Connect with us
Advertisement

DAERAH

Direktur Rumah Sakit Jiwa Firmansyah Sebut Pihaknya Tak Ada Persulit Bacaleg

DETAIL.ID

Published

on

Dir RSJD Provinsi Jambi, Firmansyah.

Jambi – Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Provinsi Jambi Firmansyah akhirnya bersuara soal test kesehatan jiwa serta narkoba di instansi yang dia pimpin, yang diduga lambat menerbitkan surat-surat.

Pekan lalu merupakan batas waktu pengajuan perbaikan dokumen persyaratan bagi para Bacalon anggota legislatif. Namun tak sedikit dari para Bacaleg dari berbagai partai yang mengeluhkan soal layanan penerbitan surat atau administrasi di RSJD Provinsi Jambi.

Terkait hal ini menurut Firmansyah pihaknya tak ada yang mempersulit masyarakat atau Bacaleg yang sebelumnya melakukan tes kesehatan jiwa dan narkoba guna melengkapi dokumen persyaratan sebagai calon anggota legislatif.

“Bukan masalah kami mempersulit. Enggak ada, karena apa? SOP-nya seperti itu,” kata Direktur RSJD Jambi Firmansyah, Kamis 13 Juli 2023.

Dia juga mengatakan, dia tak bisa memaksa dokternya. Hal tersebut karena dokter dalam tes kesehatan jiwa tersebut menyeleksi satu per satu.

“Kemarin berapa orang, ribuan,” ujarnya.

Firmansyah pun mengakui jika dengan sistem konvensional dalam pemeriksaan hasil tes para peserta tes kesehatan jiwa jadi salah satu sebab mengapa penerbitan surat keterangan oleh pihaknya menjadi lebih lama.

“Kita lagi mempersiapkan sarana, supaya jangan terjadi ini karena, kemelut kek gini kan,” kata dia.

Dengan sistem manual tersebut, Firmansyah pun lagi-lagi berdalih soal peran dokter yang lebih dominan.

“Saya tidak ada menerbitkan surat terlambat, selagi dari dokternya sudah mengeluarkan hasil saya langsung. Hari ini 20, 50 hari ini selesai. Tidak ada sangkut,” katanya.

Hanya secara proporsionalnya, kata dia, dokternya yang menilai setiap orang.

“Dia yang menilai dari 1 orang dengan nilai 500 atau 550 soal atau 400. Dia kan menilai tuh. Oh ini layak oh ini remedial, baru naik ke saya, baru saya mengeluarkan (surat) secara resmi,” katanya.

Dikonfirmasi soal jumlah Surat Keterangan Kesehatan Jiwa yang dikeluarkan atau tertandatangan olehnya. Firmansyah tak dapat menyebut angka pasti. Namun ia memperkirakan telah mengeluarkan sekitar 1000an surat untuk keperluan para Bacaleg.

Sebelumnya salah seorang Bacaleg yang meminta agar identitasnya tak perlu disebut mengungkap bahwa dalam kepengurusan Surat Kesehatan Jiwa serta Surat Bebas Narkoba. Dirinya beserta para Bacaleg diharusnya menunggu sekitar 3 hari.

Sementara tenggat waktu yang diberikan oleh penyelenggara Pemilu bagi Bacaleg untuk melengkapi berkas dokumen persyaratan akan berakhir pada Minggu, 9 Juli mendatang.

Bacalon itu pun mengungkap kekecewaanya terkait layanan RSJD Provinsi Jambi seperti ini.

“Saya ini bang, tinggal di daerah Kumpeh. Butuh waktu 2 jam perjalanan untuk saya sampai ke sini (RSJD). Kemarin saya ke sini, layanannya sudah tutup. Hari ini, saya sini lagi tadi sudah tutup juga jam 10. Sementara penyerahan dokumen ke KPU paling lambat Minggu. Ya kecewa pasti, Bang kalau gini, merasa dipersulit, iyaa,” katanya, 7 Juli lalu.

Prosedur yang dinilai mempersulit para bakal calon wakil rakyat ini pun sontak jadi keluhan. Sebab informasi yang diterima di beberapa RS di kabupaten prosesnya tak selama di RSJD Provinsi Jambi. Lagi menurut mereka waktu efektif yang tersedia untuk mengurus segala kelengkapan berkas hanya ada 7 hari. Hal itu dikarenakan cuti bersama lebaran haji di akhir bulan lalu.

Reporter: Juan Ambarita

Advertisement Advertisement

DAERAH

Diduga AH, Oknum yang Membawa Perambah TNKS Puluhan Hektare

DETAIL.ID

Published

on

Kawasan hutan TNKS yang tampak mulai dirambah. (ist)

DETAIL.ID, Merangin – Diduga sosok AH yang menjadi salah satu orang yang mengajak para perambah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), jahkan jumlah perambah yang dibawa bukan hanya puluhan tetapi semenjak tahun 2017 sudah ratusan perambah yang dibawa masuk untuk menggarap hutan TNKS.

