Connect with us
Advertisement

PERISTIWA

Pernah Vakum! Kini Muncul Pula Dualisme Agenda Musda V KBPP Polri Jambi, Panitia Resmi Lawan Gerakan Bayangan

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) V Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP Polri) Daerah Jambi yang seharusnya menjadi ajang demokrasi internal organisasi, kini berubah menjadi ajang tarik-menarik kepentingan.

Musda yang dijadwalkan digelar oleh panitia resmi di Hotel Odua Weston Jambi pada 30 Oktober mendatang, tiba-tiba diwarnai kemunculan Musda tandingan yang disiapkan oleh pengurus lama dan dikabarkan akan berlangsung di Mapolda Jambi.

Ketua Panitia Musda V, Aris Munandar menegaskan bahwa panitia yang ia pimpin memiliki dasar hukum yang jelas dan diangkat melalui Surat Keputusan (Skep) resmi.

“Kami ini panitia yang sah, dibentuk dan diberi mandat. Jadi ketika muncul kegiatan lain di tempat berbeda, tentu kami bertanya-tanya, apa maksud dan dasar hukumnya?” ujar Aris dengan nada kecewa pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Aris menilai langkah pengurus lama itu telah keluar dari koridor organisasi dan bisa memecah belah keluarga besar KBPP Polri di daerah.

“Musda seharusnya jadi momentum persatuan, bukan ajang perebutan kekuasaan,” ujarnya.

Dugaan intervensi dari kepentingan pribadi pun mencuat sebagaimana sumber internal KBPP Polri yang dihubungi media ini mengungkap bahwa kisruh Musda Jambi tak lepas dari adanya intervensi pihak tertentu yang memiliki kepentingan politik organisasi.

“Ada figur kuat yang ingin kembali maju sebagai calon ketua daerah. Mereka berusaha mengendalikan proses Musda agar sesuai dengan kepentingan pribadi,” ujar sumber yang enggan disebut namanya.

Menurut sumber itu, munculnya Musda tandingan merupakan upaya untuk menggagalkan legitimasi panitia resmi, sekaligus mempengaruhi dukungan peserta menjelang pemilihan ketua daerah yang baru.

Pengamat organisasi dari salah satu universitas di Jambi menilai bahwa fenomena dualisme Musda ini merupakan bentuk krisis tata kelola organisasi.

“Kalau memang ada dua Musda dengan klaim legalitas berbeda, harusnya pengurus pusat segera turun tangan. Kalau tidak, ini bisa berujung pada dualisme kepemimpinan daerah yang berlarut,” katanya.

Namun meski dihadang berbagai dinamika, panitia Musda V KBPP Polri Jambi tetap menegaskan akan melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.

“Kami tetap jalan sesuai mekanisme. Skep kami jelas, peserta sudah kami undang, dan semua persiapan sudah matang. Jadi, Musda tetap berlangsung di Hotel Odua Weston,” kata Aris.

Musda V KBPP Polri Jambi sejatinya bertujuan untuk memilih Ketua Daerah baru, setelah masa kepengurusan sebelumnya berakhir sejak Desember 2024. Namun kini Musda itu justru menjadi sorotan akibat dugaan intervensi dan kepentingan kelompok tertentu yang mencoba mengambil alih kendali organisasi. (*)

Advertisement Advertisement

PERISTIWA

Aksi Curanmor Marak di Mendalo, Para Korban Demo Polda Jambi dan Ngadu ke Damkar

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Kondisi darurat kasus pencurian sepeda motor di daerah Mendalo Asri, Kecamatan Jambi Luar Kota bikin puluhan korban menggelar aksi demonstrasi di Polda Jambi pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Para korban kecewa, lantaran merasa laporan polisi soal kehilangan kendaraan tersebut tidak menunjukkan progres berarti dari Polsek Jambi Luar Kota. Bayangkan saja sepanjang Oktober ini saja, berdasarkan pernyataan para korban sudah 20 motor yang hilang di daerah mahasiswa Unja tersebut.

“Ini merupakan bentuk ketidakpercayaan kita kepada kinerja kepolisian, yang sangat lambat menangkap pelaku pencurian sepeda motor. Polres Muarojambi khususnya Polsek Jaluko kita nilai sudah gagal dalam menciptakan rasa aman di daerah mahasiswa,” ujar koordinator aksi, Bram Hutabarat, Jumat, 31 Oktober 2025.

Tokoh pemuda Mendalo tersebut pun mendesak Polda Jambi agar segera memberi atensi pada kasus Curanmor, yang belakangan makin intens di kawasan Mendalo.

Sudah aksi di Polda Jambi, massa kemudian menyambangi Mako Damkartan Kota Jambi. Mereka meluapkan kekecewaan terhadap kinerja kepolisian dalam kasus ini.

“Jelas kita kecewa pada kinerja Kepolisian disini, sehingga tadi kita mengadu lah ke Damkar, siapa tau ada solusi,” ujar Bram.

Di Mako Damkartan Kota Jambi, para korban yang terdiri dari mahasiswa dan warga pemilik kos-kosan tampak membawa atribut bertuliskan ‘percuma lapor polisi’.

Rahman, salah seorang pemilik rumah kos yang ikut aksi pun merasa iba pada sejumlah anak kost nya yang jadi korban Curanmor.

“Jadi anak kos saya ada 3 orang kehilangan sepeda motor, ditambah saya menjadi 4 sepeda motor yang hilang dari kos milik saya,” kata Rahman.

