Jambi – Progres pembangunan jalur khusus angkutan batu bara di Jambi menghadapi kendala pembebasan lahan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi siap memanggil pihak terkait jika ada masalah lebih lanjut.
Polemik mengenai angkutan batu bara di Provinsi Jambi kembali mencuat setelah beberapa truk terlihat melintas di jalan nasional.
Kejadian ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat yang khawatir akan kemabli terjadi kemacetan.
Meskipun Pemprov Jambi telah mengeluarkan surat penegasan terkait larangan angkutan batu bara melintas di jalan nasional, warga masih sering melihat truk-truk tersebut beroperasi di jalan utama.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Sudirman, mengatakan pembangunan jalur khusus untuk angkutan batu bara terus berlanjut.
“Beberapa target di bulan November nanti sudah direncanakan selesai. Progres dari PT SAS dan Putra Bulian juga masih terus berjalan,” ujar Sudirman.
Sudirman menambahkan, “Saya sudah meminta agar akses ke jalur khusus ini dibuka. Proses land clearing sudah dimulai. Jika ada kendala terkait pembebasan lahan, pihak terkait bisa melapor ke pemerintah daerah, dan kami akan segera memanggil mereka.” tuturnya.
Menurut Sudirman, jalur khusus tersebut seharusnya selesai pada akhir tahun ini.
Namun, kendala di lapangan seperti biaya ganti rugi yang tinggi, terutama di kawasan Kota, menjadi tantangan tersendiri.
“Kemarin, PT SAS melaporkan biaya ganti rugi cukup tinggi, terutama di kawasan kota, yang menjadi salah satu kendala utama,” tutur Sudirman.
Discussion about this post