Dari berbagai sumber informasi, sebelum terjadi konflik tanggal 26 Oktober 2025 lalu, AJ sudah menyampaikan kepada warga Renah Alai, Kecamatan Jangkat bahwa batas wilayah Pulau Tengah adalah Sungai Mentalin, padahal batas antar desa Pulau Tengah Renah alai sudah ada batasnya yaitu di Sungai Gedang.

Sementara itu keberadaan AH selama ini tidak diketahui kejelasannya, sebab di Desa Pulau Tengah rumah yang dihuni juga tidak terdapat di dalam adat setempat. Sementara dari keterangan warga, gegara ulah AH dan kelompoknya yang sudah berani merambah kawasan hutan TNKS sudah seluas hampir 80 Ha.

“Ini sangat meresahkan masyarakat Renah Alai, sebab di situ sumber air PLTMH dan sumber air bersih yang dikonsumsi masyarakat Renah Alai, apalagi sumber air bersih dilindungi adat desa kami,” ujar At, Warga Renah Alai.

Selama ini masyarakat sangat melarang agar hutan TNKS tidak boleh dirambah, agar tidak mengganggu sumber air .

“Kami sangat melarang masyarakat untuk tidak merambah hutan TNKS, untuk dijadikan kebun,” katanya.

Namun sayangnya oknum AH bersama kelompoknya  selalu menghasut dan melakukan perambahan hutan TNKS. Aksi AH pernah di cegat masyarakat, tetapi berakhir cekcok dan mengeluarkan kata-kata seperti mengancam.

“Dia mengatakan ingin menghancurkan persatuan adat Renah Alai dan Serampas, dan mengajak orang-orang dari luar Jambi untuk merambah di wilayah TNKS yang berada di wilayah Gunung Masurai. Ini terbukti dengan dimulainya membuka jalan menggunakan excavator dari Danau Pauh menuju Renah Alai Gunung Masurai. Kami sangat berharap agar pemerintah terkait bisa segera turun menyelesaikan masalah ini, sehingga masyarakat bisa hidup tentram dan damai,” ucapnya lagi.

Jika ancaman yang disampaikan oleh AH terjadi, maka sudah dipastikan kebanggaan masyarakat Jangkat bisa hilang, dan lokasi wisata hutan di Renah Alai terancam.

“Harapan kami pihak TNKS bisa segera bertindak, agar tidak ada lagi perambah hutan di wilayah adat dan wilayah TNKS yang terus menerus membuat isi lahan di TNKS diperjualbelikan untuk digarap para pendatang,” katanya tegas.

Reporter: Daryanto

Continue Reading

DAERAH

Kembali Jadi Primadona: Pesantren Kauman Jadi Rujukan Pengelolaan Pendidikan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu rujukan utama dalam pengembangan dunia pendidikan. Kali ini, pesantren yang dikenal sebagai sekolah kader tersebut menerima kunjungan studi tiru dari 19 orang guru MTs Muhammadiyah Lubuk Alung pada Senin, 17 November 2025.

Kunjungan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tata kelola dan sistem manajemen Pesantren Kauman, khususnya di bidang administrasi, tata usaha, bimbingan konseling (BK), dan kesiswaan.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dan sebuah pertunjukan istimewa. Seorang santri Pesantren Kauman membawakan puisi dengan penuh penghayatan, yang berhasil menyentuh hati dan mengundang decak kagum para tamu dari Lubuk Alung.

Segmen inti kunjungan diisi dengan pemaparan komprehensif dari Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA. Dalam presentasinya yang berlangsung sekitar 60 menit, Dr. Derliana menjabarkan strategi dan praktik terbaik dalam mengelola empat pilar penting pendidikan: administrasi, tata usaha, bimbingan konseling, dan kesiswaan. Ia menekankan bahwa penguatan keempat bidang ini merupakan kunci fundamental dalam mendorong kemajuan dan mutu pendidikan di pesantren.

“Keempat aspek ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sinergi yang baik di bidang administrasi, tata usaha, BK, dan kesiswaan akan menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan berdaya saing,” ujar Dr. Derliana.

Sementara itu, Kepala MTs Muhammadiyah Lubuk Alung, Hamdani, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan oleh keluarga besar Pesantren KAUMAN. Ia mengungkapkan alasan di balik pemilihan Pesantren Kauman sebagai tujuan studi tiru.

