TEKNOLOGI
Transaksi e-Commerce Naik Nyaris Dua Kali Lipat

DETAIL.ID, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi jual beli di perdagangan elektronik (e-commerce) meningkat hampir dua kali lipat di tengah pandemi virus corona atau COVID-19. Jumlahnya melonjak dari 80 juta transaksi pada 2019 menjadi 140 juta transaksi sampai Agustus 2020.
Ekonom Utama sekaligus PMO Blue Print Sistem Pembayaran Bank Indonesia Agung Purwoko mengatakan kondisi ini terjadi karena ada pergeseran pola belanja dan pembayaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya di tengah pandemi. Sebab, masyarakat sedang tidak mungkin melakukan mobilitas di tengah kebijakan pembatasan dari pemerintah untuk menekan penyebaran virus.
“Padahal kalau ditarik ke tahun lalu, di Agustus (2019) baru 80 juta transaksi, satu tahun sebelumnya juga sekitar 40 juta transaksi. Jadi perputaran transaksi di e-commerce sangat akseleratif,” ujar Agung dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh INDEF, Rabu 21 oktober 2020.
Berdasarkan jenis barang, Agung mencatat mayoritas transaksi e-commerce merupakan pembelian produk makanan dan minuman. Permintaannya meningkat tinggi pada awal pandemi namun belakangan menurun seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas.
Produk lain yang juga mendominasi belanja e-commerce masyarakat di tengah pandemi adalah perlengkapan rumah tangga dan kantor. Menurut catatannya, permintaan terhadap produk ini masih stabil meningkat sampai bulan-bulan ini.
“Personal care juga cukup besar, meski tidak ke kantor, tapi ternyata tetap butuh kosmetik,” katanya.
Sejalan dengan peningkatan transaksi pembelian di e-commerce, transaksi pembayaran digital pun ikut naik. Hanya saja, mayoritas diselesaikan melalui SMS dan mobile banking dengan jumlah mencapai 60 juta transaksi.
Sisanya, ia menduga pembayaran dilakukan melalui dompet digital yang tak terhubung oleh bank. “Semakin banyak orang yang mendownload aplikasinya SMS dan mobile banking, serta meningkat transaksinya,” katanya.
Hal berbeda terjadi pada saluran pembayaran melalui internet banking. Jumlahnya justru turun karena saluran pembayaran ini biasanya didominasi oleh transaksi korporasi.
[jnews_element_newsticker newsticker_title=”baca juga” newsticker_icon=”empty” enable_autoplay=”true” autoplay_delay=”2500″ include_author=”16″]
Di sisi lain, pandemi corona juga memengaruhi laju transaksi uang elektronik. Menurut data yang dikantonginya, rata-rata nilai transaksi uang elektronik yang berada di kisaran Rp400 miliar per hari pada awal 2019 sempat naik ke Rp550 miliar per hari di akhir tahun lalu.
“Tapi agak turun di awal 2020 (saat pandemi) ke kisaran Rp500 miliar per hari, meski sekarang mulai naik lagi ke Rp550 miliar per hari,” ujarnya.
Ia menduga peningkatan rata-rata nilai transaksi uang elektronik terjadi karena pelonggaran pembatasan mobilitas. Hal ini membuat beberapa toko alias merchant mulai beroperasi lagi, sehingga memungkinkan transaksi uang elektronik.
Lebih lanjut, Agung mengatakan perkembangan sistem pembayaran digital di Tanah Air telah memunculkan berbagai pemain baru. Khususnya dari kalangan nonbank, misalnya perusahaan keuangan berbasis teknologi (fintech) yang menyediakan sistem.
“Yang tadinya banyak muncul di lending (pembiayaan), sekarang banyak bergerak di payment (pembayaran), termasuk logistik, tanda tangan digital. Artinya pelaku usaha merespons permintaan,” ucapnya.
Agung melihat kehadiran para fintech tentu memunculkan kompetisi dengan bank yang sudah lebih dulu menyelenggarakan layanan pembayaran kepada masyarakat. Hal ini di satu sisi memberikan manfaat agar bank mau terus meningkatkan inovasinya agar pasarnya tidak diambil fintech.
Inovasi yang dilakukan misalnya memberikan layanan tanpa nasabah harus datang ke kantor cabang. Lalu, menghadirkan aplikasi transaksi digital kepada nasabah.
“Yang menarik adalah kompetisi bank dan fintech, ada fintech yang tidak punya ATM, tapi tetapi bisa memberi layanan buka rekening karena ternyata bank mau berkolaborasi, jadi manfaatnya semakin meningkat,” ujarnya.
Dari kondisi ini, Agung bilang bank sentral nasional berusaha untuk terus memfasilitasi bank maupun fintech. BI juga terus mengantisipasi risiko-risiko yang ada di tengah perubahan tren sistem pembayaran.
