DAERAH
Refleksi Kemerdekaan Ditengah Keberagaman, Jadi Topik Peringatan Hut RI Ke 78 Oleh Sejumlah Organisasi dan Instansi Keagamaan

Jambi – Momentum peringatan 78 tahun kemerdekaan Indonesia digelar lewat panggung rakyat oleh Gusdurian Jambi, Huria Kristen Indonesia (HKI) Alam Barajo, Yayasan Cahaya Limo Pusako, Komunitas Jari Menari, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jambi pada Minggu 20 Agustus 2023.
Menariknya, acara peringatan Hut RI Ke 78 tersebut digelar di samping gedung di Gereja yang masih disegel yakni, Huria Kristen Indonesia (HKI) Alam Barajo. Dimerahkan oleh berbagai organisasi kemahasiswaan, Komunitas peduli literasi dan demokrasi. Acara panggung rakyat bertajuk “Refleksi Kemerdekaan Ditengah Keberagaman” itu berlangsung dengan penuh hikmat.
Dalam kesempatannya, akademisi dari Gusdurian Jambi Rafi’i menyampaikan sejumlah pesan-pesan refleksi kemerdekaan ditengah keberagaman.
Menurut Rafi’i terkait kebebasan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan sudah diatur dalam Perpres tahun 1965. Dia juga menegaskan bahwa dalam berbagai kesempatan di forum-forum lintas agama, dirinya kerab kali menyuarakan soal kebebasan beribadah atau kebebasan dalam mendirikan rumah ibadah yang merupakan salah satu Kemerdekaan yang harus dipenuhi Negara.
“Jadi yang ingin saya sampaikan, bagaimana kemerdekaan itu, satu nafas dengan kemerdekaan mendirikan rumah ibadah,” kata dia, disela-sela orasi politiknya.
Dia juga banyak menyingggung soal berbagai regulasi produk hukum negara dalam menjamin kebebasan beragama serta menjalankan rumah ibadah saat ini.
“Apakah HAM menjadi landasan dalam pembuatan perundang-undangan? Karna kalau sudah dari UUD 1945 sudah menjamin kebebasan berpendapat, berserikat menjalankan agama. Seharusnya itu yang menjadi semangat dari UU turunannya,” ujarnya.
Menyambung orasi politik dari Rafi’i sejumlah perwakilan dari organisasi kepemudaan lainnnya seperti Gusdurian Jambi, PMII Jambi, Cahaya Limo Pusako, GMNI dan LSMM juga turut menyampaikan orasi politik. Disela-selanya juga terdapat pembacaan puisi dengan topik Kemerdekaan dalam Keberagaman.
Salah satunya Ketua GMKI Jambi Arianto Manurung, dalam orasinya Arianto banyak menyinggung soal produk hukum Indonesia pasca kemerdekaan. Dia menilai bahwa tak sedikit produk hukum yang kini hanya semacam angin surga bagi masyarakat apalagi bagi kelompok keagamaan minoritas di berbagai daerah.
“Kebebasan beragama, beribadah sudah dijamin. Tapi apakah kita semua sudah menikmati itu? Ini masih menjadi mimpi di berbagai daerah,” ujarnya.
Terakhir pagelaran acara Panggung Rakyat bertajuk Refleksi Keberagaman Ditengah Keberagaman ditutup dengan pembacaan orasi politik dan puisi oleh Pendeta HKI Alam Barajo Adventus Nadapdap.
Pendeta Adventus banyak menyoroti soal konflik sosial di wilayah Provinsi Jambi, persoalaan gereja yang dipimpinnya yang telah disegel selama 5 tahun pun turut dia ceritakan.
Dengan semua konflik yang tengah terjadi dan sedang berlangsung. Dia pun mengajak generasi muda dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama menjaga dan memupuk nilai-nilai persatuan dan persaudaraan ditengah-tengah 78 tahun Indonesia pasca merdeka. Karena perbedaan adalah keniscayaan. Namun ia juga merupakan kekuatan sebagai bangsa yang besar.
“Saya melihat ada banyak persoalan, konflik di wilayah Provinsi kita ini. Oleh karena itu mari kita bersama-sama saling menjaga persatuan, memupuk nilai-nilai toleransi demi Indonesia Terus Melaju Untuk Indonesia Maju, Merdeka!” ujarnya.
