No Result
View All Result
KONTAK
Bicara Apa Adanya
REDAKSI
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN
No Result
View All Result
Bicara Apa Adanya
Home DAERAH

GEMA Petani Indonesia Jambi Gelar Diskusi Publik

Danang by Danang
September 1, 2020
GEMA Petani Indonesia Jambi Gelar Diskusi Publik
47
SHARES
108
VIEWS
ShareTweetSend

DETAIL.ID, Jambi – Gerakan Mahasiswa (GEMA) Petani Indonesia Jambi menggelar diskusi publik bertajuk “Bincang-bincang Ala Kaum Tani Jilid IV” di Ngaleh Tes & Coffe Mendalo, Muaro Jambi sekira pukul 19.00 WIB, Rabu, 2 September 2020.

ArtikelTerkait

Rapat Penanganan PETI di Tebo Mulai Bahas Solusi Bagi Pekerja Tambang

Rapat Penanganan PETI di Tebo Mulai Bahas Solusi Bagi Pekerja Tambang

March 8, 2021
SAD

SAD Mengurus Data Kependudukan Namun Terganjal Biaya Meterai

March 8, 2021
Warga Lubuk Bedorong Kembali Bakar Alat Berat Ekskavator PETI

Warga Lubuk Bedorong Kembali Bakar Alat Berat Ekskavator PETI

March 8, 2021
Mainan Hp Sewaktu Mobnas Bupati Melintas, Empat Pol PP Dapat Sanksi

Mainan Hp Sewaktu Mobnas Bupati Melintas, Empat Pol PP Dapat Sanksi

March 8, 2021

GEMA Petani adalah organisasi mahasiswa yang selalu membawa isu perjuangan kaum tani. Mulai dari reforma agraria, kedaulatan pangan, pertanian agroekologis, koperasi petani, anti neoliberalisme dan hak asasi petani.

“Agenda bincang-bincang ala kaum tani ini adalah sebuah bentuk perlawanan kita terhadap hal hal yang tidak berpihak kepada kaum tani melalui forum forum diskusi,” kata Ketua Umum GEMA PETANI Provinsi Jambi Yoggy E Sikumbang melalui rilis resmi diterima detail, Selasa 1 September 2020.

Yoggy berharap diskusi publik bisa lebih membuka mata dan pikiran apa yang tengah mendera kaum tani, wabil khusus peserta bisa membawa isu-isu yang dihadapi kaum tani Jambi ke dalam agenda bincang bincang ala kaum tani.

“Dan ini bukan romantisme aktivis semata, tapi ini adalah bagian dari sebuah bentuk perlawanan,” ucapnya.

  Baca Juga
SAD Mengurus Data Kependudukan Namun Terganjal Biaya Meterai March 8, 2021
Warga Lubuk Bedorong Kembali Bakar Alat Berat Ekskavator PETI March 8, 2021
Mainan Hp Sewaktu Mobnas Bupati Melintas, Empat Pol PP Dapat Sanksi March 8, 2021
Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya! March 8, 2021
Ini Video CCTV Masjid, Rekam Kejadian Kecelakaan di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Kena Tipu! Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Malah Isi dalamnya Flash Disk March 8, 2021
Seorang Mahasiswa Unja Diduga Kecelakaan Tabrak Lari di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Next
Prev

Bincang-bincang ala kaum tani jilid IV mengusung tema JUNAWAL DI AMBANG PILU. Ketua DPC GEMA PETANI Universitas Jambi, Brama Ale menjadi moderator diskusi publik. Perwakilan OKP Mahasiswa di Jambi sebagai pembicara.

Di antaranya Dio Alif dari PMII, Wiranto dari GMNI, Rahman Kahfi dari HMI, Nathalia Flona dari GMKI, Gomgom dari PMKRI, Agustia Gafar dari KAMMI serta Ajasmara dari GEMA PETANI.