“Jangan sampai pelaku baru ini justru menciptakan aktivitas shadow banking yang bisa di luar pengawasan otoritas. Proteksi data kami perhatikan. Jangan sampai ID kita mudah diambil oleh orang lain,” ujarnya.
Selain itu, BI juga mewaspadai munculnya sistem pembayaran yang terlalu banyak karena dibuat oleh pelaku yang berbeda-beda. Oleh karena itu, BI turut menggagas pembentukan QRIS sebagai standar pembayaran dengan kode QR.
“Harus didorong interprobabilitas dengan adanya pelaku baru, karena mereka bangun sistem sendiri, jangan sampai ada raja-raja baru yang justru tidak efisien secara ekonomi. Jangan sampai ada kompetisi yang tidak sehat atau pemain lama jadi ogah berkompetisi,” katanya.
Risiko lain yang juga perlu dimitigasi adalah jangan sampai perkembangan belanja online membuat masyarakat mudah mengimpor barang dari luar negeri. Sebab, hal ini justru bisa menimbulkan masalah lain bagi ekonomi Indonesia ke depan.
Sementara sejauh ini, Agung menyatakan ada beberapa kebijakan sistem pembayaran yang sudah dikeluarkan BI. Pertama, menurunkan tarif MDR QRIS dari 7 persen menjadi 0 persen untuk usaha mikro sampai 31 Desember 2020.
Kedua, menurunkan maksimum payment kartu kredit dari 10 persen menjadi 5 persen. Begitu juga dengan maksimal suku bunga dari 2,25 persen menjadi 2 persen per bulan.
Lalu, penurunan keterlambatan bayar dari 3 persen atau maksimal Rp150 ribu menjadi 1 persen atau maksimal Rp100 ribu. Ketiga, mendorong digitalisasi di pembuatan kartu kredit, dari semula harus datang ke kantor untuk tanda tangan basah, kini menjadi tanda tangan digital.
“Dokumen sebelumnya harus ada slip gaji, tapi sekarang tidak perlu asal sudah konfirmasi income dengan alternatif dokumen,” ucapnya.
Keempat, penurunan biaya BI ke bank dari Rp600 menjadi digratiskan dan dari bank ke konsumen dari Rp3.500 menjadi Rp2.900. Kelima, QRIS didukung 39 bank dan nonbank serta terhubung ke berbagai sumber dana mulai dari tabungan, kartu debit, uang elektronik, dan kartu kredit.
“Semua ini akan membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi,” katanya.
Kendati begitu, Ekonom Senior INDEF Aviliani memandang mayoritas pelaku ekonomi di Indonesia sejatinya belum siap mengikuti budaya digital di tengah pandemi corona. Khususnya, para pelaku UMKM.
“Sehingga dari sektor riil mereka akan tertinggal. Mereka perlu pendampingan untuk percepatan, kalau tidak mereka tidak bisa memanfaatkan momen ini,” kata Avi, sapaan akrabnya, pada kesempatan yang sama.
Pelaku usaha lain yang disebutnya juga tidak siap adalah rumah sakit (RS). Akibatnya, masyarakat lebih memilih untuk membeli obat di aplikasi online karena khawatir dengan risiko penularan virus bila datang ke RS.
“Rumah sakit bisa tutup gara-gara mereka tidak bisa mengikuti pola yang ada. Seharusnya mereka meningkatkan layanan, tapi tidak mampu untuk beradaptasi,” ujarnya.
Sementara pelaku usaha yang siap dengan budaya digital adalah e-commerce, bank, dan fintech. Karenanya, Avi tak heran bila transaksi mereka justru melejit di tengah pandemi.
TEKNOLOGI
Cara Mudah Menghasilkan Bitcoin Secara Gratis dengan Aplikasi EmberFund

Dalam dunia kripto yang berkembang pesat, Bitcoin menjadi sorotan utama karena potensi keuntungannya yang besar. Namun, tahukah Anda bahwa Anda dapat menghasilkan Bitcoin tanpa harus melakukan investasi awal? Dengan aplikasi EmberFund, Anda bisa mulai menambang Bitcoin secara gratis dan memperolehnya sebagai imbalan.
Apa itu EmberFund?
EmberFund adalah platform inovatif yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh Bitcoin melalui metode penambangan tanpa perlu melakukan investasi awal. Dengan menggunakan daya komputasi yang dimiliki pengguna, EmberFund memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses penambangan Bitcoin dan mendapatkan imbalan atas kontribusinya.
Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin Gratis dengan EmberFund?
