No Result
View All Result
KONTAK
Bicara Apa Adanya
REDAKSI
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
No Result
View All Result
Bicara Apa Adanya
Home NASIONAL

Nadiem Pastikan Tanoto dan Sampoerna Foundation Tak Pakai APBN di POP

Heru Primasatya by Heru Primasatya
July 28, 2020
nadiem

Ilustrasi (Detail/ist)

11
SHARES
26
VIEWS
ShareTweetSend

DETAIL.ID, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memastikan Tanoto Foundation dan Yayasan Putera Sampoerna tak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP).

ArtikelTerkait

Rumah Anggota TNI Tak Layak Huni Direnovasi Polisi

Rumah Anggota TNI Tak Layak Huni Direnovasi Polisi

January 21, 2021
Jokowi Teken PP, WNI Bisa Jadi Komponen Cadangan Berpangkat TNI

Jokowi Teken PP, WNI Bisa Jadi Komponen Cadangan Berpangkat TNI

January 21, 2021
Mandiri dan Grab Kerja Sama Salurkan Kredit Rp100 Juta ke UMKM

Mandiri dan Grab Kerja Sama Salurkan Kredit Rp100 Juta ke UMKM

January 20, 2021
DPR Cecar DKPP Terkait Alasan Pencopotan Ketua KPU Arief Budiman

DPR Cecar DKPP Terkait Alasan Pencopotan Ketua KPU Arief Budiman

January 19, 2021

Nadiem menyebut Tanoto dan Putera Sampoerna bakal menggunakan skema pembiayaan mandiri dalam program tersebut.

“Kemendikbud telah menyepakati dengan Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation bahwa partisipasi mereka dalam program Kemendikbud tidak akan menggunakan dana dari APBN sepeserpun, mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya tanpa anggaran dari pemerintah,” kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa 28 juli 2020.

Nadiem mengatakan organisasi yang menanggung biaya pelaksanaan program secara mandiri nantinya tak wajib mematuhi semua persyaratan pelaporan keuangan. Namun, Kemendikbud tetap meminta laporan pengukuran keberhasilan program dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

  baca juga
Rumah Anggota TNI Tak Layak Huni Direnovasi Polisi January 21, 2021
Ditagih Titipan Utang, Anak Toke SPBU Sengeti Aniaya Pemilik Butik January 21, 2021
Tak Tahu Diri, Anak Gugat Ayahnya Sendiri Rp3 Miliar January 21, 2021
LAPAN: Penyebab Banjir Kalsel karena 139 Ribu Hektar Hutan Hilang January 21, 2021
Hasbi Anshory dan Gubernur Berikan CSR Bank Jambi ke Yayasan Tahan Kilang January 21, 2021
Next
Prev

Instrumen pengukuran yang digunakan antara lain Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter untuk SD dan SMP atau Instrumen capaian pertumbuhan dan perkembangan anak untuk PAUD.

“Harapan kami ini akan menjawab kecemasan masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan, dan isu kelayakan hibah yang sekarang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nadiem berharap lembaga pendidikan dari PP Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang sebelumnya menyatakan mundur dari program tersebut dapat kembali bergabung.

Menurut Nadiem, ketiga organisasi itu selama ini sudah menjadi mitra strategis pemerintah dan berjasa besar di dunia pendidikan, bahkan jauh sebelum negara ini berdiri.

“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna,” katanya.

Organisasi Penggerak adalah program pelatihan guru dan kepala sekolah yang melibatkan organisasi masyarakat. Dalam program tersebut, yayasan atau organisasi yang terpilih membuat pelatihan dan Kemendikbud memberikan dana.

Besaran dana yang diberikan bervariasi tergantung kategori. Mulai dari kategori kijang dengan dana hingga Rp1 miliar, macan dengan dana hingga Rp5 miliar dan gajah dengan dana hingga Rp20 miliar dalam satu tahun.

Namun, program unggulan Nadiem itu menuai protes lantaran Tanoto Foundation dan Yayasan Putera Sampoerna ikut mendapat kucuran dana. Dua lembaga itu dianggap tak layak menerima bantuan pemerintah karena merupakan sebuah CSR.

Buntut dari kisruh tersebut tiga ormas besar mundur dari program tersebut, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, serta PGRI mundur.

Tags: KemendikbudNadiem Makarimorganisasi penggerakorganisasi penggerak kemendikbudtanoto foundationyayasan putera sampoerna
Next Post
Firmansyah

Aktivitas PT Anugrah akan Disetop, Firmansyah: Soal Sawah, Semoga Normal

Zoom Meeting

Bupati Masnah Busro Ikuti Zoom Meeting Bersama Pangdam Sriwijaya dan Para Kepala Daerah

Aparat Gabungan Tutup 74 Sumur Minyak Ilegal di Pauh

Aparat Gabungan Tutup 74 Sumur Minyak Ilegal di Pauh

Pemkab Sarolangun Gelar Sunatan Massal Gratis di Air Hitam

Pemkab Sarolangun Gelar Sunatan Massal Gratis di Air Hitam

Gambut

Kebakaran Gambut Berulang, Izin Mesti Dievaluasi

Discussion about this post

Bicara Apa Adanya

PT MOKSHA MULTI MEDIA

© 2020 Alamat Kantor Detail di Jalan Guru Muchtar, No. 26, RT 09, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi. Kode pos 36137. Developed by Ara.

  • Detail
  • Hubungi Kami
  • Tim Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Company Profile

Media Sosial

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN

PT MOKSHA MULTI MEDIA