DAERAH
Bupati HM Syukur Resmikan Relokasi PKL Tahap Dua

DETAIL.ID, Merangin – Bupati Merangin, H M Syukur meresmikan relokasi untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) tahap dua, yang ditempatkan di kawasan Pasar Rakyat Type A Kabupaten Merangin, pada Jumat, 23 Mei 2025.
Para pedagang tersebut, sebelumnya berjualan di bahu jalan depan Pasar Baru Bangko, yang sudah didata dan mendaftar ke UPTD Pasar Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Merangin.
Penempatan para pedagang tersebut, sudah ditetapkan berdasarkan sistem undi yang telah dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2025, oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar DKUKMPP Kabupaten Merangin.
“Saya berharap di tempat baru ini bapak dan ibu akan lebih nyaman berjualan. Tempat ini tidak hanya sebagai tempat berjualan, tapi tempat wisata kuliner yang bila malam hari masyarakat bisa nyaman makan di lokasi ini,” ujar Bupati.
Selain itu lanjut Bupati, para PKL yang menempati relokasi baru itu, akan menjadi prioritas program Usaha Makro Kecil Menengah (UMKM) Dinas KUKMPP Kabupaten Merangin.
“Saya minta maaf jika ada yang tidak berkenan, karena Bapak dan Ibu tadinya sudah nyaman berjualan di tempat semua, tapi karena Kota Bangko butuh penataan, sehingga Bapak dan Ibu ditempatkan di sini,” kata Bupati.
Terpisah, Kadis KUKMPP Kabupaten Merangin, Dadang menambahkan, relokasi PKL tahap satu sudah dilakukan di kawasan halaman Koramil 420-09/Bangko, tahap dua di kawasan Pasar Rakyat dan tahap selanjutnya di tempat lainnya.
*Direlokasi Pasar Rakyat ini ada 23 unit tenda PKL yang siap ditempati dari 25 tenda yang disediakan. Jadi kapasitas di tempat ini hanya 23 unit tenda, tidak muat jika kita paksakan menjadi 25 tenda, karena ada dua jalan masuk dan keluar,” ujar Dadang.
Tenda yang sudah diisi lanjut Dadang, ada sebanyak 16 unit tenda. Artinya masih tersisa tujuh tenda, khusus untuk pedagang yang tadinya berjualan di sekitar bahu jalan
Tampak hadir pada relokasi PKL tahap dua itu, Asisten II Setda Merangin Suherman, Kadis Damkar Merangin Adul Lazik, Camat Bangko Ny Anggie, Kabid Perdagangan Dinas KUKMPP Kabupaten Merangin. (*)
DAERAH
Santri Pesantren Kauman Raih Juara di Festival Film Pendek Islami 2025

DETAIL.ID, Padang Panjang – Film pendek karya santri Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang yang berjudul Takjil Terakhir, berhasil meraih penghargaan kategori Best View & Engagement dalam ajang Festival Film Pendek Islami Nasional 2025. Prestasi ini menjadi kebanggan tersendiri bagi santri Pesantren Kauman Muhammadiyah, yang terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi santri di bidang perfilman.
Ajang bergengsi yang diselenggarakan kampus STEMBI Bandung dan Digitect University tersebut, diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, dan umum seluruh Indonesia.
Film Takjil Terakhir yang disutradarai oleh santri kelas X, Cindy Azrisa Fitri ini mengangkat nilai-nilai keagamaan dan sosial sehingga penonton akan diajak kedalam ranah saling berbagi dan membantu satu sama lain.
Dr. Derliana, MA, Mudir Pesantren Kauman menyatakan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini.
“Penghargaan ini merupakan bukti bahwa santri Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang tidak hanya di bekali oleh ilmu keagamaan saja tetapi juga ilmu dibidang non akademik juga,” tuturnya pada Jumat, 23 Mei 2025.
Ia menambahkan, “Mudah-mudahan dengan prestasi ini dapat membuat santri lebih giat lagi dalam memproduksi film-film yang memiliki nilai yang positif kepada penonton,” kata Umi Derli.
Senada dengan itu, Guru Pembimbing Lomba, Ali Nurdiansyah, S.Pd., juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap santri yang telah bekerja keras daam memproduksi film ini.
