtu, 13 September 2025.
Ia juga menekankan bahwa kehadiran pers dalam demokrasi dan negara hukum merupakan hal yang penting.
“Kerja-kerja jurnalis itu adalah kerja-kerja penting, dalam konteks demokrasi dan negara hukum. Oleh karenanya aksesibilitas mereka terhadap berbagai informasi, atas kerja-kerja profesionalitas rekan-rekan jurnalis harus dilindungi,” ujarnya.
Choirul meminta peristiwa tersebut tidak terulang dan harus dievaluasi. “Kami menyayangkan itu, dan tidak boleh terjadi lagi. Saya kira memang harus evaluasi kenapa kok terjadi peristiwa tersebut? Saya kira humas maupun Polda harus menjelaskan itu. Sekali lagi, kerja-kerja jurnalisme itu juga dibutuhkan negara kita secara umum, secara khusus untuk kepolisian,” katanya.
Sebelumnya wartawan Kompas.com, Detik.com, dan Jambi TV dilarang meliput serta mewawancarai Komisi III DPR saat kunjungan ke Polda Jambi pada Jumat kemarin, 12 September 2025. Mereka bahkan diadang dan didorong menjauh ketika hendak menanyakan isu reformasi Polri dan RUU Perampasan Aset. (*)
ADVERTORIAL
Perkuat Pendidikan Anak Migran, UNJA Jalin Kerja Sama dengan KBRI Kuala Lumpur

Malaysia – Universitas Jambi (UNJA) menjadi salah satu dari 102 Perguruan Tinggi Indonesia yang resmi menandatangani dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Acara penandatanganan ini berlangsung di Hotel Nilai Spring Resort, Malaysia pada Selasa, 9 September 2025.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Sistem Informasi UNJA, Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., beserta Rektor dan Pimpinan dari perguruan tinggi negeri dan swasta yang terlibat. Penandatanganan ini juga disaksikan langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia, yaitu Dato’ Indera Hermono.
Prof. Revis Asra menyatakan rasa syukurnya atas penandatanganan kerja sama ini.
“Alhamdulillah, penandatanganan kerja sama Universitas Jambi dengan Duta Besar KBRI Kuala Lumpur merupakan bentuk kepedulian UNJA terhadap pendidikan anak-anak migran Indonesia di Kuala Lumpur,” ujar Prof Revis.
Ruang lingkup kerja sama mencakup pelaksanaan KKN Internasional Mengajar, pengembangan sumber daya manusia guna memperkuat kualitas tenaga pendidik, serta penempatan mahasiswa dan dosen pembimbing di berbagai wilayah di Semenanjung Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Dato’ Indera Hermono juga menyatakan siap mendukung penuh keterlibatan mahasiswa Indonesia dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat lintas negara.
Penandatanganan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperluas peran perguruan tinggi Indonesia, khususnya UNJA, dalam mendukung pendidikan lintas negara. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman akademik, tetapi juga kesempatan untuk berkontribusi langsung bagi masa depan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.
NASIONAL
Keren! 19 Atlet Peraih Medali Peparnas Solo Diberi Pelatda Ekstra

DETAIL.ID, Jambi – Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) biasanya dilaksanakan sebelum even pertandingan diselenggarakan. Namun, kali ini Pelatda dilaksanakan setelah even selesai digelar. Ya, Pelatda ini dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan terhadap 19 atlet berprestasi yang meraih medali pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo, Jawa Tengah.
“Pelatda ini diadakan sebagai bentuk reward bagi atlet berprestasi di Peparnas Solo tahun kemarin. Pelatda ini merupakan pembinaan berkesinambungan bagi para atlet yang meraih medali di Peparnas, sehingga pada even-even selanjutnya mereka bisa mempertahankan prestasi,” kata Ketua National Paralympic Indonesia (NPCI) Provinsi Jambi Mhd Yusuf, SE di sela-sela acara launching Pelatda di salah satu hotel di Kota Jambi pada Senin malam, 8 September 2025.
Bahkan, Yusuf menambahkan, pihaknya berharap para atlet meningkatkan prestasinya. “Jika di Peparnas Solo mereka meraih medali perak atau perunggu, di Peparnas 2028 yang rencananya dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat mereka bisa meraih medali emas. Sementara, yang kemarin medali emas di Peparnas 2028 nanti bisa mempertahankan medali emas dan kemudian bisa mewakili Indonesia di even-even internasiolan, misalnya di ASEAN Paragames,” ujarnya.
Pelatda ini diikuti oleh 19 atlet peraih medali di Peparnas Solo. “Sebetulnya ada 21 atlet yang meraih medali di Peparnas Solo, namun satu atlet telah pindah ke provinsi lain dan satu atlet lagi sedang hamil sehingga mereka tidak bisa mengikuti Pelatda ini,” kata Yusuf.
Mereka akan menjalani pelatihan selama 75 hari. Selama pelatihan, seluruh atlet akan diinapkan di hotel. Para atlet berasal dari lima cabang olahraga, yakni atletik, catur, angkat berat, tenis meja, dan renang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi Noviardi menyatakan dukungan atas penyelenggaraan Pelatda. Dukungan ini diungkap Noviardi usai membuka kegiatan Pelatda ini.
Menurut dia, Pelatda terselenggara berkat dukungan dan komitmen Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi.
“Kami berikan dukungan dalam bentuk anggaran, melalui dana hibah ke NPCI. Kami berharap Pelatda terselenggara dengan baik dan lancar dan mampu meningkatkan prestasi atlet,” ucapnya. (***)