Prosesnya sangat sederhana dan tidak memerlukan investasi awal. Setelah mendaftar dan membuat akun di EmberFund, pengguna dapat langsung mulai menambang Bitcoin tanpa harus membayar biaya atau menggunakan peralatan khusus. Cukup dengan menggunakan daya komputasi yang tersedia, Anda dapat berkontribusi dalam penambangan Bitcoin dan memperoleh Bitcoin sebagai imbalannya.
Keuntungan Menggunakan EmberFund:
- Tanpa Investasi Awal: EmberFund memungkinkan pengguna untuk mulai menambang Bitcoin tanpa perlu melakukan investasi awal. Ini memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk memperoleh Bitcoin tanpa harus mengeluarkan uang.
- Partisipasi Mudah: Proses penambangan Bitcoin dengan EmberFund sangatlah mudah. Anda hanya perlu memiliki akses internet dan daya komputasi yang cukup untuk memulai.
- Transparansi dan Keamanan: EmberFund menawarkan lingkungan yang aman dan transparan bagi para penambang. Setiap transaksi dan imbalan yang diperoleh dapat diverifikasi secara langsung.
EmberFund adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin memperoleh Bitcoin tanpa harus melakukan investasi awal. Dengan metode penambangan gratis yang ditawarkan oleh EmberFund, siapa pun dapat memulai perjalanan mereka dalam dunia kripto tanpa harus mengeluarkan uang. Bergabunglah dengan EmberFund hari ini dan mulailah menambang Bitcoin secara gratis!
TEKNOLOGI
BEI Sajikan IDX Mobile untuk Para Investor Saham

Medan – Aplikasi IDX Mobile dilahirkan dan disajikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk seluruh investor saham di Indonesia.
Sajian IDX Mobile ini juga ungkapan syukur karena diluncurkan berbarengan dengan peringatan hari lahir BEI.
Apa yang dilakukan BE melalui IDX Mobile ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan inklusi dan literasi pasar modal Indonesia.
“Kami berupaya agar IDX Mobile membuat publik jadi gampang memiliki sumber informasi pasar modal Indonesia yang real-time, akurat, serta dapat diandalkan,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman.
Dalam keterangan resmi yang diterima para wartawan pada Senin, 24 Juli 2023, Iman Rachman menyebutkan informasi pasar modal dalam bentuk mobile application bernama IDX Mobile menyediakan data real-time.
Seperti kata dia, harga saham, indeks, berita perusahaan tercatat, laporan keuangan, komoditas, dan lainnya.
Kata dia, penggunaannya pun cukup gampang, yakni tinggal mengklik di mana pun, kapan pun.
“Karena itu tidak heran kalau setiap orang dapat mengakses beragam fitur IDX Mobile,” ujarnya.
Ia bilang, salah satu yang menarik adalah fitur Virtual Trading untuk simulasi kegiatan transaksi jual-beli saham.
Ini bisa membuat masyarakat mendapatkan pengalaman praktis transaksi secara real-time tanpa mendapatkan risiko finansial.
Kata dia, IDX Mobile bisa diunduh melalui App Store, maupun Play Store. IDX Mobile bertujuan untuk memenuhi kebutuhan publik.
Sekaligus, kata dia, memberikan kemudahan bagi investor dalam mengakses dan memanfaatkan informasi serta data pasar modal.
Pihaknya berharap IDX Mobile tidak hanya berkontribusi dalam meningkatkan inklusi dan literasi pasar modal Indonesia.
Tetapi juga memperluas pemanfaatan informasi pasar modal untuk seluruh masyarakat, baik domestik maupun mancanegara.
Ke depannya, kata dia, IDX Mobile diharap dapat menjembatani kebutuhan publik akan informasi saham. Informasi inilah yang diharap bisa berguna bagi investor kedepannya.
Saat acara peluncuran IDX Mobile Direktur BEI Irvan Susandy memperkenalkan beragam fitur IDX Mobile yang menarik bagi para pelaku pasar modal.
Lalu digelar pula kegiatan Fun Financial Talk dengan tema Elevate your Investment Lifestyle with IDX Mobile untuk peserta agar bisa mengaktifkan IDX Mobile.
Setelah menginstal IDX Mobile, buatlah akun IDX Mobile dengan klik “sign up” dan mengisi data diri.
Lalu lakukan verifikasi email dan log in ke aplikasi IDX Mobile menggunakan email dan password yang sudah didaftarkan sebelumnya.
Bila berhasil masuk, Anda sudah bisa mengakses fitur-fitur yang tersedia di aplikasi IDX Mobile.
Menu Home pada IDX Mobile menyajikan ringkasan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada hari tersebut.
Ini dilengkapi fitur seperti seperti Grafik IHSG, Data OHLC, Index Diary 30 hari kebelakang, dan terdapat juga ringkasan Index Performance dan Index Low-High Range yang dapat memperlihatkan pertumbuhan IHSG dari 5 tahun ke belakang.
