DETAIL.ID, Medan – Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai telah tercipta ketahanan dan penguatan likuiditas perbankan yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hingga Mei 2024 lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK Provinsi Sumut, Khoirul Muttaqien kepada para wartawan di Medan pada Jumat, 19 Juli 2024.
Kata dia, pertumbuhan kredit yang kembali pulih dan semakin solid tercatat sebesar 7,26% secara tahunan atau year on year (yoy), menandai peningkatan signifikan dibandingkan pertumbuhan negatif 2,40% yoy pada tahun sebelumnya.
“Hal ini mencerminkan kekuatan dan pertumbuhan ekonomi daerah yang terus berlanjut,” ucap Khoirul Muttaqien.
Penyaluran kredit, kata dia, didominasi oleh kredit produktif, yang mencapai Rp 186,06 triliun atau 69,76% dari total kredit, dengan pertumbuhan sebesar 5,06% yoy.
OJK Sumut melihat, kata dia, peningkatan ini menunjukkan pemulihan setelah sebelumnya mengalami pertumbuhan negatif pada tahun lalu.
“Peningkatan kredit produktif didorong oleh kredit Modal Kerja dengan porsi 44,49%, yang bertumbuh sebesar 7,85% yoy, sementara kredit Investasi memiliki porsi 25,27% dengan pertumbuhan 0,48% yoy,” kata Khoirul.
Berdasarkan sisi lapangan usaha, pihaknya melihat peningkatan kredit produktif terutama didorong oleh industri pengolahan yang bertumbuh cukup tinggi 11,93% yoy, menjadikan sektor tersebut sebagai sumber pertumbuhan kredit terbesar pada periode ini.
Reporter: Heno
Discussion about this post