Medan – Kesulitan yang dialami masyarakat Kota Medan dalam memperoleh liquefied petroleum gas (LPG) atau yang biasa disebut masyarakat elpiji untuk subsidi atau 3 Kg, terus dipantau oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Hal itu dikatakan oleh Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, kepada para wartawan di Medan pada Selasa, 25 Juli 2023 sore.
Pihaknya memastikan kalau proses penyaluran, distribusi dan stok elpiji subsidi bagi masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) dalam kondisi aman.
Pihaknya pun telah meningkatkan pelayanan dan pendistribusian LPG di seluruh kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah di Sumut.
Ia menjelaskan, terjadi peningkatan konsumsi LPG pada beberapa hari libur nasional yang berdekatan.
“Berdasarkan data yang kami miliki, tren penyaluran elpiji 3 Kg mengalami peningkatan jika dibandingkan periode – periode sebelumnya,” kata Agus.
Kata dia, tren penyaluran elpiji 3 Kg menunjukkan kenaikan.
Dari catatannya, hingga Juni 2023 penyaluran elpiji 3 Kg wilayah Sumut mencapai angka 180.907 metrik ton (MT) dibandingkan dengan penyaluran Januari hingga Juni 2022 sebesar 175.498 MT.
“Hal ini memperlihatkan bahwa tren konsumsi elpiji 3 Kg mengalami kenaikan” ujarnya.
Sebagai upaya untuk menjaga kuota dan pendistribusian elpiji subsidi 3 Kg, Agus katakan kalau Pertamina akan menjalankan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023.
Yakni, kata dia, tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
Ia bilang keputusan itu akan diterapkan dengan berbagai tahap.
Tahapan yang sedang berjalan saat ini, ujarnya, adalah registrasi dan verifikasi pangkalan untuk implementasi program subsidi tepat elpiji 3 Kg.
Tahapan registrasi sudah berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan selesai di akhir Juli 2023.
“Hingga saat ini di wilayah Sumatera Utara sudah mencapai 70 persen dari 13 ribu pangkalan sudah registrasi dan 30 juli target 100 persen,” kata dia.
Ia merinci, proses registrasi mencakup update lokasi pangkalan (Geo tagging) dan sarana dan prasarana (sarpras) yang dimiliki pangkalan.
Kata dia, subsidi tepat elpiji 3 Kg akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari Pemerintah.
Disinggung mengenai kenaikan konsumsi elpiji 3 Kg di wilayah Sumut, Agus katakan kalau Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyiapkan penguatan stok di masyarakat.
Caranya, kata dia, adalah dengan menambah penyaluran sekitar 207.000 tabung yang mencakup wilayah Kota Medan, Deli Serdang, dan 14 Kabupaten dan Kota lainnya di Sumut.
Penguatan stok di masyarakat ini akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
“Khusus Kota Medan rata-rata harian penyalurannya sebesar 285 MT per hari,” ucap Agus.
Di tahap awal pihaknya akan menambah penyaluran elpiji sebesar 50% dari penyaluran normal harian.
Berarti, kata dia, ini setara dengan 142,5 MT atau sekitar 47.500 tabung. Pihaknya memastikan proses pendistribusian ini akan berjalan dalam beberapa hari ke depan.
Kemudian, kata Satria, terdapat beberapa usaha yang dilarang untuk menggunakan elpiji bersubsidi seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022.
Beberapa usaha yang dilarang menggunakan elpiji 3 kg antara lain hotel, restoran, usaha penatu, peternakan, tani tembakau, batik, usaha jasa las, dan lain-lain.
Pihaknya menghimbau bagi masyarakat mampu dan unit usaha menengah ke atas agar dapat menggunakan elpiji non-subsidi.
“Tujuannya adalah agar masyarakat yang benar-benar berhak menerima elpiji 3 Kg bisa mendapatkan elpiji subsidi tersebut,” kata Satria menegaskan.
Reporter: Heno
Discussion about this post