Junawal adalah seorang petani yang mempertahankan haknya atas tanah yang berkonflik dengan PT Lestari Asri Jaya. Perusahaan ini merupakan anak dari perusahan Barito Pasifik kepunyaan Prayogo Pangestu dan Michellin asal Prancis. Kemudian Junawal ditangkap Polres Tebo pada 26 Mei 2020 di rumah orang tuanya di Simpang Niam Tebo saat bersilahturahmi Idul Fitri.

“Sejatinya mahasiswa adalah sekutunya kaum tani dan rakyat tertindas. Selain aksi demo, diskusi adalah upaya kita menyuarakan dan mencari formula penyelesaian konflik dan permasalahan yang dihadapi kaum tani,” ucap Anjasmara.

Sedari awal, kata dia, kasus tentang Junawal ini terus mendapat pengawalan GEMA PETANI hingga sekarang sudah memasuki persidangan yang keenam kalinya. Dari hasil diskusi ini para mahasiswa kembali bangga membicarakan, menyuarakan dan mencari jalan keluar dari penderitaan kaum tani miskin dan tertindas.

Perwakilan PMKRI Jambi, Gomgom mengatakan, sistem agraria di Indonesia saat Ini sangat kacau. Banyak konflik yang terjadi dan melanda Indonesia khususnya Provinsi Jambi. Dari tahun ke tahun ada saja terus konflik agraria dan belum menemui titik temu untuk penyelesaian.

  Baca Juga
SAD Mengurus Data Kependudukan Namun Terganjal Biaya Meterai March 8, 2021
Warga Lubuk Bedorong Kembali Bakar Alat Berat Ekskavator PETI March 8, 2021
Mainan Hp Sewaktu Mobnas Bupati Melintas, Empat Pol PP Dapat Sanksi March 8, 2021
Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya! March 8, 2021
Ini Video CCTV Masjid, Rekam Kejadian Kecelakaan di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Kena Tipu! Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Malah Isi dalamnya Flash Disk March 8, 2021
Seorang Mahasiswa Unja Diduga Kecelakaan Tabrak Lari di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Next
Prev

“Bahkan sampai saat ini banyak tambahan kasus lagi yang bertambah karena mungkin Peraturan daerah (Perda) yang belum jelas akan masalah ini, sehingga menimbulkan efek berkesinambungan. Harapan saya dengan diskusi ini, semoga kelak apa yang tersampaikan di forum bisa menjadi wacana Pemprov agar kiranya mampu meminimalisir konflik agraria Ini,” ujarnya.

Usia kemerdekaan Republik Indonesia genap 75 Tahun. Namun sampai sekarang rasa kemerdekaan itu belum atau bahkan tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat kecil (petani, buruh dan nelayan). Jeratan sikap kapitalisme bangsa sendiri tidak beda dari tindakan penjajah zaman dulu.

“Terkhusus petani di Provinsi Jambi langkah nyata dalam mewujudkan kemerdekaan seutuhnya untuk masyarakat petani belum gamblang langkah konkritnya. Tanggal 2 September 2020 ini, kita mahasiswa berdiskusi tentang luka dan airmata di bumi ibu pertiwi, semoga diskusi kali ini memancing semangat mahasiswa untuk sama-sama peduli terhadap petani anak kandung ibu pertiwi,” kata Perwakilan GMNI, Wiranto.

Perwakilan HMI, Rahman Kahfi berujar petani adalah salah satu yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena penyuplai makanan untuk masyarakat ini adalah petani. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa hendaklah memperhatikan kesejahteraan petani.

“Saya sendiri menyoroti perkembangan petani, sudah sejauh mana pemerintah sanggup mensejahterakan petani, dan sudah sejauh mana sosialisasi peraturan tentang kesejahteraan petani, karena semua tahu petani di masyarakat seperti apa,” ucapnya.

Menurut dia, terutama Jambi banyak masyarakat petani yang terkena dampak deskriminasi akibat ketidaktahuan masyarakat terhadap Undang-undang perlindungan terhadap petani. Sehingga didiskriminasi oleh pihak-pihak tertentu. Salah satunya adalah Junawal, seorang petani yang ditangkap oleh pihak berwajib dengan tidak semestinya untuk membungkam masyarakat petani.

