Connect with us
Advertisement

PERISTIWA

Pertama di Jambi, Sejumlah Musisi dari Sumut Bakal Tampil di Konser Musik Batak

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Provinsi Jambi akan mencatat sejarah baru dalam dunia hiburan melalui sebuah konser musik Batak yang diberi tajuk Konser Bangso Batak Jambi 2024.

Konser musik Batak ini diselenggarakan oleh group media terbesar di Provinsi Jambi yaitu Jambi Ekspres Group pada 2 Juli 2024 mendatang.

Adapun ide menyelenggarakan konser ini dilatarbelakangi oleh keinginan Jambi Ekspres menyatukan peminat musik Batak yang ada di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat suku Batak di Provinsi Jambi tahun 2010 lalu hampir mencapai 65.000 jiwa. Jumlah ini tentu terus bertambah hingga tahun 2024.

Jumlah komunitas masyarakat Batak yang sangat besar kemudian melahirkan ide melaksanakan konser musik Batak di Provinsi Jambi, mengingat konser sejenis ini belum pernah diselenggarakan sebelumnya.

“Selain menjadi ajang berkumpulnya masyarakat suku Batak di Jambi, konser ini juga akan menjadi hiburan bagi masyarakat umum yang menyukai lagu-lagu Batak, meskipun dia bukan orang Batak, semua bisa nonton,” ujar Bertha Ayu Manurung, ketua Pelaksana Konser Bangso Batak 2024 kepada wartawan.

Kata Ayu, deretan artis yang akan tampil dalam konser ini adalah artis-artis Batak yang memang sudah populer di Sumatera Utara dan namanya telah dikenal secara nasional.

“Artis-artis yang akan tampil dalam Konser Bangso Batak Jambi merupakan artis terbaik yang kita datangkan langsung dari Sumatera Utara, mereka memiliki fans di seluruh tanah air, termasuk di Jambi,” katanya.

Artis-artis tersebut diantaranya Jun Munthe, Osen Hutasoit, Duo Naimarata dan Punxgoaran.

Acara akan dilaksanakan di Abadi Convention Center (ACC) Jambi. Mengapa memilih acara di dalam ruangan? Menurut Ayu karena konser ini ingin memberikan kesan nyaman untuk semua yang hadir.

“Genre lagu yang akan dinyanyikan artis-artis ini beragam, dari lagu sedih yang menusuk hati hingga lagu-lagu yang gembira, kita memilih ACC sebagai venue konser karena ingin semua menikmati setiap lantunan lagunya dengan nikmat,” ujarnya.

Saat ditanya harga tiket, Ayu mengatakan tarif tiket masuk cukup beragam, mulai dari Rp125 ribu.

“Sejauh ini harga tiket yang kita tawarkan, bagi kalangan peminat lagu Batak masih tergolong terjangkau, apalagi artis yang akan tampil bukan 1 atau 2, namun 4 sekaligus,” katanya.

Ayu juga memastikan, harga tiket yang ditawarkan masih terbilang menguntungkan penonton untuk kategori konser musik yang kualitasnya ‘mahal’ secara performance.

Sejauh ini antusias masyarakat  terbilang tinggi untuk Konser Bangso Batak pertama di Provinsi Jambi ini.

“Sebaiknya segera beli tiketnya, karena saingan berburu tiket tak hanya datang dari Kota Jambi dan kabupaten yang ada di provinsi kita, namun beberapa penonton asal provinsi tetangga ternyata juga mulai borong kursi untuk nonton, diantaranya ada yang dari Palembang dan Pekanbaru,” katanya lagi.

Jika berminat, cara beli tiket konser Bangso Batak Jambi ini sangat mudah, anda tinggal download di playstore ‘Travelnetsia’ lalu pilih tiket konser dan kursi yang diinginkan secara onlione. Atau bisa juga ketik BATAK lalu WA ke 0821-7899-6188.

Kata Ayu lagi, Kapasitas ACC tidak besar, jumlah penonton juga terbatas, tentu saja siapa cepat dia yang akan dapat, Ayu juga mengajak semua mengikuti akun IG @konserbangsobatakjambi. “Semua informasi konser ada di sana, jadi bisa tahu update terbaru dari sana,” katanya. (*)

Advertisement Advertisement

PERISTIWA

Perjuangan Panjang Temukan Titik Terang! ATR/BPN Sebut 85 Hektare Lahan Tidak Masuk Dalam HGU PT Agrowiyana

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Tanjungjabung Barat – Konflik lahan antara kelompok tani penggarap Desa Purwodadi dan PT Agrowiyana di Kecamatan Tebing Tinggi akhirnya menemukan titik terang. Kantor Pertanahan (ATR/BPN) Kabupaten Tanjungjabung Barat akhirnya resmi menyatakan bahwa sekitar 84,7 hektare lahan berada di luar Hak Guna Usaha (HGU) PT Agrowiyana.

Kepastian tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi yang digelar Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama ATR/BPN dan sejumlah pihak terkait, Rabu malam 15 Oktober 2025 di Rumah Dinas Wakil Bupati Tanjab Barat.

Rapat yang dipimpin Plt Kepala Kesbangpol Encep Jarkasih membahas hasil pemetaan lapangan terhadap enam titik objek lahan yang menjadi sumber konflik. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa lahan seluas kurang lebih 84,7 hektare tersebut tidak termasuk dalam peta HGU PT Agrowiyana.

“Pemerintah daerah bersama ATR/BPN dan seluruh pihak terkait berkomitmen memfasilitasi penyelesaian persoalan ini dengan tetap mengedepankan prinsip keadilan, ketertiban, dan transparansi untuk masyarakat,” kata Encep.