Karena kasus ini sudah terus berulang, Rahman berharap agar para pelaku segera ditangkap. Selang beberapa saat, Kadis Damkar Kota Jambi, Mustari menemui massa, mendengar keluhan mahasiswa dan warga, Mustari kemudian menjelaskan bahwa, pihaknya selalu terbuka setiap laporan dan aduan dari masyarakat, tetapi dalam hal ini dia menyebut akan berkoordinasi dengan pihal kepolisian.

“Kita terima teman-teman, tetapi untuk laporan tindak pidana, itu bukan tupoksi kota, kota akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian, karena kepolisian itu mitra kerja kita,” kata Mustari.

Sementara itu, merespons aksi para korban curanmor Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Jimmy mengaku akan berkoordinasi dengan Polres Muarojambi.

“Kita akan atensi ke Polres Muarojambi,” kata Jimmy.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading

PERISTIWA

Berawal Dari Kolom Komentar, Skandal Oknum PJU Polda Jambi Dilaporkan ke Propam Mabes Polri

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Peristiwa dugaan perselingkuhan oknum PJU Polda Jambi dengan sesama oknum Polisi kini berbuntut panjang. Kasus yang dibongkar oleh netizen dalam salah satu postingan akun instagram resmi Polda Jambi tersebut rupanya sudah dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri.

Salah seorang pelapor yang enggan disebutkan namanya, membenarkan hal tersebut. Pelapor bahkan mengaku sudah menerima SP2HP2 dari Propam Mabes Polri, baru-baru ini.

“Itu sudah, SP2HP juga kita baru nerima. Kita tentunya ingin mencari kebenaran disini. Kita minta Propam bertindak sesuai prosedur untuk mengusut kasus ini. Jika memang benar, kita minta oknum yang bersangkutan diproses,” katanya pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Menurut pelapor, tindakan ini merupakan bentuk kecintaan terhadap institusi Polri. Sehingga bentuk-bentuk pelanggaran oleh oknum-oknum yang merusak citra Polri harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu akun instagram Polda Jambi belakangan terpantau sudah kembali mengaktifkan kolom komentar pada postingan berjudul, ‘Kapolda Jambi Hadiri Peringatan Hari Santri di Ponpes Kumpeh Daaru Attauhid’. Namun komentar netizen @putriregitaa yang membongkar skandal perselingkuhan sang oknum PJU sudah menghilang.

Sementara itu sumber lain yang mengaku sebagai keluarga dekat dari Oknum PJU viral, yang ditemui awak media belakangan membantah tudingan perselingkuhan sebagaimana diungkap akun @putriregitaa, sebelumnya.

“Soal perselingkuhan itu tidak benar. Ini merupakan masalah keluarga, dan sudah diselesaikan secara keluarga,” ujar sumber yang meminta identitas dirahasiakan, Kamis kemarin, 30 Oktober 2025.

Namun sumber tersebut tak menyangkal bahwa sosok netizen yang membongkar skandal tersebut tak lain merupakan anak dari terlapor.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading

PERISTIWA

Fitur Komentar di Akun Instagram Polda Jambi Dinonaktifkan Usai Komentar Netizen Soal Dugaan Perselingkuhan Oknum PJU

DETAIL.ID

Published

on

DETAIL.ID, Jambi – Akun resmi Instagram @polda_jambi mendadak menonaktifkan fitur komentar pada salah satu unggahannya pada Rabu, 29 Oktober 2025, usai muncul komentar warganet yang menyinggung dugaan perselingkuhan oknum perwira menengah dengan seorang polwan.

Akun resmi milik Bidang Humas Polda Jambi tersebut diketahui aktif sejak Desember 2015 sebagai sarana informasi publik bagi masyarakat Provinsi Jambi. Hingga kini, akun tersebut telah memiliki lebih dari 106 ribu pengikut dengan sekitar 17,6 ribu unggahan.

Pantauan media menunjukkan, pada unggahan bertajuk “Kapolda Jambi Hadiri Peringatan Hari Santri di Ponpes Kumpeh Daaru Attauhid” fitur komentar awalnya terbuka dan telah berisi sembilan komentar dari warganet.

Salah satu komentar berasal dari akun @putriregitaa, yang menyinggung dugaan hubungan terlarang antara oknum perwira menengah Pejabat Utama Polda Jambi dan seorang polwan yang bertugas di Ditlantas Polda Jambi.

Tak lama setelah komentar tersebut muncul, kolom komentar unggahan itu mendadak tidak dapat diakses oleh publik. Beberapa warganet menduga, langkah tersebut diambil untuk mencegah isu tersebut menjadi viral.

Seorang warga Jambi yang enggan disebutkan namanya mengaku memperhatikan perubahan itu.

“Melihat kejanggalan pada postingan itu, sepertinya komentar akun @putriregitaa ada benarnya. Mungkin karena itu pihak Humas Polda langsung menutup kolom komentar agar tidak viral,” ujarnya kepada media ini pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Warga tersebut juga berharap agar Kapolda Jambi menindak tegas anggota kepolisian yang diduga mencoreng nama baik institusi Polri.

“Kami masyarakat Jambi yang cinta Polri berharap Bapak Kapolda menindak tegas oknum-oknum yang merusak citra Polda Jambi,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, oknum PJU Polda Jambi yang bersangkutan belum merespon upaya konfirmasi awak media.

Reporter: Juan Ambarita 

Continue Reading
Advertisement Advertisement
Advertisement ads

Dilarang menyalin atau mengambil artikel dan property pada situs