DETAIL.ID, Batanghari – Petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA), Desa Aro, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, merasa bersyukur anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai NasDem, Hasbi Anshory menggelar reses di desa mereka.
Dialog interaktif antara petani ikan KJA dengan Hasbi Anshory berlangsung di Balai Desa Aro, Jumat (24/7/2020). Legislator kelahiran Mersam ini turut membawa Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Bank Indonesia merupakan mitra kerja Komisi XI.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan Bank Indonesia berupa mesin pembuat pakan. Tapi paling cocok saat ini bagi petani ikan KJA adalah pakan apung,” kata Azman, salah satu petani ikan KJA kepada Hasbi Anshory.
Azman berujar mesin pakan apung tidak sama dengan mesin pakan tenggelam. Jika mesin pakan apung terealisasi, dia optimis meski hasil produksi ikan 30 persen, petani ikan Desa Aro masih mendapat keuntungan.
“Kini, harga pakan apung Rp10.500 perkilo. Harga ini bisa mencapai angka Rp7000 perkilo kalau petani telah memiliki mesin pakan apung,” ucapnya.
Azman menggeluti usaha ikan KJA belasan tahun, pasca keberadaan perusahaan industri pengolahan kayu diseberang desa ini tutup. Dia berharap bantuan mesin pakan apung Bank Indonesia disertai bahan baku. Sehingga impian kesejahteraan petani KJA Desa Aro bisa terwujud.
Permintaan mesin pakan apung disambut baik Analis Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Eva Ariesty. Menurut dia, Bank Indonesia sangat ingin mendorong petani bisa produksi pakan apung sendiri.
“Namun petani KJA harus tentukan lokasi produksi pakan apung agar terhindar dari pencemaran udara dalam kawasan pemukiman penduduk. Kalau pak Hasbi Anshory mendorong, Bank Indonesia siap membantu, karena itu yang kami targetkan,” katanya.
Jika lokasi produksi pakan apung telah tersedia, Eva minta petani segera menghubungi. Bank Indonesia juga telah memiliki klaster pakan ikan mandiri di Kecamatan Pemayung. Bahkan klaster ini berhasil menjadi swasembada pakan.
Hasbi Anshory ingin bantuan Bank Indonesia terhadap petani ikan KJA Desa Aro bisa berkesinambungan dan benar-benar bermanfaat. Sebagai putra daerah, Hasbi tak ingin petani ikan KJA mati suri. Segera cari lokasi produksi pakan apung jauh dari pemukiman.
“Jangan sampai bantuan Bank Indonesia terbengkalai. Biaya produksi pakan harus bisa ditekan dengan baik agar pendapatan petani keramba bisa maksimal. Begitu juga hasil olahan makanan berbahan baku ikan, seperti kerupuk, empek-empek dan abon,” katanya.
Discussion about this post