DETAIL.ID, Banda Aceh – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT. Global Scholarship Services Indonesia (IPB Training) berhasil menuntaskan acara ‘Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Provinsi Aceh untuk angkatan 1, 3 dan 4″ di Banda Aceh, Aceh.
Pelatihan yang digelar beberapa waktu yang lalu itu, seperti keterangan yang diterima wartawan di Medan pada Kamis, 6 Juni 2024, diadakan di Hotel Grand Nanggroe Aceh.
Pelatihan itu diikuti sebanyak 89 petani sawit swadaya dari dua kabupaten di Provinsi Aceh, yaitu dari Kabupaten Aceh Barat (25 orang) dan Kabupaten Nagan Raya (64 orang).
Dr. Ir. Haryadi sebagai tim narasumber IPB mengatakan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Selanjutnya, kata dia, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menangani organisme pengganggu tanaman kelapa sawit.
Ia bilang kedua hal ini sangat penting untuk diketahui oleh para petani kelapa, guna menjaga areal tanam kelapa sawit di Tanah Air tetap berkembang.
“Terutama seiring dengan peningkatan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor,” ucapnya menambahkan.
Kepala Bidang Perkebunan (Kabidbun) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Ir Fakhrurrazi, bilang pemerintah berkepentingan dengan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit.
Tujuannya, kata dia, agar pembangunan di
Tanah Air terus meningkat. Ia melihat pelatihan tersebut memiliki tujuan agar SDM para petani sawit di Aceh benar – benar ahli dalam pemeliharaan perkebunan kelapa sawit masing-masing.
Dengan demikian, kata dia, output dari kelapa sawit meningkat dan kehidupan para petani bisa semakin sejahtera.
“Banyak sekali petani sawit yang menjadi kaya raya, namun tidak bisa mewariskan ilmu dan keterampilannya kepada anak cucunya,” ujarnya.
Lalu, ia menambahkan, ketika kebun sawitnya sudah tua dan mati, maka pengelolaan perkebunan kelapa sawit mereka hilang.
Reporter: Heno
Discussion about this post