“Sebagai mahasiswa hendaknya kita sama-sama mengawal pemerintah untuk bisa mensejahterakan petani,” katanya.

Perwakilan GMKI, Flona mengatakan perjuangan Junawal merupakan bagian dari upaya untuk mencapai reforma agraria sejati dan upaya mempertahankan kehidupan.

“Pak Junawal adalah salah satu dari banyaknya petani dan masyarakat adat yang dikriminalisasi saat berjuang mempertahankan tanahnya untuk kehidupan. Kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu menjadi kelompok penekan dan terlibat dalam perjuangan para petani hingga tercapainya reforma agraria sejati,” ucapnya.

Menurut Agustia Gafar, perwakilan KAMMI, agenda bincang bincang ala kaum tani kali ini menunjukan bahwa OKP atau Mahasiswa Jambi itu peduli dengan petani. Bahwa mahasiswa jambi memang membuktikan kalau mahasiwa peduli dengan petani.

“Dan sebagai mahasiswa hukum tentunya saya merasa jengkel melihat keadilan tidak berpihak pada petani dan kita harus ingat dengan asas hukum yaitu SALUS POPULI SUPREMA LEX ESTO (bahwa keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi). Bang Junawal sendiri di situ membela membela petani yang ditindas oleh perusahaan,” ujarnya.

  Baca Juga
SAD Mengurus Data Kependudukan Namun Terganjal Biaya Meterai March 8, 2021
Warga Lubuk Bedorong Kembali Bakar Alat Berat Ekskavator PETI March 8, 2021
Mainan Hp Sewaktu Mobnas Bupati Melintas, Empat Pol PP Dapat Sanksi March 8, 2021
Aplikasi Compass SCAM! Masih Mengharap Deposit dari Penggunanya! March 8, 2021
Ini Video CCTV Masjid, Rekam Kejadian Kecelakaan di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Kena Tipu! Beli Hard Disk Eksternal di Tokopedia, Malah Isi dalamnya Flash Disk March 8, 2021
Seorang Mahasiswa Unja Diduga Kecelakaan Tabrak Lari di Tikungan UIN STS Mendalo March 8, 2021
Next
Prev

Perwakilan PMII, Dio Alif berkomitmen melawan segala bentuk diskriminasi kekerasan terhadap agraria yang dilakukan perusahaan ataupun negara harus terus dilakukan karena itu melanggar konstitusi.

“Semangat ini harus terus dikobarkan dalam diri mahasiswa,” ucapnya.

Tags: DIskusi PublikGEMAGEMA PETANIJambiPetani
Next Post
Ikatan Mahasiswa Muarojambi

Bupati Masnah Hadiri Pelantikan Kepengurusan Ikatan Mahasiswa Muarojambi

Kapolres Deden: Proses Distribusi Logistik di Tanjung Jabung Timur Rawan Curang

Kapolres Deden: Proses Distribusi Logistik di Tanjung Jabung Timur Rawan Curang

Keluarga Pasien Mengamuk dan Merusak Alkes di Ruang ICU RSUD Tebo

Keluarga Pasien Mengamuk dan Merusak Alkes di Ruang ICU RSUD Tebo

BBM Ilegal

Ada Gudang BBM Ilegal di Depan Kampus UIN STS Jambi?

Paripurna

Sekda Agus Hadiri Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Rancangan KUPA 2020

Discussion about this post

Bicara Apa Adanya

PT MOKSHA MULTI MEDIA

© 2020 Alamat Kantor Detail di Jalan Guru Muchtar, No. 26, RT 09, Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi. Kode pos 36137. Developed by Ara.

  • Detail
  • Hubungi Kami
  • Tim Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Company Profile

Media Sosial

No Result
View All Result
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • LINGKUNGAN
  • NASIONAL
  • NIAGA
  • OPINI
  • PENJURU
  • PERISTIWA
  • PERKARA
  • SIASAT
  • TEMPIAS
  • TEMUAN

PT MOKSHA MULTI MEDIA