DETAIL.ID, Jambi – Istilah Jambi Kota Beradat kini tampak semakin memudar seiring dengan kian merebaknya aktivitas dunia hiburan malam. Parahnya, sejumlah klab atau tempat hiburan malam kini terdeteksi beroperasi melebihi batas waktu yang ditentukan pemerintah.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Tim Forkom Ormas Provinsi Jambi, sejumlah klab malam atau diskotik di kawasan Pal Merah Bandara Lama dan Kawasan Nusa Indah, serta sejumlah titik lainnya beroperasi sampai pukul 04.00 subuh. Parahnya lagi tak sedikit anak-anak di bawah umur yang ditemukan jadi pengunjung tempat-tempat tersebut.
Operasional kelewat nakal dari bisnis klab-klab tersebut pun diakui sudah dilaporkan ke Kasatpol PP, Sekda hingga Pj Wali Kota Jambi karena telah melabrak ketentuan jam operasional sebagaimana tercantum dalam Perda Kota Jambi. Namun, mereka para pejabat berwenang tampak belum ada tindak lanjut yang berarti.
“Sudah, sudah kita laporkan dan informasi dari kita juga diterima oleh Kasatpol PP. Cuma belum ada tindak lanjutnya,” ujar Ketua Forkom Ormas Provinsi Jambi, Adean Teguh, pada Rabu, 3 Juli 2024.
Andre dari Tim Investigasi Forkom Ormas Provinsi Jambi pun meminta agar Pemerintah Kota Jambi menindak tegas segala bentuk pelanggaran yang patut diduga telah dilakukan secara berulang oleh sejumlah klub-klub malam tersebut.
“Cabut aja itu izin operasional diskotik-diskotik yang telah melanggar batas jam operasional yang ditetapkan Perda Kota Jambi, batasnya kan sampai jam 2 malam,” ujar Aan.
Ketua Forkom Ormas Provinsi Jambi Adean Teguh pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau setiap perkembangan dari persoalan ini.
Karena menurutnya selain menyangkut kepatuhan atas regulasi yang berlaku, persoalan ini juga menyangkut moralitas generasi muda. Dia prihatin dengan anak-anak yang disinyalir berstatus di bawah umur namun sudah terjerat dalam gemerlap dunia hiburan malam.
“Yang pasti kita minta, persoalan ini ditindaklanjuti. Karena ini menyangkut generasi muda Kota Jambi. Ingat, Jambi kota beradat, bukan kota hiburan malam. Kalau ke depan juga masih tidak ada tindak lanjut, berarti ini ada pembiaran yang sistematis,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post