Setelah itu, pada IDX Mobile terdapat Menu Market yang berisi informasi real-time pergerakan saham, indeks, currency, commodity, dan informasi lainnya terkait perusahaan.
Pada Menu Market terdapat fitur Stock Heatmap yang menggambarkan visualisasi kinerja saham dalam suatu sektor atau indeks untuk memudahkan analisis.
Selain itu, fitur Commodity & Currency yang menginformasikan berbagai informasi commodity dan currency yang diperjualbelikan.
Lalu fitur Running Trade yang berisi informasi pergerakan saham secara real time yang akan sangat membantu jika melakukan transaksi jual beli saham dengan cepat sesuai kondisi pasar terkini.
Fitur Corporate Action berisi informasi terkini aksi korporasi perusahaan tercatat, sehingga dapat menjadi pertimbangan investor untuk memilih saham yang ingin diinvestasikan.
Ke depannya, IDX Mobile diharap dapat menjembatani kebutuhan publik akan informasi saham.
Informasi inilah yang diharap bisa berguna bagi investor kedepannya. BEI menargetkan lebih dari 300.000 user baru untuk IDX Mobile pada tahun 2023.
Saat ini, aplikasi IDX Mobile sudah diunduh lebih dari 31.000 kali di App Store dan Play Store.
Reporter: Heno
TEKNOLOGI
Tahun 2024, Huawei Luncurkan Perangkat Jaringan 5.5G Komersial

Jakarta – Pada tahun 2024 mendatang, Huawei selaku penyedia solusi teknologi informasi, dan komunikasi (TIK) terkemuka bakal meluncurkan rangkaian lengkap perangkat jaringan 5.5G komersial pada 2024 mendatang.
Peluncuran tersebut akan menandai era 5.5G pada industri TIK yang dibangun di atas solusi end-to-end dengan mengintegrasikan teknologi canggih dan komprehensif.
Dari keterangan yang diterima para wartawan pada Jumat, 7 Juli 2023, pengumuman tersebut disampaikan oleh Yang Chaobin, Director and President of ICT Products & Solutions Huawei.
Ia menyampaikan hal itu di tengah penyelenggaraan Forum 5G Advanced, sebuah forum yang menjadi bagian dari gelaran Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023.
Selama 4 tahun terakhir, kata Yang Chaobin, implementasi teknologi 5G meningkat dengan pesat dan telah mulai menghasilkan keuntungan finansial yang nyata.
Saat ini, kata dia, ada lebih dari 260 jaringan 5G komersial di seluruh dunia, yang melayani lebih dari 1,2 miliar pengguna, dan sudah ada 115 juta gigabit pengguna F5G.
Seiring dengan terus berkembangnya model layanan dan konten, Yang Chaobin katakan, berbagai terobosan dalam teknologi, seperti tayangan 3D tanpa kacamata, menciptakan pengalaman imersif yang belum pernah ada sebelumnya bagi pengguna.
Akan tetapi, ujarnya, untuk dapat menghadirkan layanan mutakhir seperti itu, dibutuhkan kapabilitas jaringan 5G yang lebih tinggi.
Ia melihat secara umum pelaku industri sepakat bahwa 5.5G akan menjadi tonggak penting dalam evolusi 5G.
“Dan teknologi ini semakin dekat dengan para pengguna maupun para enabler-nya,” kata dia.
Ia katakan, Huawei sendiri mengusulkan konsep “Era 5.5G”, dibangun di atas solusi dari end-to-end yang mengintegrasikan teknologi canggih nan komprehensif termasuk 5.5G, F5.5G, dan Net5.5G.
Dengan solusi ini, pihaknya yakin kalau investasi yang sudah dikeluarkan operator untuk jaringan 5G akan tetap aman.
Dan, kata dia dengan nada optimis, di saat yang sama mereka akan mengalami peningkatan kinerja jaringan sampai dengan 10 kali lipat.
Memang di era 5.5G ini, sambung Yang, akan menghadirkan kecepatan downlink puncak sebesar 10 gigabit dan kecepatan uplink puncak dalam satuan gigabit untuk memenuhi kebutuhan layanan yang semakin beragam.
Solusi ini juga akan mendefinisikan ulang visi industri melalui penggunaan teknologi baru seperti IoT pasif untuk membuka pasar dengan 100 miliar koneksi IoT.
“Dengan telah ditetapkan jadwal standardisasi, Era 5.5G telah siap memasuki tahap verifikasi teknologi dan komersial,” kata Yang.
Di tahun 2024, ia menyebutkan Huawei akan meluncurkan rangkaian lengkap perangkat jaringan 5.5G komersial sebagai persiapan untuk penerapan jaringan 5.5G secara komersial.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan semua pelaku industri untuk memulai perjalanan baru menuju era 5.5G,” ujar Yang.
Reporter: Heno