DETAIL.ID, Jambi – Hampir dua pekan berselang, namun kasus dugaan keracunan massal yang mewarnai rangkaian acara HUT ke-50 PDAM Tirta Mayang Kota Jambi belum juga ada kejelasan tindak lanjut penyelesaiannya.
Direktur PDAM Tirta Mayang, Dwike Riantara ketika dikonfirmasi beberapa hari pasca kejadian tampak enggan bicara. Dia menilai bahwa hal itu bukan masalah besar!
“Itu kayanya dak perlu ginilah dieksposlah. terlalu ini kok, enggak terlalu besar,” katanya, 30 Juli 2024.
Namun sehari berselang, Dirut PDAM Tirta itu menyampaikan berita klarifikasi pada sejumlah media massa. Dalam narasinya dia mengaku telah mengambil langkah atas kasus tersebut. Di antaranya berkoordinasi dengan Puskesmas Putri Ayu dan Dinkes Kota Jambi.
Sementara konfirmasi terhadap Kabid P2P Dinkes Kota Jambi, Rini mengaku telah memberikan laporan ke Polresta Jambi. Dia pun menyarankan agar mengonfirmasi pihak kepolisian.
“Kami sudah memberikan laporan ke Polresta, silahkan bertanya dengan Polresta saja,” kata Rini, lewat pesan WhatsApp pada Rabu kemarin, 7 Agustus 2024.
Namun Kanit Tipidter Polresta Jambi Ipda Edy Triharyadi dikonfirmasi via WhatsApp belum merespons hingga berita ini tayang.
Begitu juga dengan pihak PDAM Tirta Mayang. Rendy selaku Humas dikonfirmasi terkait peristiwa yang bikin 27 pegawai menjalani rawat inap di 3 rumah sakit di kota Jambi tidak ada merespons upaya konfirmasi via seluler.
Sebelumnya, acara jalan santai yang merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-50 PDAM Tirta Mayang tepatnya pada Sabtu, 27 Juli 2024 berubah menjadi petaka. Sebanyak 182 orang pegawai mengalami gejala mual dan diare, sementara 27 pegawai harus menjalani rawat inap.
Insiden ini terjadi setelah mereka mengonsumsi nasi bungkus yang disediakan panitia dari 3 rumah makan yakni RM Dendeng Batokok Pusako 1, RM Dendeng Batokok Pusako 2, dan RM Dendeng Batokok Pusako 4 Putera.
Klarifikasi Dwike pada sejumlah media, dugaan sementara menunjukkan bahwa gangguan kesehatan dialami oleh mereka yang mengonsumsi nasi bungkus dari RM Dendeng Batokok Pusako Empat Putera.
Sebenarnya, insiden dugaan keracunan makanan ini, bukan yang pertama lagi di BUMD yang dipimpin Dwike itu. Sejarah mencatat, insiden serupa terjadi pada rentang Juli 2016 silam. Dimana puluhan pegawai dan honorer PDAM Tirta Mayang dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan makanan.
Hal itu terjadi setelah para pegawai menyantap hidangan mie celor dalam kegiatan halal bihalal.
Kasus ini sempat diselidiki oleh pihak kepolisian, namun hasilnya tak diketahui jelas. Minim rekam jejak digital pemberitaan, kasus ini seolah lenyap ditelan bumi.
Lalu bagaimana dengan kasus dugaan keracunan pada PDAM Tirta Mayang baru-baru ini? Akankah berakhir sama seperti kasus serupa 8 tahun sebelumnya yang lenyap tanpa ada kejelasan? Belum ada jawaban pasti, namun keterbukaan informasi dari aparat penegak hukum dan instansi terkait jadi hal yang terpenting.
Reporter: Juan Ambarita
Discussion about this post