“Saya sebagai guru pembimbing sangat mengapresiasi kepada tim film pendek yang telah meraih penghargaan nasional ini. Semoga santri Pesantren Kauman lebih baik lagi kedepannya dalam berkarya dan saya juga mendukung segala bentuk kreatifitas santri di bidang ilmu sinematografi,” ucap Ali.
Takjil terakhir menceritakan kisah seorang remaja yang memiliki niat untuk bersedekah di bulan Ramadhan tetapi mendapat hambatan dari teman-teman di sekolahnya yang sirik terhadapnya. Dengan visualisasi menarik dan alur cerita yang kuat, film ini berhasil mengajak penonton untuk melihat bahwa saling memberi sesama itu merupakan bagian dari kebaikan dan ajaran agama.
Reporter: Diona
DAERAH
Bupati HM Syukur Jenguk Warga Terserang Tumor, Pengobatan Langsung Diurus Tuntas

DETAIL.ID, Merangin – Begitu mendapat informasi ada salah seorang warganya di RT 10 RW 02 Kelurahan Dusun Baru Kecamatan Tabir terserang penyakit tumor, Bupati Merangin HM Syukur langsung turun menjenguk pada Kamis, 22 Mei 2025.
Setibanya di rumah warga yang diketahui bernama Ny Kamiyah itu, Bupati Syukur langsung merasa iba dan sangat kasihan. “Ini harus cepat diobati hingga sembuh, kasihan mata sebelah kiri sudah tertutup tumor,” ujar Bupati Syukur didamping Kadis Kesehatan drg Soni Propesma dan Kadis Kominfo M Arief.
Ny Kamiyah itu menderita tumor sudah terlalu lama. Tidak berobat karena faktor biaya. Pernah berobat, tapi terjadi miskomunikasi dengan administrasi. Setelah dicek kartu BPJS-nya tidak masalah, ia bisa berobat.
“Soal biaya-biaya operasional kita tanggung jawab semua, supaya Ny Kamiyah ini bisa berobat. Besok sudah bisa dirujuk dari Puskesmas Rantau Panjang ke Rumah Sakit Kol Abundjani Bangko,” kata Bupati Syukur.
Selanjutnya lanjut bupati, nanti dari Rumah Sakit Kol Abundjani Bangko dirujuk lagi ke rumah sakit di Padang atau di Kota Jambi. Harapan bupati yang sifatnya begini, harus bisa cepat dibereskan semua.
Menurutnya, tanggung jawab pemerintah itu melindungi, memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Hal ini yang harus dipastikan. Pemkab Merangin sudah menganggarkan untuk 10 ribu peserta Jamkesda, ini harus dimanfaatkan dengan baik, untuk warga yang belum ada jaminan kesehatannya.
Bupati tidak ingin ada warga yang terkendala berobat, gara-gara tidak ada biaya. Bupati minta Kepala Puskesma aktif mengecek kesehatan masyarakatnya. Jangan menunggu masyarakat yang berobat ke Puskesmas.
“Banyak masyarakat yang tidak mau berobat, karena mereka tidak tahu persyaratan administrasinya. Kepala Puskesmas wajib tahu kalau ada masyarakat di wilayah kerjanya mengalami penyakit permanen,” ucap Bupati.
Terpisah Kadis Kesehatan Merangin drg Soni Propesma menambahkan, akan menangani proses pengobatan Ny Kamiyah semaksimal mungkin, sehingga bisa sembuh dari penyakitnya.
Besok akan langsung kita cek kondisi kesehatan Ny Kamiyah di Rumah Sakit Kol Abundjani Bangko. Setelah diketahui bagaimana kondisinya, nanti kita akan sesuaikan apa dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Jambi atau di Padang,” tutur drg Soni Propesma.
Sementara itu Kepala Puskesmas Rantau Panjang dr Ayu, mengakui kalau Ny Kamiyah sudah pernah berobat di Poli Umum Puskesmas Rantau Panjang, namun saat itu orang tuanya juga sedang mengurus pengobatan adik ipar Ny Kamiyah.
“Setelah berobat sekali itu, memang Ny Kamiyah tidak pernah berobat lagi. Kami akan langsung segera urus pengobatan Ny Kamiyah ini, hingga dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Kol Abundjani Bangko,” kata dr Ayu. (*)