DETAIL.ID, Jambi – Adean Teguh tidak terima dengan perlakuan tidak mengenakkan dari tenaga medis atau pihak Puskesmas Simpang 4 Sipin Kota Jambi.
Layanan medisnya terhadap pasien BPJS dinilai sangat buruk.
Adean Teguh menceritakan awalnya ia membawa putrinya yang sudah 1 bulan menderita nyeri di dada, sesak nafas, serta tangan kaki sering basah untuk mendapat pertolongan medis pertama di FKTP Puskes Simpang 4 Sipin.
Namun bukannya mendapat pertolongan medis, malah oknum dokter terkesan merendahkan keluarga pasien. Orang tua pasien yang meminta agar Puskes mengeluarkan surat rujuk untuk dirawat di FKTL pun tak dikeluarkan.
“Diagnosa dr. Astried dokter umum nyo bilang asam lambung dan dak apo-apo sedangkan fakta sakit sering. Ibu anak abang bilang kenapa dak di rujuk dok? Biar tau. Oo kalo cek up diluar sano. Kalimat itu sangat merendahkan. Akhirnya dak dirujuk,” kata Adean Teguh menceritakan kronologisnya, Kamis, 21 Maret 2024.
Merasa tidak memperoleh bantuan medis di Puskes Simpang 4 Sipin, Adean lantas membawa putrinya berobat ke RS Bhayangkara Jambi.
Masih tak terima dengan pelayanan pihak Puskes, Adean lantas menghubungi Kadis Kesehatan Kota Jambi, melaporkan peristiwa yang dia alami.
“Aang sampaikan ke ibu kadis dak lamo disuruh ambil rujukan, nah khan terbukti. Kenapo dak dari tadi? Layanan kesehatan disano lambat dan remeh warga simpang 4 Sipin juga sering lapor ke saya,” ujar Adean, yang merupakan Ketua DPW Pekat IB Jambi itu.
Dirinya pun menilai bahwa ini adalah modus menghambat pasien BPJS kesehatan supaya tidak dirujuk.
“Terbukti dokter poli umum puskesmas bermain. Akan kita demo kantor Walikota sama Dinkes minta Kadinkes dicopot oleh PJ walikota sekalian kepala Puskesmas Simpang 4 Sipin dr Tetty dan dr Astried poli umum puskesmas Simpang 4 Sipin,” katanya.
Sementara itu, Kadinkes Kota Jambi dikonfirmasi hanya merespons singkat.
“Hubungi Kapus nya ya, kalau saya tanya Kapus nya sudah sesuai,” kata Ida Yulianti.
Sementara itu, Kapus Simpang 4 Sipin, dr. Tety membantah bahwa pihaknya menghambat pasien untuk dirujuk, dia juga membantah kalau Puskes memberlakukan pelayanan yang berbeda bagi pasien BPJS.
“Kita tidak ada ribut-ribut. Dan pelayanan kita juga ga ada membeda-bedakan antara pasien BPJS dan pasien umum,” kata Tety.
Tety terus-menerus membantah soal peristiwa yang dialami oleh orang tua pasien. Pada intinya Kepala Puskes Simpang 4 Sipin tersebut mengklaim bahwa pihaknya selalu berpedoman pada SOP dalam melayani pasien, baik BPJS maupun umum.
Namun, Adean tak main-main soal kasus ini, dalam waktu dekat pun dirinya bersama sejumlah warga Aliansi Masyarakat Sipin akan turun aksi menyikapi hal ini.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post