Menindaklanjuti hasil tersebut, Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial (Timdu PKS) Kabupaten Tanjab Barat akan memfasilitasi tindak lanjut dan sosialisasi kepada masyarakat pada minggu pertama November 2025.

Sementara itu, perwakilan pendamping Kelompok Tani Penggarap Desa Purwodadi, Wiranto B Manalu menyambut positif hasil pemetaan ATR/BPN. Ia menyebut keputusan itu menjadi kabar gembira bagi para petani yang telah berjuang lebih dari tiga dekade untuk mempertahankan lahan mereka.

“ATR/BPN telah menyatakan lahan seluas 84,7 hektare berada di luar HGU PT Agrowiyana. Ini kabar menyejukkan bagi masyarakat yang sudah berjuang selama 30 tahun. Kami berharap proses penyerahan lahan kepada petani penggarap segera dilakukan tanpa ada hambatan lagi,” ujar Wiranto.

Seluruh peserta rapat sepakat mendukung langkah pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah, serta memastikan penyelesaian konflik berjalan kondusif dan transparan.

Continue Reading

PERISTIWA

Kepala Ombudsman Jambi Ultimatum Kepala BWSS VI: Harus Adil dan Jujur Mengelola Proyek!

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Aksi protes di depan kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI) Jambi pada Jumat lalu, 10 Oktober 2025 dari LSM Cakrawala Nusantara mendapatkan respons dari Ombudsman.

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Saiful Roswandi mengapresiasi aksi tersebut sebagai bentuk kontrol terhadap kinerja lembaga.

Menurutnya, masyarakat harus berani protes terhadap program pemerintah jika ditemukan adanya dugaan penyimpangan dan pungutan liar (pungli) dalam Proyek Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Program P3TGAI sangat dibutuhkan oleh daerah tersebut karena sebagian petani di daerah itu banyak hidup sebagai petani.

“BWSS VI di bawah kepemimpinan Joni Rahalsyah memang berlaku tidak adil. Tak pantas ia sebagai atasan bersikap diskriminasi dalam melaksanakan program tersebut,” kata Saiful pada Senin, 13 Oktober 2025.

Mantan aktivis ini sangat menyayangkan sikap Kepala BWSS VI, apalagi adanya dugaan permainan dalam melaksanakan program tersebut.

“Tidak layak ia jadi Kepala BWSS VI, Kalau melaksanakan program itu masih sarat dengan pelanggaran hukum,” ujarnya

Untuk itu Saiful juga meminta kepada masyarakat yang diperlakukan tidak adil oleh pelayanan publik untuk mengadu ke Ombudsman.

“Buat aja laporan ke Ombudsman, nanti biar kita periksa apa benar pelaksanaan Program P3TGAI itu menyalahi aturan,” katanya. (*)

Continue Reading

PERISTIWA

GMNI Laporkan Dugaan Korupsi di Disdikbud Tebo ke Kejati Jambi

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tebo ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Selasa, 7 Oktober 2025.

Ketua DPC GMNI Jambi, Ludwig Syarif Sitohang mengatakan laporan ini merupakan hasil investigasi dan telaah dokumen terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI TA 2024 yang menemukan sejumlah indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana pendidikan di Kabupaten Tebo.

“Korupsi di sektor pendidikan adalah bentuk perampokan terhadap masa depan bangsa. Setiap rupiah yang dikorupsi berarti merampas hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Ludwig.

Menurut GMNI Jambi, ada lima poin utama dugaan penyimpangan yang menjadi dasar laporan yakni:

  1. Temuan tindak lanjut rekomendasi BPK 2024, meliputi indikasi kerugian negara dari pembayaran gaji dan tunjangan ASN, honorarium berlebih, perjalanan dinas fiktif, serta pengelolaan dana BOS yang tidak tertib, dengan potensi kerugian mencapai lebih dari setengah miliar rupiah.
  2. Penggunaan anggaran pendidikan untuk proyek videotron di rumah dinas bupati, yang dinilai tidak relevan dengan peningkatan mutu pendidikan.
  3. Penunjukan langsung kontraktor dari luar provinsi, yang dianggap menyalahi prinsip transparansi dan mengabaikan pemberdayaan kontraktor lokal.
  4. Dugaan pengaturan proyek mengatasnamakan kepala daerah, dengan keterlibatan pejabat aktif di Disdikbud Tebo dan kontraktor tertentu.
  5. Rekam jejak pejabat bermasalah, salah satunya Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Rahman Dwiyatma yang disebut pernah terlibat penyimpangan anggaran dan laporan fiktif pada tahun-tahun sebelumnya.

GMNI Jambi mendesak Kejati Jambi untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut. “Hukum harus berpihak pada kebenaran, bukan pada kekuasaan. Jika ada pejabat yang bermain dengan dana pendidikan, berarti mereka bermain dengan masa depan anak-anak bangsa,” ujarnya.

Organisasi mahasiswa berhaluan nasionalis ini juga menyampaikan empat pernyataan sikap, sebagai berikut:

  1. Mendesak Kejati Jambi melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
  2. Menuntut pemerintah daerah mengevaluasi pejabat yang terindikasi melanggar etika dan hukum.
  3. Mendorong Inspektorat, BPK, dan DPRD Tebo memperkuat fungsi pengawasan penggunaan APBD sektor pendidikan.
  4. Mengajak masyarakat, guru, dan pelajar menjaga transparansi serta integritas di dunia pendidikan.

“Laporan ini adalah bentuk tanggung jawab moral GMNI sebagai bagian dari kekuatan moral bangsa untuk mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan berpihak pada rakyat. Kami percaya, penegakan hukum yang adil dan tegas di sektor pendidikan akan menjadi langkah awal untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Jambi dari kebobrokan birokrasi,” katanya.

Reporter: Juan Ambarita

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs