Connect with us
Advertisement

NASIONAL

Puncak Karhutla Diprediksi Terjadi 2023, Ditjen PKTL KLHK Gelar Rakor Pencegahan Karhutla di Provinsi Jambi

DETAIL.ID

Published

on

Laporan panitia kegiatan Rakor Karhutla di Provinsi Jambi. (DETAIL/Juan)

Jambi – Direktorat Jendral Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Ditjen PKTL KLHK) menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi pada Rabu, 5 Juli 2023 di Aula Rumah Dinas Kantor Gubernur Jambi.

Mewakili Gubernur Jambi, Sekretaris Daerah Sudirman menyampaikan Pemprov Jambi sangat mengapresiasi Rapat Pencegahan dan Pengendalian Karhutla yang diinisiasi oleh KLHK tersebut.

Dalam kesempatannya Sekda menjelaskan bahwa Provinsi Jambi memliki kawasan hutan yang cukup luas yakni lebih kurang 2,1 juta hektare, kemudian kawasan hutan mangrove 12 hektare lebih dan kawasan hidrologis gambut seluas kurang lebih 617 ribu hektare.

“Dengan potensi kawasan hutan yang cukup luas tersebut, satu sisi bisa berdampak positif sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen. Namun di sisi lain juga berpotensi untuk terjadinya karhutla jika tidak dikelola dengan baik,” kata Sekda Provinsi Jambi dalam sambutannya.

Berkaca dari peristiwa lampau Provinsi Jambi pernah mengalami bencana Karhutla yang parah yakni tahun 2015 kemudian di tahun 2019. Terdapat mitos bencana karhutla tiap periode 4 tahun di Provinsi Jambi.

Oleh karena itu, Sekda Sudirman pun menilai sangat penting untuk mengantisipasi bencana karhutla. “Terima kasih Pak Dirjen sudah melakukan Rakor di Jambi,” ujar Sudirman.

Disampaikan juga olehnya bahwa sejauh ini Pemprov Jambi tetap konsisten berkomitmen dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dan juga mitigasi Karhutla yang dilakukan dengan penguatan kelembagaan serta seluruh stakeholder terkait juha pembinaan serta sosialisasi masyarakat peduli Karhutla.

Sementara itu Dirjen PKTL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rwanda A Sukardiman menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh pihaknya merupakan langkah guna menindaklanjuti Instruksi Presiden dan Surat Edaran Menteri LHK soal pencegahan Karhutla.

“Hari ini kita berkumpul guna meningkatkan sinergitas, kesiapsiagaan kita memasuki puncak Karhutla tahun 2023. Momentum ini sangat penting dalam mengetahui sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi Karhutla yang diprediksi akan jauh daripada sebelumnya,” kata Dirjen PKTL, Rwanda Sukardiman.

Dirjen PKTL itu menegaskan, Karhutla harus dapat dikendalikan atau dicegah sedini mungkin.

“Apresiasi kami kami sampaikan atas usaha dan keterlibatan seluruh stakeholder di Provinsi Jambi dalam menangani Karhutla 4 tahun terakhir di Provinsi Jambi,” ujar Rwanda.

Menurutnya, BMKG telah memprediksi bahwa terdapat potensi besar akan terjadinya Karhutla pada puncak kemarau 2023 di Provinsi Jambi. Oleh karena itu ia mendorong agar melalui rapat koordinasi ini semua pihak dapat berkolaborasi dalam upaya pencegahan ataupun penindakan terhadap bencana Karhutla di Provinsi Jambi.

“Kalau kita bekerja dan berkoordinasi dengan baik, tidak akan terjadi lagi mitos Karhutla 4 tahunan di Jambi,” katanya.

Meskipun diakui juga oleh dia bahwa data yang dihimpun pihaknya menunjukkan tren angka Karhutla di Provinsi Jambi cenderung menurun semenjak tahun 2015.

Menurutnya Karhutla ditahun-tahun sebelumnya telah jadi pelajaran berharga bagaimana agar langkah-langkah pencegahan lebih dikedepankan dalam menyikapi bencana Karhutla.

“Seperi arahan Pak Presiden, itu pencegahan langkah utama yang harus kita upayakan,” katanya.

Dia pun mengharapkan agar semua pihak dapat bekerja sama dengan baik dalam mencegah atau meninimalisir terjadinya bencana karhutla, terlebih Indonesia kedepan akan segera menghadapi agenda-agenda baik internasional maupun nasional.

