DAERAH
Ini Wajah Kependudukan Hasil Long Form SP 2020 BPS Sumut

Medan – Bagaimanakah wajah kependudukan di Provinsi Sumatera Utara dalam lima dekade terakhir?
Jawabnya tentu saja beragam. Tetapi secara umum menunjukan banyak perubahan yang berarti.
Hal itu terungkap jelas dalam paparan resmi Ketua Tim Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut), Azantaro.
Ia memaparkan hal itu dalam kegiatan “Sosialisasi Hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2020” di Cambridge Hotel, Medan, Senin pagi, 20 Maret 2023.
Kegiatan sosialisasi itu resmi dibuka oleh Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin, dihadiri para stakeholder seperti unsur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Sosial, Kepolisian, TNI, jurnalis dan pihak lainnya.
Ada banyak hal yang menarik dari paparan Azantaro. Salah satu yang utama adalah soal tren angka kelahiran total (TFR) di Sumut menurun dalam lima dekade terakhir atau pada tahun 1971-2022.
Kata dia, SP 1971 mencatat angka TFR sebesar 7,20. Artinya, kata Azantaro, seorang perempuan melahirkan sekitar 7 anak selama masa reproduksinya.
“Sementara Long Form SP 2020 mencatat TFR sebesar 2,48 yang berarti hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya,” ujarnya.
Azantaro menjelaskan, penurunan fertilitas itu mengakibatkan proporsi anak-anak dalam populasi ikut menurun.
Kondisi ini juga dapat mengakibatkan rasio ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus demografi.
“Pada tahun 2022, tepat satu dekade bonus demografi Sumut, tercatat TFR sebesar 2,48,” kata dia.
Ia bilang, angka ini semakin mendekati tingkat replacement level (2,1). Artinya, kata dia, setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya.
“Khususnya untuk urusan menjaga kelangsungan pergantian generasi,” ucap Azantaro.
Azantaro menambahkan, untuk angka kelahiran kasar (CBR) dan angka kelahiran menurut kelompok umur (ASFR), hasil Long Form SP 2020 mencatat terdapat 19.69 kelahiran hidup di antara 1000 penduduk Sumut.
Puncak ASFR terletak pada wanita umur 25-29 tahun. Terdapat 159 kelahiran dari 1000 perempuan umur 25-29 tahun.
Pola ASFR berbentuk U terbalik. Angka kelahiran sebesar 21 kelahiran di antara 1000 perempuan umur 15-19 tahun.
Jumlah ini, kata dia, meningkat tajam menjadi 107 kelahiran per 1.000 perempuan umur 20-24.
Lalu, kata Azantaro, ini mencapai puncaknya pada kelompok umur 25-29 tahun.
Pada kelompok umur selanjutnya, angka kelahiran menurun hingga sebesar 3 kelahiran per 1.000 perempuan umur 45-49 tahun.
Nah, jika angka kelahiran menurun, maka di saat yang sama angka kematian meningkat dalam lima dekade terakhir.
Khususnya, kata Azantaro, untuk kelompok yang sering disebut lanjut usia atau lansia.
“Berdasarkan kelompok umur, penduduk dengan umur 60 tahun ke atas merupakan kelompok umur tertinggi dengan kematian tertinggi, yaitu 41,19,” kata Azantaro.
Selanjutnya, Azantaro mengatakan untuk usia 15-59 tahun menjadi kategori kedua untuk tingkat kematian di Sumut dalam lima dekade terakhir, yakni 4,69.
“Dan kategori usia 0-14 menjadi yang terendah, yakni 2.23 dalam lima dekade terakhir,” ujar Azantaro.
Reporter: Heno
DAERAH
Camat Banyak Tak Hadir, M Syukur: Jangan Pancing-pancing Saya

DETAIL.ID, Merangin – Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah di jajaran Pemkab Merangin, diberikan warning pada saat Musrenbang Kabupaten Merangin yang diselenggarakan di Aula Depati Payung Kantor Bappeda Merangin pada Rabu, 12 Maret 2025.
