DETAIL.ID, Jambi – Berdebu dan macet, begitulah situasi di sejumlah ruas jalan di daerah Pasar dan Jambi Timur, Kota Jambi. Bahkan sampai saat ini terhitung sudah 3 tahun hal itu berlangsung imbas pengerjaan proyek jaringan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD).
Meski proyek tersebut digarap oleh kontraktor-kontraktor besar macam PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, dan PT Brantas Abipraya, tak jaminan proyek infrastruktur bernilai ratusan miliaran rupiah itu cepat kelar.
Masyarakat Jambi, mau tak mau hanya bisa bersabar atau mengeluh sembari merasakan debu dan macet setiap hari akibat pekerjaan di berbagai ruas jalan.
Lihat saja keluhan para warganet dalam unggahan akun Instagram @kabarkampungkito_djb soal proyek pemerintah yang tak kunjung selesai itu.
“Itu proyek seumur hidup. Tiap hari lewat situ jalan macet, becek, jalan bergelombang, debu, entah kapan berakhirnya?” kata netizen.
Di lapangan, tepatnya daerah Kasang, Jambi Timur pun awak media juga menemukan keluhan serupa dari masyarakat pengguna jalan.
“Dak tau kapan selesai, tiap hari lewat sini debu terus. Parahnya kadang kalau malam itu dak nampak lagi lubang-lubang ni,” ujar salah seorang warga.
Sementara itu salah satu pihak PT Adhi Karya ketika dikonfirmasi soal proyek IPALD tersebut mengatakan bahwa proyek pekerjaan Adhi Karya di daerah Jambi Timur hanya terdapat beberapa spot. Untuk jalan rusak imbas proyek yang belum diaspal, dia mengklaim kalau perusahaan rutin melakukan penyiraman.
“Kita di Jambi Timur hanya di depan hotel Evan, depan J&T dan Simpang DKT Bawah yang belum kita aspal ulang. Kami ada mobil tangki untuk penyiraman, Amdal ada di kantor PU. Untuk Jambi Timur ada 2 kontraktor yang bekerja, untuk Jambi Timur daerah Lippo, Kasang, Budiman, itu bukan Adhi Karya yang kerja,” kata Winarko, pengawas proyek Adhi Karya pada Kamis, 21 Maret 2024.
Untuk proyek pekerjaan Adhi Karya sendiri, Winarko mengklaim progresnya sudah 99%. “Target akhir bulan Maret selesai,” katanya.
Klaim Winarko, lokasi proyek terutama yang belum diaspal dilakukan penyiraman. Namun kondisi lapangan, sepanjang ruas jalan yang terdapat proyek IPALD tersebut selalu tampak gersang dan berdebu, kala hujan turun jalanan pun becek berlumpur.
Lalu kapan proyek IPALD itu selesai secara keseluruhan? Soal ini belum diperoleh keterangan dari pihak PT Waskita Karya, dan PT Brantas Abipraya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post