DETAIL.ID, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM mengklaim program penyaluran Banpres produktif di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah tersalurkan tepat sasaran.
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Rulli Nuryanto mengatakan, beberapa penerima Banpres di Bantul dan Sleman yang langsung terhubung secara online bisa lebih survive.
Bahkan ada di antara pelaku UMKM yang di awal pandemi omzetnya sempat menurun, kemudian secara perlahan meningkat lagi.
“Dari monitoring dan evaluasi 2 hari ini banyak pelaku UMKM yang ulet dan mereka mudah mengalihkan bisnisnya dari offline ke online, menyesuaikan kondisi yang ada.
Mereka inilah yang bisa survive menghadapi setiap kesulitan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 11 November 2020 melansir dari kompas.com.
Terkait dengan monitoring dan evalusias selama 2 hari di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Gunung Kidul dan Bantul, Kemenkop menyatakan hal ini perlu terus dilakukan agar tujuan pelaksanaan dan penyaluran Banpres Produktif Untuk Usaha Mikro tepat sasaran, cepat, transparan dan akuntabel. Di samping itu hasil monitoring ini dapat dipergunakan untuk melakukan penyempurnaan kebijakan maupun perbaikan sistem pendataan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM D.I.Y Srie Nurkyatsiwi menyatakan, data untuk penyaluran Banpres Produktif untuk usaha mikro ini sangat dinamis. Apalagi ada 270.000 UMKM yang terdata di Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (Sibakul).
“Intinya kami akan support data yang valid untuk Banpres produktif Untuk Usaha Mikro. Bahkan saat ini kami punya data by name by adress para pelaku UMKM. Harapannya ke depan ada pembiayaan dari perbankan untuk program yang lain,” pungkasnya.
Discussion about this post