DETAIL.ID, Jambi – CV Putra Jaya Perkasa selaku pelaksana pekerjaan konstruksi Parit TP Sriwijaya (lanjutan) DBH disinyalir mengabaikan aspek K3 dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Nahas hal itu berakibat fatal, seorang masyarakat yang belum diketahui jelas identitasnya dikabarkan meninggal dunia di areal lokasi proyek pada Kamis malam 15 Agustus 2024.
Informasi diperoleh korban yang tinggal di daerah Bagan Pete, Kec Alam Barajo, Kota Jambi itu terjatuh ke galian proyek, ia terperosok kedalam galian yang minim pengamanan.
“Terperosok masuk kedalam galian (pukul 20.00). Sempat dibawa ke Abdul Manaf. Cuman mungkin ga tertolong lagi, ninggal sekitar jam 10an (malam),” ujar salah seorang sumber yang meminta identitas tak disebut, Jumat subuh 16 Agustus 2024.
Persoalan K3 pun jadi sorotan dalam tragedi di lokasi proyek pekerjaan CV Putra Jaya Perkasa yang menimbulkan korban jiwa itu. Sebab berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek yang dikerjakan dengan nilai kontrak sebesar Rp 4.455.000.385 itu mencantumkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKKK) dalam RAB pekerjaan lengkap hingga biaya peringatan K3-nya.
Namun pada kenyataan lapangannya, hal itu sama sekali tak berwujud. Dengan tidak adanya papan peringatan K3 ditambah lagi dengan kondisi areal sekitar lokasi proyek yang minim penerangan di malam hari, kian memperbesar resiko bagi masyarakat sekitar maupaun para pekerjanya sendiri.
“Minimnya sarana K3 dilapangan menunjukkan rendahnya pemahaman dan kepedulian dari Dinas PUPR Kota Jambi terhadap keselamatan masyarakat di sekitar proyek. Mereka terkesan masa bodoh. Pemerintah Kota Jambi dan CV Putra Jaya Perkasa harus bertanggung jawab atas insiden ini,” kata sumber.
Sementara jika ditilik kebelakang, proyek konstruksi Parit TP Sriwijaya itu disinyalir sudah bermasalah sejak awal. Dimana sudah disanggah oleh 2 perusahaan peserta tender, karena dari proses tender sudah ada dugaan pengaturan dan keraguan dari peserta tender lainnya bahwa CV Putra Jaya Perkasa tidak ada kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Namun dengan segala dinamika yang terjadi, CV Putra Jaya Perkasa tetap dimenangkan oleh penitia lelang atas 2Â badan usaha yang turut melakukan penawaran. Dan ditengah proyek berjalan malah timbul pula korban jiwa yang tak lain adalah masyarakat sekitar.
Hingga berita ini tayang awak media masih berupaya menghimpun keterangan lebih lanjut dari pihak terkait.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post