DETAIL.ID, Bandung – Polda Jabar menyebarkan imbauan kepada masyarakat berkaitan dengan dugaan adanya pelaku kejahatan yang memanfaatkan kekhawatiran penyebaran virus corona. Pelaku melakukan perampokan dan pencurian dengan modus mendatangi rumah masyarakat kemudian menawarkan hendak melakukan penyemprotan memberantas virus corona.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga membenarkan pihaknya menyebar imbauan tersebut. Menurut dia, imbauan tersebut disebarkan dengan maksud agar masyarakat berhati-hati dan melakukan upaya antisipasi. Namun demikian, dia memastikan belum ada kejadian dengan modus tersebut di wilayah hukum Polda Jabar.
“Terkait imbauan Polda Jabar adanya modus penyemprotan petugas yang melakukan penyemprotan dan modus ini tentunya sebagai antisipasi Polda Jabar dengan adanya isu virus corona. Ini kan menimbulkan kekhawatiran dan keresahan masyarakat dan kondisi ini sering dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan,” kata Erlangga di Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (12/3/2020).
“Di Jawa Barat tidak ada. Kami hanya menyampaikan imbauan dan antisipasi kepada masyarakat,” kata dia.
Apabila ditemukan dugaan pelaku kejahatan dengan modus penyemprotan, sambung Erlangga, sebaiknya masyarakat melakukan upaya antisipasi dengan terlebih dahulu mengecek identitas dan surat tugas. Kemudian, bila dinilai janggal, maka segera berkoordinasi dengan RT/RW atau kepolisian terdekat.
“Apabila ada kejanggalan laporkan melalui aparat pemerintah kepada RT/RW, kelurahan, dan kepolisian terdekat, jadi harapan kami masyarakat tetap hati-hati dan waspada, pelaku kejahatan akan menggunakan peluang kesempatan yang ada untuk melakukan kejahatan,” ucap dia.
Sejauh ini, kata Erlangga, fakta kejahatan yang dilakukan berkaitan dengan corona ialah melakukan rekondisi masker sebagaimana yang telah diungkap di Bandung oleh Polrestabes Bandung baru-baru ini. Aksi kejahatan tersebut dinilai berbahaya karena dapat menularkan penyakit bagi yang membeli masker rekondisi tersebut.
“Sekarang fakta yang ada terkait dengan isu virus corona kami sudah mengungkap rekondisi masker, itu lebih berbahaya karena itu masker bekas direkondisi dan dijual lagi kepada masyarakat,” kata Erlangga.
Discussion about this post