“Jangan sungkan-sungkan dengan saya. Saya orangnya terbuka dan saya tidak membatasi diri dengan Bapak dan Ibu sekalian. Pilkada sudah selesai, tidak ada sedikitpun rasa dendam di hati saya,” kata Bupati Merangin, M. Syukur.
Tak ada yang luput dari perhatian Bupati yang dikenal gagah ini, ketika membuka Musrenbang Kabupaten Merangin tahun 2026, diketahui hanya beberapa persen Camat yang hadir.
‘’Saya perhatikan para Camat ini sudah beberapa kali acara mulai dari Paripurna pidato perdana saya sampai sertijab Bupati dan hari ini, hanya beberapa persen camat yang hadir. Saya tidak tahu apa permasalahannya,’’ ujar Bupati.
Ditegaskan Bupati, Pilkada serentak sudah selesai, yang bertarung kemarin itu adalah saudara semua.
‘’Tidak ada sedikitpun rasa dendam di hati saya. Tapi tolong jangan memancing saya,’’ ucapnya lagi.
Para Camat yang tidak hadir itu lanjut Bupati, sudah dua kali melakukan kesalahan karena tidak disiplin. Kalau sampai tiga kali melakukan kesalahan tegas Bupati, para Camat itu akan diberhentikan, karena masih banyak orang ingin membangun Merangin.
“Kalau saya hanya berpikir untuk diri saya, tidak mungkin saya pulang ke Merangin. Saya pejabat negara, kalau bertahan di DPD RI minimal menjadi wakil ketua,” ucap Bupati dengan nada sedikit kesal.
Jadi lanjut Bupati, semua yang tak disiplin tidak bisa mengikuti kerja Bupati, silahkan mundur dengan baik. Lebih terhormat mundur lebih baik dari pada diberhentikan. Tapi sepanjang mau bekerja dengan baik, silahkan.
‘’Bapak dan ibu jangan dipikirkan apakah pada Pilkada kemarin Bapak dan Ibu membantu saya atau tidak. Pak Nalim itu saya kenal lama, Bang Nilwan itu kawan saya dan saudara saya,’’ ucap Bupati.
Pada Musrenbang yang diikuti para Kepala OPD, Camat, instansi vertikal, tokoh masyarakat itu, Bupati mengajak semua bersatu, bekerja keras dan berdisiplin tinggi besama-sama membangun daerah yang dicintai menuju Merangin Baru 2030.
Reporter: Daryanto
DAERAH
Bupati Merangin Buka Musrenbang RKPD Merangin 2026

DETAIL.ID, Merangin – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Merangin 2026, menjadi titik tolak rencana pembangunan Kabupaten Merangin tahun depan. Untuk itu Musrenbang ini sangat penting dihadiri dan diikuti.
Hal tersebut sebagaimana dikatakan Bupati Merangin, H. M. Syukur ketika membuka Musrenbang Kabupaten Merangin 2026, di Aula Depati Payung Kantor Bappeda Merangin pada Rabu, 12 Maret 2025.
“Melalui absen saya lihat banyak Camat yang tidak hadir. Atas ketidakhadiran para Camat ini nanti banyak berbagai permasalahan-permasalahan di tingkat Kecamatan yang tidak tertampung,” ujar Bupati dibenarkan Wabup Merangin, H. A. Khafid Moein.
Semua kegiatan lanjut Bupati memakai perencanaan kegiatan. Kegiatan ini tentunya untuk kepentingan masyarakat banyak, untuk itu kinerja para pejabat maupun Camat harus terukur.
Pada Musrenbang yang bertema ‘Akselerasi pembangunan menuju Merangin Baru 2030’ itu, Bupati menekankan tiga hal penting. Pertama, skala prioritas perbaikan jalan, Bupati menargetkan tidak ada lagi jalan yang tidak bisa dilewati.
Kedua, penataan Kota Bangko, terutama masalah kebersihan kota, mengingat saat ini menurut Bupati sulit membedakan Kota Bangko dengan pasar, sehingga Kota Bangko menjadi jorok.
“Siapa yang mau datang ke Kota Bangko kalau kondisi kotanya jorok. Untuk itu kebersihan Kota Bangko sangat penting dijaga bersama-sama. Jika Kota Bangko bersih tentu bisa menjadi tempat tujuan wisata,” kata Bupati.
Sedangkan hal ketiga, sambung Bupati, pentingnya mewujudkan ketahanan pangan. Ada seluas 76 hektar tanah Pemerintah Daerah yang jadi lahan tidur. Bupati minta tanah tersebut dijadikan kebun jagung.
Bupati membagikan tanggungjawab setiap kecamatan dan Organisasi Perangkat Daerah mempunyai tanggungjawab 10 hektar untuk kebun jagung itu. Kegiatan ini guna mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan.
Selain itu, pada Musrenbang yang dihadiri unsur Forkopimda Merangin itu, Bupati juga mengangkat persoalan Rumah Sakit Daerah Kol Abundjani Bangko. Bupati ingin rumah sakit kebanggaan masyarakat Merangin itu segera berbenah.
Bupati juga mengungkapkan saat ini masih ada sekitar 18% masyarakat Merangin yang belum punya jaminan kesehatan. Ditargetkan Bupati pada 2025 ini seluruh masyarakat Merangin semuanya sudah punya jaminan kesehatan.
“Untuk jaminan ketenagakerjaan baru 14%. Angka ini masih terlalu rendah, sehingga sangat perlu ditingkatkan lagi, sehingga para tenaga kerja kita baik yang ASN maupun non ASN akan merasa tenang dalam menjalankan tugasnya,” tutur Bupati.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menekankan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan mengoptimalkan peran 27 Puskesmas yang tersebar di 24 kecamatan dalam Kabupaten Merangin.
Dunia pendidikan juga tak lepas dari perhatian Bupati. Merangin tegas Bupati, satu-satunya Kabupaten yang tidak punya bantuan beasiswa. Dalam menyusun program kerja, OPD harus memprioritaskan kebutuhan masyarakat, bukan organisasi atau golongan.
Tampil sebagai narasumber pada Musrenbang yang juga dihadiri Wakil Ketua TP PKK Merangin Hj. Emi Minarsih Khafid tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Jambi diwakili Syamsul, Plt. Bappeda Merangin Zainal Abidin, Kaban DPKAD Merangin Mashuri.
Musrenbang itu, diikuti para Kepala Organisasi Perangkat Daerah di jajaran Pemkab Merangin, para Kepala instansi vertikal, para Camat, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Merangin H. Arfandi Ibnu Hajar, Ketua MUI Merangin Dr. Joni Musa, para tokoh adat dan undangan penting lainnya. (*)
DAERAH
Jelang Lebaran, GMNI Jambi Tekankan Sejumlah Hal Ini Kepada Pemerintah

DETAIL.ID, Jambi – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jambi, Hendro Silaban, mengingatkan pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok dan kelancaran arus mudik pada Selasa, 11 Maret 2025.
“Menjelang Lebaran, permintaan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan daging biasanya meningkat. Pemerintah harus memastikan ketersediaan dan stabilitas harga agar masyarakat tidak terbebani,” ujar Hendro.
Selain itu, Hendro juga menyoroti pentingnya persiapan matang untuk menghadapi arus mudik. Ia meminta pemerintah untuk memastikan kondisi jalan raya, fasilitas transportasi, dan kesiapan petugas di lapangan.
“Arus mudik adalah tradisi tahunan yang perlu kita antisipasi dengan baik. Pemerintah harus memastikan kondisi jalan raya aman dan nyaman dilalui, serta fasilitas transportasi memadai. Petugas di lapangan juga harus siap memberikan pelayanan terbaik,” katanya.
Hendro berharap, dengan perhatian dan persiapan yang matang, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.
“Semoga dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian,” katanya.
Reporter: Juan Ambarita