“Kami selaku tim supervisi pengendalian Karhutla mengharapkan kerja sama yang baik dalam penanganan Karhutla di Provinsi Jambi. Kami mengimbau kepada seluruh stakeholder agar dapat bersinergi. Harus dalam 1 komando. Sedini mungkin kita upayakan untuk pengendakian Karhutla ini. Semoga kita senantiasa dapat perlindungan dari Allah dan kita dapat bekerja sama secara optimal,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

Advertisement Advertisement

NASIONAL

Waspada Hoaks Kebencanaan, BNPB Dorong Mitigasi Bencana Sejak Dini

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Mitigasi bencana dinilai menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam, sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Selain kesiapan fisik, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap hoaks dan misinformasi kebencanaan yang kerap muncul saat situasi darurat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya terencana yang dilakukan sebelum bencana terjadi untuk menekan potensi korban jiwa dan kerugian. Mitigasi mencakup pemahaman risiko bencana di wilayah masing-masing, pengenalan jenis ancaman, serta kesiapan menghadapi kondisi darurat.

Urgensi mitigasi tercermin dari tingginya frekuensi bencana di Indonesia. BNPB mencatat sepanjang tahun 2025 terjadi 3.116 kejadian bencana di berbagai daerah, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor. Bencana tersebut menyebabkan 1.492 korban jiwa, 272 orang hilang, 7.751 orang luka-luka, serta jutaan warga terdampak dan mengungsi, sekaligus menimbulkan kerusakan signifikan pada permukiman dan infrastruktur.

Masyarakat didorong memahami potensi bencana di lingkungannya, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung api. Langkah mitigasi dasar yang dapat dilakukan antara lain menyusun rencana evakuasi keluarga, mengenali jalur evakuasi dan titik kumpul aman, serta memahami tindakan yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi.

Selain mitigasi fisik, kesiapsiagaan informasi juga menjadi perhatian. Hoaks dan misinformasi kebencanaan sering beredar melalui media sosial dan pesan berantai, terutama saat terjadi bencana. Informasi yang tidak akurat dapat memicu kepanikan, membuat masyarakat salah mengambil keputusan, hingga menghambat proses evakuasi dan penanganan bencana.

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu mengakses informasi kebencanaan dari sumber resmi dan media kredibel. Warga juga diminta mewaspadai pesan provokatif, tidak langsung mempercayai foto atau video tanpa konteks yang jelas, serta memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.

Informasi resmi kebencanaan dapat diperoleh melalui kanal lembaga pemerintah terkait, seperti BNPB, BMKG, dan pemerintah daerah. Kanal resmi tersebut menyediakan peringatan dini, panduan keselamatan, serta perkembangan penanganan bencana di lapangan.

Selain sebagai penerima informasi, masyarakat juga diharapkan berperan aktif menjaga ruang informasi yang sehat. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan tidak meneruskan pesan berantai yang belum jelas sumbernya, membantu menyebarkan informasi resmi, serta melaporkan hoaks kebencanaan kepada pihak berwenang.

Dengan mitigasi bencana yang kuat dan kewaspadaan terhadap hoaks, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan, mengurangi risiko kepanikan, serta mendukung efektivitas penanganan bencana di tingkat komunitas.

Continue Reading

NASIONAL

Gunung Api Aktif Terus Dipantau, 127 Gunung Berpotensi Erupsi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jakarta – Indonesia memiliki sekitar 500 gunung api, dengan 127 di antaranya berstatus sebagai gunung api aktif. Sejumlah gunung api bahkan masuk kategori paling aktif karena kerap mengalami erupsi atau peningkatan aktivitas vulkanik, sehingga memerlukan pemantauan ketat sepanjang 2025.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, hingga pertengahan Desember 2025 terdapat tiga gunung api berstatus Level III atau Siaga, yakni Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, serta Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sebanyak 24 gunung api berada pada status Level II atau Waspada.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Priatin Hadi Wijaya, mengatakan jumlah penduduk yang tinggal di sekitar gunung api berstatus Waspada dan Siaga diperkirakan mencapai 15 juta jiwa. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi menjadi hal penting untuk meminimalkan risiko bencana.

