DETAIL.ID, Merangin – Demi memperjuangkan nasib tenaga kesehatan yang sudah lama mengabdi tetapi tidak lolos pada seleksi PPPK tahap satu, membuat nasib nakes di Kabupaten Merangin tidak jelas, pasalnya hanya diakui sebagai tenaga kerja paruh waktu.
Padahal mereka sudah mengabdi puluhan tahun, tetapi pada penerimaan tahap satu mereka banyak yang tidak lolos, dan mendesak Pemerintah Daerah untuk mengajukan kuota bagi mereka ke KemenpanRB agar mereka diterima tanpa tes.
Ratusan nakes yang bertugas di seluruh pelosok desa di Kabupaten Merangin, rela hujan-hujanan demi memperjuangkan nasib mereka di depan gedung DPRD Kabupaten Merangin.
“Kami hanya ingin memperjuangkan nasib kami yang sudah lama mengabdi tetapi tidak diakomodir, sementara mereka yang baru masuk kerja bisa lolos,” ujar In, salah satu nakes pada Senin, 20 Januari 2025.
Baginya, hanya satu tuntutan kepada Pemerintah Daerah untuk bisa mengabulkan dan meneruskan harapan mereka kepada KemenpanRB agar nakes paruh waktu bisa diangkat jadi penuh waktu.
“Kami minta agar Pemerintah Daerah bisa meminta kepada KemenpanRB dan Presiden Prabowo agar bisa melihat nasib kami, agar kami yang sudah mengabdi lebih dari lima tahun bisa diangkat penuh waktu tanpa tes lagi,” ujarnya lagi.
Yang membuat dirinya dan kawan-kawan sedih adalah pengabdian meraka di desa-desa dan pelosok Merangin hanya kalah dengan waktu dua jam tes PPPK.
“Nasib malang kami adalah tahunan mengabdi mengobati masyarakat, menekan stunting, merawat kesehatan di desa, hanya kalah oleh waktu dua jam tes, dan kami tidak lolos hanya diakui sebagai tenaga kerja paruh waktu saja,” ucapnya.
Dari pantauan DETAIL.ID, ratusan nakes berseragam putih putih tertib berdiri di depan kantor DPRD Merangin, menunggu hasil perjuangan mereka di tangan Wakil Rakyat.
Reporter: Daryanto