DETAIL.ID, Saham – Euforia kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS serta kemajuan pengembangan vaksin BioNTech dan Pfizer mulai mereda. Ini membuat pelaku pasar melakukan konsolidasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip data Bloomberg, Rabu 11 November 2020 dalam penutupan sesi I, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.067 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 10 poin atau 0,07% dibanding penutupan perdagangan pasar spot pada Selasa sore 10 November 2020 di level Rp14.057 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan kurs rupiah mengalami pelemahan tipis pada siang ini. Kondisi ini merupakan hal yang wajar karena dalam beberapa hari terakhir, kurs rupiah telah mengalami penguatan yang cukup tajam.
“Jadi hari ini saya lihat pelemahannya tipis, wajar saja karena pelaku pasar sepertinya sedang konsolidasi,” kata Ariston seperti dilansir Ipotnews, Rabu 11 November 2020.
Ariston melihat tak hanya rupiah, tren penguatan aset-aset berisiko juga mulai berkurang. Penyebabnya adalah euforia kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS mulai meredup. Begitu pula euforia perkembangan terbaru vaksin Covid-19 yang diciptakan perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan Amerika Serikat (AS) Pfizer juga mulai meredup.
“Sementara ini belum ada data baru atau faktor baru yang bisa secara signifikan mendongkrak sentimen positif pada aset-aset berisiko termasuk rupiah,” ujar Ariston.
Discussion about this post