“Satu orang santri itu jenis kelamin laki-laki usia 17 tahun. Yang bersangkutan memang sedang kurang enak badan dan menunjukkan gejala demam tanpa ada pneumonia, kita jadikan statusnya ODP. Akan dilanjutkan dengan tes labor PCR,” ujar Yusri.
Sementara untuk 11 santri lainnya dikarantina di Wisma Atlet Jakabaring karena telah berinteraksi dengan santri yang positif rapid tes tersebut. Bila hasil tes swab menunjukkan bahwa santri tersebut positif COVID-19 maka 11 lainnya pun masih akan tetap dikarantina hingga melalui masa inkubasi virus.
“Kalau negatif hasil PCR-nya bisa pulang seperti santri lainnya,” kata dia.
Selain itu, terdapat enam tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja dari Malaysia kembali ke Sumsel. Keenam TKI tersebut datang dari Medan dan sempat dirawat di RS Siti Fatimah.
“Hingga sore belum ada laporan. Biasanya kalau tidak ada laporan mereka sudah dinyatakan sehat,” kata Yusri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel, Nur Purwoko Widodo mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan di Sumsel mencapai 2.123 orang. Dari jumlah tersebut, 1.188 orang diantaranya selesai masa pantau dan 653 lainnya masih proses pemantauan.
Terdapat penambahan 16 ODP baru pada Senin (13/4/2020). Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumsel terdapat 72 orang.
Sebanyak 50 orang dinyatakan negatif uji swab dan 22 masih dalam perawatan dan menunggu hasil tes swab. Terdapat penambahan tiga PDP baru pada hari ini.
“Jumlah sampel yang diperiksa dari Sumsel ada 195 sampel. Sebanyak 18 positif COVID-19, 89 negatif dan yang masih dalam proses pemeriksaan di BBLK Palembang ada 88 sampel. Kabar baiknya, tiga orang pasien positif sudah dinyatakan sembuh. Tiga pasien ini warga Ogan Komering Ilir, Palembang, dan Jakarta,” ujar Nur.
Discussion about this post