Badan Geologi saat ini mengoperasikan 74 pos pengamatan gunung api dan memantau secara real time 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia. Pemantauan diperketat menjelang akhir tahun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan bertepatan dengan puncak musim hujan.

Sejumlah gunung api tercatat memiliki tingkat aktivitas tinggi dan sejarah erupsi panjang, di antaranya Gunung Merapi, Semeru, Anak Krakatau, Kelud, dan Sinabung. Gunung-gunung tersebut dikenal sering mengalami erupsi dengan karakteristik berbeda, mulai dari lontaran abu, awan panas guguran, hingga aliran lahar.

Gunung Semeru, misalnya, beberapa kali mengalami erupsi pada awal Desember 2025. Pada Ahad, 7 Desember 2025, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi kolom letusan mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak. Hingga kini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau Siaga.

PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan, antara lain larangan beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak, serta pembatasan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah karena potensi bahaya lontaran material pijar.

Selain erupsi, Badan Geologi juga mengingatkan potensi bahaya lanjutan seperti hujan abu dan aliran lahar, terutama saat intensitas hujan meningkat. Puncak musim hujan diperkirakan berlangsung hingga akhir Januari 2026 dan berpotensi memperbesar dampak aktivitas gunung api di wilayah rawan.

Sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan bencana geologi yang tinggi. Pemerintah mengimbau masyarakat di sekitar gunung api aktif untuk terus memantau informasi resmi dan mematuhi rekomendasi otoritas guna menghindari risiko bencana.

Continue Reading

NASIONAL

Pengumuman Penerimaan Siswa Baru SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 2026/2027: Miniatur Indonesia dalam Satu Kampus

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Yogyakarta – SMA Kolese De Britto Yogyakarta resmi mengumumkan hasil Penerimaan Siswa Baru (PSB) Tahun Ajaran 2026/2027 yang akan disampaikan secara online pada Jumat, 19 Desember 2025 pukul 10.00 Wib lewat website https://debritto.sch.id dan WhatsApp. Proses PSB ini kembali menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap SMA Kolese De Britto sebagai lembaga pendidikan yang menekankan keunggulan akademik, pembentukan karakter, dan pendampingan personal khas pendidikan Jesuit.

Proses pendaftaran PSB telah dibuka sejak 2 September hingga 7 November 2025. Antusiasme calon peserta didik tampak sangat tinggi yaitu 779 siswa dan yang lolos administrasi 773 siswa, dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hingga akhirnya lolos tes seleksi (kognitif, psikotes, wawancara, dan kebugaran) 323 siswa dinyatakan diterima sebagai siswa baru SMA Kolese De Britto Tahun Ajaran 2026/2027.

Pelaksanaan tes penerimaan siswa baru dilakukan di tiga lokasi strategis sebagai wujud keterbukaan dan jangkauan Nasional SMA Kolese De Britto. Tes dilaksanakan di Kampus SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada 19-21 November 2025, kemudian di Paroki Santo Yoseph Palembang serta Seminari Menengah Santo Petrus Claver Makassar pada 26-27 November 2025. Penyelenggaraan tes di berbagai wilayah ini memudahkan akses bagi calon siswa dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur.

Data PSB tahun ini mencerminkan keberagaman yang sangat kaya. Para siswa yang mendaftar berasal dari 349 SMP/Sederajat, tersebar di 106 Kabupaten dan 27 Provinsi di seluruh Indonesia, selain itu latar belakang agamanya; katolik, Kristen, Islam, Hindhu, dan Budha. Keberagaman latar belakang geografis, budaya, sosial, suku dan agama ini semakin menegaskan bahwa SMA Kolese De Britto layak disebut sebagai “Indonesia Mini”, sebuah miniatur Indonesia yang hidup dalam satu komunitas pendidikan.

Setelah pengumuman hasil seleksi, para calon siswa yang diterima akan mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu daftar ulang 19 – 26 Desember 2025. Tahapan ini menjadi bagian penting dalam memastikan keberlanjutan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan, sejalan dengan semangat keberpihakan pada pengembangan potensi setiap siswa.

Melalui seluruh rangkaian PSB ini, SMA Kolese De Britto menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga membentuk pribadi muda yang berkarakter, berhati nurani benar, berbelarasa, dan siap menjadi pemimpin pengabdi bagi Gereja, bangsa, dan masyarakat Indonesia.

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs