DETAIL.ID, Batanghari – Bejo, salah satu warga RT 13 Desa Panerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, tiga bulan lalu baru mengetahui anaknya tak punya ijazah sejak 2016.
Bejo cuma buruh panen karet. Sejak sang anak tamat SD Negeri 48/I Panerokan, ia tidak pernah melihat wujud ijazah.
“Awalnya anak saya menemui Kepala SD Negeri 48/I Panerokan. Kepala sekolah bilang belum ada mandat bupati menandatangani ijazah. Mengapa baru sekarang kami minta bantuan dengan anggota dewan? karena waktu sudah mepet,” kata Bejo kepada detail, Jumat (7/2/2020) di kediaman kerabatnya.
Rasa kecewa Bejo selaku orang tua murid semakin memuncak. Janji kepala sekolah bahwa proses ijazah segera ditandatangani, rupanya tidak ada bukti. Kepala sekolah masih beralasan terkendala surat mandat dari bupati belum turun.
“Karena itulah kami sepakat minta tolong dengan anggota DPRD Kabupaten Batanghari Dapil Bajubang, Pak Suip,” ucap Bejo dengan mata berkaca-kaca.
Bejo baru mengetahui anaknya tak punya ijazah usai mendengar cerita sang anak tiga bulan lalu. Anak Bejo kini duduk di bangku kelas IX salah satu MTs di Kecamatan Bajubang.
“Kepala MTs bilang segera urus ijazah karena untuk persyaratan UNBK. Tapi kenyataannya ijazah anak saya sampai hari ini tidak ada,” ujarnya.
Discussion about this post