“Kami memilih Pesantren Kauman karena lembaga ini dikenal sebagai sekolah kader yang mencetak generasi unggul. Perkembangannya yang sangat pesat dari waktu ke waktu, serta sistem pengelolaannya yang modern dan terstruktur, menjadi alasan kuat bagi kami untuk belajar langsung ke sini,” kata Hamdani.

Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. Para guru dari MTs Muhammadiyah Lubuk Alung dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan bidang minatnya masing-masing. Mereka kemudian mengunjungi langsung divisi Tata Usaha, Bimbingan Konseling, dan Bagian Kesiswaan. Pada sesi ini, terjalin dialog interaktif yang penuh semangat, di mana para guru dari kedua lembaga saling berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi terkait pengelolaan divisi masing-masing. Suasana keakraban dan antusiasme terlihat jelas sepanjang sesi berlangsung.

Kegiatan studi tiru ini ditutup dengan makan siang bersama dan penyerahan cenderamata sebagai simbolisasi persaudaraan dan jejaring yang telah terbangun antara Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang dan MTs Muhammadiyah Lubuk Alung. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi kerjasama yang lebih erat dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah di Sumatera Barat.

Reporter: Diona

Continue Reading

DAERAH

Sentuhan Rufa’idah: Mengukir Senyum Warga Tambangan Lewat Aksi Solidaritas KKR Kauman Muhammadiyah

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Padang Panjang – Kelompok Kader Kesehatan Remaja (KKR) Rufa’idah Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang kembali menunjukkan komitmen sosialnya melalui kegiatan bertajuk Aksi Peduli dan Solidaritas (APSA).

Kegiatan mulia ini dilaksanakan di Mushalla Nur Zikrillah, Nagari Tambangan, pada Sabtu 15 November 2025 ini sebagai perwujudan nyata dari semangat kepedulian, empati, dan dorongan untuk menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.

Terinspirasi dari nilai-nilai keislaman dan keteladanan sosok perempuan tangguh yang penuh pengabdian, APSA menjadi wadah bagi anggota Rufa’idah untuk menyalurkan kebaikan.

Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk bakti sosial, yang memungkinkan anggota KKR Rufa’idah berinteraksi langsung dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan mengusung tema “Kita, untuk Sesama, Mengukir Senyum dalam Kebersamaan”.

Kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan kebaikan, mempererat silaturahmi, serta menumbuhkan rasa solidaritas, baik di lingkungan KKR Rufa’idah maupun masyarakat luas. APSA ditegaskan bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan simbol kasih sayang, empati, dan niat tulus untuk memberi manfaat tanpa pamrih. Para santri yang tergabung dalam KKR Rufa’idah secara aktif terlibat, membuktikan bahwa jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial telah tertanam kuat di diri mereka.

Mudir Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Dr. Derliana, MA., menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif para santri.

“Saya sangat bangga dengan inisiatif KKR Rufa’idah. Aksi Peduli dan Solidaritas ini adalah bukti nyata bahwa santri Kauman tidak hanya unggul dalam ilmu dan keislaman, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Inilah implementasi dari nilai ‘Iman, Ilmu, dan Amal’ yang kita tanamkan. Kegiatan bakti sosial ini membentuk karakter pemimpin yang peduli pada umat. Semoga kebaikan yang disalurkan menjadi berkah bagi kita semua dan menginspirasi lebih banyak orang,” ujarnya.

Sementara itu, Pembina KKR Rufa’idah, Nisrina Wahyuni, A. Md., Keb., turut menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan kesuksesan APSA.

“Kegiatan APSA yang berbentuk bakti sosial ini mencerminkan semangat Rufa’idah, yakni ketulusan dalam berkhidmat untuk sesama. Kami melihat antusiasme dan kerja keras anggota KKR yang luar biasa. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut, menjadi tradisi kebaikan, dan melahirkan kader-kader kesehatan sekaligus kader persyarikatan yang selalu siap berkorban demi kemaslahatan masyarakat,” katanya.

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi warga Nagari Tambangan yang menjadi penerima manfaat. Seorang warga penerima manfaat dengan mata berkaca-kaca menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan dan perhatian dari anak-anak kami (santri) dari Pesantren Kauman. Mereka datang jauh-jauh, membawa kebaikan melalui bakti sosial ini, dan membuat kami merasa diperhatikan. Semoga Allah membalas kebaikan mereka semua. Senyum dan doa kami menyertai perjalanan mereka dalam menuntut ilmu,” ujarnya.

Kegiatan APSA KKR Rufa’idah ini telah menjadi pengingat kolektif bahwa kepedulian adalah mata uang yang paling berharga dan menjadi cerminan dari semangat kemanusiaan yang harus terus dipupuk dalam setiap diri.

Reporter: Diona

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs